Pada kondisi yang serba teknologi dan serba digital seperti saat ini, dapat dipastikan apabila generasi sekarang (Generasi Milenial) sangat diuntungkan diberbagai hal dan aspek. Mulai dari informasi yang mampu mereka dapatkan dengan mudah dengan berselancar di internet, kemudahan membeli barang dengan hanya di rumah, dan lain sebagainya.
Tetapi, apakah hal tersebut berbanding lurus dengan kesadaran mereka mengenai kesehatan? Banyak riset dan fakta membuktikan bahwa generasi milenial banyak yang kurang memperhatikan kesehatan diri mereka sendiri.
Pola Konsumsi Generasi Milenial
Besarnya daya tarik dari junk food dan minuman-minuman dengan kadar gula yang tinggi membuat kebanyakan orang era milenial ini lebih memilih mengonsumsi makanan dan minuman tersebut. Terlebih lagi, mereka dapat memesannya dengan mudah melalui smartphone mereka.
Sebetulnya tidak apa-apa mengonsumsi makanan dan minuman seperti itu, asalkan dengan porsi yang pas serta diimbangi dengan makanan penuh gizi lainnya dan disertai dengan olahraga yang cukup. Masalahnya, banyak dari mereka yang berlebihan.
Pola Gaya Hidup Generasi Milenial
Tak cukup di situ, pola gaya hidup generasi milenial pun banyak yang dinilai kurang tepat jika dilihat dari aspek kesehatan. Poin pertama yaitu, kebanyakan orang generasi milenial tidak dapat lepas dari smartphone mereka. Mereka selalu membawanya ke manapun mereka pergi: kamar, mall, pasar, bahkan kamar mandi.
Seringnya mereka menatap layar smartphone yang sudah merekat dengan kuatnya di tangan mereka mengakibatkan banyak hal negatif yang muncul. Salah satunya yaitu kurangnya jam tidur atau istirahat. Mereka sering mengalami susah dan kurang tidur karena asyik chatting dengan teman, browsing di internet hingga watching video di youtube.
Pasalnya, seusia mereka (yakni umur 18 – 40 tahun) itu seharusnya membutuhkan waktu tidur sekitar 7 – 8 jam. Dan untuk usia di bawahnya (yakni umur 12 – 18 tahun) itu memerlukan waktu 8 – 9 jam sehari untuk tidur. Namun nyatanya, kebanyakan dari mereka bersitirahat setiap harinya berbeda dari durasi tersebut.
Semua kebiasaan tersebut (baik pola konsumsi dan gaya hidup) dari generasi milenial jika tidak segera dirubah atau diperbaiki, tentu akan berdampak pada aspek kesehatan mereka di kemudian hari. Hal tersebut tak menutupi suatu kemungkinan kalau generasi berikutnya akan terkena dampanya.
Sadarkah Generasi Milenial terhadap Stunting?
Meskipun mereka dengan mudahnya mendapatkan dan memperoleh informasi mengenai apapun yang mereka inginkan, bukan berarti berbanding lurus dengan kesadaran mereka mengenai kesehatan. Banyak di antara mereka yang hanya googling mengenai hal yang mereka sukai saja.
Untuk membuktikan hal tersebut, saya pernah melakukan sebuah riset di lingkungan saya dengan responden yang berusia 20 – 28 tahun dengan latar belakang yang beragam. Saya mengajukan pertanyaan seputar kesehatan, yaitu “Apakah mereka tau dan paham tentang stunting?”
Berdasarkan hasil dari jawaban yang mereka lontarkan, hanya beberapa orang saja yang tau apa itu stunting. Selebihnya, mereka tidak tahu-menahu mengenai masalah tersebut. Padahal, masalah mengenai stunting harus dipahami bagi para generasi milenial. Mereka harus benar-benar paham agar besok di saat Bonus Demografi terjadi tidak terjadi suatu masalah.
Kurangnya edukasi dan kesadaran diri untuk memulai dan menerapkan hidup sehat merupakan poin penting untuk keberlangsungan bersama di masa mendatang. Terlebih lagi jika benar-benar ingin terbebas dari bayang-bayang stunting.
Generasi Milenial Melahirkan Generasi Bebas Stunting
Sekarang kita kembali ke topik utama. Apakah generasi milenial dapat melahirkan generasi bebas stunting? Hanya kalian, para generasi milenial yang sedang membaca artikel ini yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Maukah kalian lebih memperbanyak ilmu dan mengedukasi diri sendiri sebelum akhirnya memutuskan untuk berkeluarga? Maukah kalian mengurangi minuman yang kadar gulanya sangat tinggi itu? Maukah kalian mulai berolahraga seperti yang sedang trend belakangan ini (bersepeda ataupun jogging)? Dan masih banyak hal lainnya.
Sebagai salah satu anak yang tinggal dan hidup di era milenial ini, mari rubah segala kebiasaan buruk kita semua. Kita bisa mulai merubahnya dengan menanam kesadaran diri betapa pentingnya kesehatan di masa mendatang.
AYO CEGAH DAN DETEKSI STUNTING SEJAK DINI, KARENA CEGAH STUNTING ITU PENTING!