Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwasannya menteri-menteri Kabinet Indonesia harus fokus untuk menurunkan prevalensi stunting di 10 provinsi Indonesia. Hal tersebut beliau katakan ketika Presiden melakukan rapat terbatas mengenai percepatan penurunan stunting pada tanggal 5 Agustus 2020.
10 provinsi yang Bapak Presiden maksudkan yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
Berbagai Cara untuk Menekan Prevalensi Stunting
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menekan angka prevalensi stunting, meskipun masih berada dalam masa pandemi. Salah satu cara yang Bapak Presiden sampaikan yaitu kegiatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu harus tetap berlangsung.
1. Keberlangsungan Kegiatan Puskesmas dan Posyandu
Kegiatan tersebut harus tetap dilakukan dengan menerapkan protokol-protokol kesehatan dalam mencegah stunting. Hal tersebut harus tetap berlangsung agar ibu hamil di daerah-daerah akan tetap menerima suplemen vitamin A, makanan pendamping ASI (MPAS), hingga menerima pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Dengan adanya kegiatan di Puskesmas dan Posyandu, para anak bisa dicek pengukurannya secara berkala. Dengan begitu, para orang tua dan para kader yang bertugas dapat selalu memantau tumbuh kembang sang anak.
2. Edukasi mengenai Stunting kepada Masyarakat
Sosialisasi terhadap semua lapisan masyarakat, seperti ibu hamil, kepala keluarga, para remaja dan juga anak-anak mengenai pentingnya mencegah stunting harus tetap digencarkan. Edukasi dapat dilakukan salah satunya dengan adanya sosialisasi di setiap daerah.
Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwasannya sosialisasi harus melibatkan semua kalangan agar dapat terealisasikan dengan benar. Jika semua kalangan sudah memiliki kesadaran dan memiliki kemauan untuk melakukannya bersama, tidak menutup kemungkinan kalau target menjadi 14% di tahun 2024 dapat terpenuhi.
3. Adanya Program dan Bantuan dari Pemerintah
Pihak dari Pemerintahan sudah menyediakan berbagai program yang digunakan khusus untuk menurunkan angka stunting. Mulai dari Program Keluarga Harapan, kemudian pembagian Bantuan Pangan Nontunai, hingga pembangunan infrastuktur yang dapat menjangkau keluarga-keluarga tidak mampu.
Gerakan Indonesia Bebas dari Stunting
Seperti yang pernah kami bahas pada artikel sebelumnya, mimpi dan harapan untuk memulai Gerakan Indonesia terbebas dari Stunting bisa saja terwujud. Dengan catatan, kita semua harus saling bahu-membahu dalam mendeteksi dan mencegah stunting.
Selain harus dibekali dengan pengetahuan dalam memahami gejala-gejala stunting, nutrisi bergizi untuk mencegah stunting hingga hal-hal yang harus dilakukan bagi ibu hamil, kita memerlukan berbagai alat yang dapat mendeteksi stunting secara cepat, tepat dan akurat.
Paket Antropometri Kit Terbaik dan Sesuai Standar Menteri Kesehatan
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Solo Abadi menyediakan berbagai paket Antropometri Kit yang terdiri dari alat-alat antropometri guna mendeteksi stunting dengan cepat, tepat dan akurat.
Setiap alat yang terdapat pada paket Antropometri Kit yang kami sediakan merupakan alat-alat yang terbaik. Kami memproduksi sendiri alat ukur tinggi badan (stadiometer) dan panjang badan (infantometer), sehingga keakuratan alat ukur tersebut bisa kami guarantee.
Deteksi Stunting dengan Tepat, Cepat & Akurat dengan Paket Antropometri Kit – SK!
Jika kalian tertarik dengan berbagai layanan dan keunggulan dari paket Antropometri Kit yang Solo Abadi sediakan, kalian bisa langsung menghubungi kami melalui WhatsApp di nomor 62851 – 0088 – 8111 ataukunjungi link berikut.
AYO CEGAH DAN DETEKSI STUNTING DENGAN TEPAT, CEPAT DAN AKURAT MENGGUNAKAN STUNTING KIT. KARENA CEGAH STUNTING ITU PENTING!