Inilah Sejarah Rokok Kretek Pertama di Indonesia

Secara umum, penggolongan rokok di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga macam. Yang paling awal diproduksi dan sudah sangat kita kenal tentu saja rokok golongan Sigaret Kretek Tangan (SKT). Konon, sebelum terkenal dengan sebutan SKT dan diproduksi massal oleh industri-industri rokok di Indonesia, rokok golongan ini memiliki cerita yang menarik untuk ditelisik.

Di kalangan para pengrajin rokok ada sejarah tutur yang kuat dan masih terus lestari sampai saat ini. Tersebutlah seorang laki-laki asal Kudus yang bernama Haji Djamari. Sekitar abad ke-19, Haji Djamari mengalami sakit di bagian dada. Ia berinisiatif mengoleskan minyak cengkeh (cengkih) ke bagian tubuhnya yang sakit. Walhasil, berkat olesan minyak cengkeh (cengkih), rasa sakit yang dialami Haji Djamari berkurang.

Cengkeh untuk rokok kretek
Cengkeh untuk rokok kretek (Sumber gambar: flickr)
Baca Juga: Menelisik Industri Rokok Kretek Pertama di Indonesia 

Rokok Kretek Pertama

Haji Djamari lantas bereksperimen mencampur cengkeh (cengkih) dan tembakau lalu melintingnya jadi sebatang rokok. Sebenarnya saat itu rokok sudah dikenal luas oleh kalangan masyarakat, terutama para laki-laki. Haji Djamari melakukan percobaan dengan menambahkan cengkeh (cengkih) untuk mendapatkan sensasi rokok yang berbeda. Berkat eksperimen itu, Haji Djamari ketagihan mengisap rokok racikannya. Tidak sekadar mendapatkan formula rokok yang lebih enak, ternyata dada Haji Djamari tidak lagi terasa sakit.

Berita soal rokok racikan Haji Djamari segera menyebar luas. Sanak saudara dan para tetangga mulai tertarik mencoba penemuan Haji Djamari. Setelahnya, ia banyak menerima pesanan rokok kretek yang saat itu dibungkus dengan klobot atau daun jagung yang sudah dikeringkan.

Rokok kretek klobot
Rokok kretek klobot (Sumber gambar: flickr)

Siapa dan bagaimana sebenarnya sosok Haji Djamari sampai saat ini masih simpang siur. Bahkan para akademisi dan peneliti Indonesia yang mencoba memfokuskan penelitiannya berkenaan dengan sejarah rokok di Indonesia belum membuahkan hasil yang memuaskan karena keterbatasan sumber kepustakaan. Sekian peneliti Indonesia bahkan baru menemukan dokumen pelaksanaan haji atas nama Djamari di Leiden, Belanda.

Haji Djamari meninggal pada tahun 1890. Enam belas tahun kemudian, Nitisemito menangkap peluang bahwa rokok bisa menjadi dagangan yang punya masa depan cerah dalam hitung-hitungan bisnis di daerahnya. Di tahun itulah Nitisemito memulai bisnis rokok kreteknya di Kudus. Tahun 1908 bisnis rokok milik Nitisemito resmi terdaftar dengan merek “Tjap Bal Tiga”. Kemunculan rokok Tjap Bal Tiga menjadi awal mula tumbuhnya bisnis rokok di Indonesia.

Baca Juga: Definisi Mesin Oncek Rokok atau Mesin Kupas Rokok
Rokok Tjap Bal Tiga
Rokok Tjap Bal Tiga (Sumber gambar: radar cirebon)

Rokok Kretek Menghadapi Tantangan Baru

Tahun berganti tahun. Perkembangan teknologi berdampak pada bisnis rokok kretek di Indonesia. Tantangan-tantangan baru bermunculan. Rokok kretek yang diproduksi dengan jasa pengrajin mulai mendapat saingan baru. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM).

Sigaret kretek mesin
Sigaret kretek mesin (Sumber gambar: flickr)

Dari tiga jenis rokok tersebut kita mendapati dua kata kunci yaitu “kretek” dan “putih”. Ada perbedaan antara keduanya. Selama ini masyarakat menyebut rokok yang tidak ada gabus atau filternya sebagai rokok kretek. Sementara rokok yang memiliki gabus atau filter otomatis dinamakan rokok filter. Pengertian itu sudah jadi hal lumrah dan banyak kita jumpai di masyarakat. Padahal pendefinisian tersebut keliru.

Sejatinya, yang dinamakan rokok kretek adalah rokok yang mengandung cengkeh (cengkih). Sementara rokok filter adalah rokok yang tidak mengandung cengkeh (cengkih). Rokok kretek sendiri terbedakan menjadi dua. Pertama, rokok yang diproduksi dengan cara dilinting dengan tangan. Kita mengenalnya dengan istilah Sigaret Kretek Tangan (SKT). Sementara rokok kretek yang diproduksi dengan bantuan mesin dinamakan sebagai Sigaret Kretek Mesin (SKM). Sedangkan rokok Sigaret Putih Mesin (SPM) adalah rokok yang tidak mengandung cengkeh (cengkih)

Proses melinting rokok
Proses melinting rokok (Sumber gambar: flickr)
Baca Juga: Mendulang Keuntungan dari Batang Rokok yang Rusak 

Rokok Kretek Menjawab Tantangan Industri

Kemunculan SKM dan SPM dapat dipandang dari dua sisi, baik positif maupun negatif. Sisi positifnya, kemunculan SKM dan SPM seharusnya bisa memacu industri rokok SKT untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan mutu produknya. Biar bagaimanapun, orang-orang mengonsumsi rokok SKT bukan tanpa alasan.

Banyak hal spesial yang melekat pada rokok SKT. Proses melinting rokok secara manual itu membuat sebagian besar orang meyakini bahwa SKT adalah satu-satunya jenis rokok dengan nilai seni yang tinggi. Lebih-lebih rokok kretek adalah warisan kebudayaan Indonesia. Mengonsumsi rokok pada akhirnya bukan sekadar perkara konsumtif belaka. Aktivitas merokok telah menjadi gaya hidup.

Merokok sebagai gaya hidup
Merokok sebagai gaya hidup (Sumber gambar: pixabay)
Baca Juga: Manfaat Mesin Feeder pada Proses Material Handling Yang Perlu di Ketahui

Mesin Oncek Rokok Otomatis

Kenyataan bahwa merokok sudah jadi gaya hidup adalah peluang baik yang sudah seharusnya diperhatikan oleh para pelaku industri rokok jenis SKT. Bagaimanapun, industri rokok jenis SKT tidak boleh lesu. Oleh karena itu, perusahaan harus senantiasa berpegang teguh pada prinsip efisien dan efektif.  

Prinsip kerja yang efektif dan efisien itu di antaranya dapat tercapai dengan menggunakan bantuan mesin pada tahapan-tahapan tertentu. Salah satu tahapan yang sebaiknya diproses menggunakan mesin adalah tahapan mengoncek rokok reject yaitu memisahkan kertas ambri dengan tembakau supaya tembakau dapat digunakan kembali.

Sebagai perusahaan produsen mesin rokok, Solo Abadi menawarkan mesin oncek rokok dengan spesifikasi terbaik. Mesin oncek atau sudet rokok itu diberi nama Light Cigarettes Slitting.

Mesin oncek rokok atau Light Cigarettes Slitting
Mesin oncek rokok atau Light Cigarettes Slitting

Keunggulan mesin Light Cigarettes Slitting di antaranya, dimensi mesin yang ringan sehingga mudah dipindah dari satu tempat ke tempat lain, daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin tergolong kecil, ditambah biaya maintenance mesin yang murah.  Apabila perusahaan Anda tertarik mengetahui lebih jauh soal mesin oncek rokok atau Light Cigarettes Slitting silakan klik tautan ini.

Baca artikel selanjutnya di sini

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?