Pada artikel sebelumnya, telah dipaparkan mengenai bagaimana pengaruh ilmu antropometri dalam bidang kesehatan. Namun, tahukah kamu bagaimana realitas hubungan pengukuran antropometri dan kesehatan manusia? Pada dasarnya, antropometri mempengaruhi kondisi kesehatan terutama dalam bidang status gizi anak. Tujuan pengukuran antropometri tersebut guna mengetahui mengenai pertumbuhan tubuh anak melalui pengukuran tubuh yang dilakukan.
Mengapa digunakan pengukuran antropometri?
Pentingnya melakukan pengukuran antropometri dalam menilai status gizi antara lain adalah karena pengukuran antropometri menjadi indikator yang baik. Indikator ukuran antropometri digunakan sebagai sebuah kriteria atau persyaratan utama untuk menilai kesesuaian asupan gizi dan pertumbuhan bayi atau anak.
Penilaian status gizi ini baiknya dilakukan secara teratur. Hal ini dikarenakan pertumbuhan anak lebih relatif cepat dan perlu dilakukan pengukuran berkesinambungan. Selain hal tersebut, terdapat beberapa indikator yang diperlukan dalam melakukan pengukuran status gizi anak, sebagai berikut:
1. Usia
2. Tinggi Badan
3. Berat Badan
4. Lingkar Kepala
5. Lingkar Lengan Atas (LiLA)
6. Tebal Kulit
7. Dan lain sebagainya
Beberapa indikator tersebut bisa disesuaikan menurut kebutuhan data yang diperlukan. Namun pengukuran tersebut harus memperhatikan pertimbangan, salah satunya pertimbangan mengenai penggunaan alat yang tepat yang dapat digunakan sebagai sarana pengukuran. Hal ini menjadi penting karena tanpa alat ukur yang tepat, data numerik yang didapatkan dikhawatirkan tidak sesuai dengan data asli yang didapatkan. Maka dari itu, penting untuk memilih alat ukur yang sesuai.
Alat Ukur Yang Digunakan Untuk Mengukur Status Gizi
Ketika membahas mengenai status gizi anak, maka kondisi stunting menjadi salah satu hal yang seringkali diperbincangkan. Karena di Indonesia sendiri, stunting menjadi salah satu permasalahan kompleks di Indonesia. Stunting merupakan permasalahan yang berhubungan dengan kondisi tubuh anak kerdil. Untuk mencegah stunting, maka dilakukan pengukuran antropometri secara berkala. Untuk itu, alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran pun berbeda dengan alat yang ada di atas. Karena alat ini digunakan untuk bayi, anak hingga dewasa, maka alat yang digunakan sangat diperhatikan keamanannya. Untuk lebih mengenal mengenai stunting kit, anda bisa mengklik link yang ada berikut ini.
Beberapa alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi stunting atau menganalisis mengenai status gizi anak sendiri adalah beberapa hal berikut ini :
Penggunaan Perhitungan Antropometri dalam Status Gizi Anak
Menurut Saptawati Bandarsono, penghitungan antropometri dalam status gizi anak digunakan sebagai kriteria utama untuk menilai kecakupan gizi yang telah diterima oleh balita maupun anak. Selain itu, data yang digunakan akan digunakan dalam beberapa hal yaitu:
1. Sebaran status gizi (prevalensi berdasarkan usia, jenis kelamin, status sosial dll)
2. Menentukan prioritas intervensi gizi
3. Evaluasi hasil intervensi
Apabila kamu belum mengetahui mengenai pengertian antropometri, kamu dapat mengunjungi artikel kami sebelumnya. Untuk menambah ilmu mengenai penerapan antropometri dalam ilmu kesehatan, kamu bisa kunjungi pula artikel kami sebelumnya.