Antropometri merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri erat kaitannya dengan kehidupan manusia, khususnya tentang kenyamanan dan kesesuian produk atau ergonomi. Antropometri sendiri berasal dari kata “antropos” yang artinya manusia dan “metri” yang artinya ukuran. Antropometri adalah suatu kumpulan data angka yang berhubungan dengan tubuh manusia seperti ukuran, bentuk, dan kekuatan dalam mendesain peralatan maupun ruang kerja.
Namun, banyak orang yang belum mengetahui tentang sejarah antropometri ini. Lantas seperti ini apa sejarah antropometri dunia? Simak dalam ulasan berikut ini.
Sejarah Antropometri Dunia
Pada masa peradaban Roma, Yunani, dan Mesir antropometri digunakan dalam pengukuran dimensi tubuh manusia untuk keperluan keindahan atau kesehatan. Misalnya dalam penciptaan karya seni yang membutuhkan keindahan, kekuatan, dan atribut lainnya yang digunakan dalam bentuk manusia. Selain itu, simetri dalam pengukuran sangat diinginkan dan unit pengukuran lebar tangan manusia atau panjang kaki manusia.
Lebih lanjut, antropometri juga digunakan pada masa seniman Renaisans, di mana setiap penciptaan karya seni memerlukan proporsi manusia. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pengukuran antropometri yang akurat.
Seorang pelukis terkenal yaitu Leonardo da Vinci pertama kali membuat gambar manusia yang diilhami oleh konsep seorang filsuf pada abad satu masehi di Roma yang bernama Vitruvius. Ia mengungkapkan bahwa pusar merupakan pusat tubuh manusia. Apabila manusia dilentangkan dengan kedua tangan dan kakinnya maka jangka dipusatkan pada pusar jari-jari kaki dan jari-jari tangan. Kemudian, jarak antara telapak kaki hingga kepala juga akan sama panjangnya pada saat ukuran terlentang.
Perkembangan Ilmu Antropometri
Setelah mengetahui sejarah antropometri, ternyata ilmu ini terus mengalami perkembangan yang signifikan. Cabang ilmu antropometri mengalami perkembangan ke bidang ilmu lainnya, salah satunya adalah ilmu antropologi pada abad ke-19. Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia seperti ukuran dan proporsi yang sering disebut dengan antropologi fisik.
Seorang ilmuan yang berasal dari Belgi yang bernama Adolphe Quetelet memperkenalkan antropometri yang diaplikasikan dengan konsep statistik pada data antropologi. Lalu pada pertengahan abad ke-19 adalah tonggak dimulainya antropometri modern yang berhubungan dengan perancangan tubuh manusia pada industri.
Pada akhir abad ke-19 antropometri kini mulai banyak dikenal secara luas oleh berbagai disiplin ilmu. Pada saat itu antropometri mulai dikenal bersama biomekanika dalam hal perancangan fasilitas kerja, data ukuran tubuh manusia, merancang alat industri, bahkan fasilitas dan stasiun kerja. Data ini diperlukan untuk menciptakan kesesuaian dimensi tubuh manusia dengan alat yang akan digunakan. Sehingga alat yang dirancang akan memudahkan penggunanya dalam beraktivitas.
Solo Abadi, Produsen Antropometri Lokal di Indonesia
Kenalkan kami PT Solo Abadi Indonesia. Kami merupakan produsen alat antropometri lokal di Indonesia, tepatnya berasal dari Kota Surakarta. Kami memproduksi alat antropometri seperti Kursi Antropometri dan Antropometri Portable untuk kebutuhan penelitian, alat laboratorium, maupun kebutuhan riset pendidikan. Alat dari kami telah banyak digunakan oleh berbagai instansi, baik nasional maupun internasional.
Kursi Antropometri 
Antropometri Portable
Anda dapat terhubung dengan kami untuk mendapatkan kursi antropometri maupun antropometri portable dari kami melalui WhatsApp. Atau Anda juga bisa langsung mendapatkan penawaran harga dari kami melalui tautan ASK FOR PRICE di sini. Kami menjamin kualitas pada setiap produk yang kami produksi. Jangan lupa dapatkan informasi terbaru dari kami melalui www.soloabadi.com.
Baca Juga: Fungsi Ilmu Antropometri dalam Desain Produk
