Seperti yang sudah kami bahas pada Penyebab Stunting di Indonesia, banyak faktor yang dapat mengakibatkan seorang anak mengalami stunting. Salah satu faktornya yaitu 60% anak di usia 0-6 bulan tidak memperoleh ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif.
Selain itu, kami juga sedikit menyinggung bahwa stunting bisa juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan sang ibu akan pentingnya menjaga kesehatan dan gizi pada sebelum ataupun disaat masa kehamilan.
Karena bahwasannya, pola gizi pada sang anak harus dijaga dan diperhatikan sejak 1000 hari pertama kehidupan mereka (dimulai sejak 270 hari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun atau lebih) untuk mencegah sang anak mengalami malnutrisi.
Pentingnya Peran Ibu pada Masa Kehamilan
Berdasarkan fakta yang terjadi di masyarakat sekitar, banyak ibu yang ditemukan tidak memperhatikan kandungan gizi untuk mereka cerna pada masa empat bulan pertama kehamilan dikarenakan merasa mual (hingga muntah).
Kebanyakan dari mereka malah mengonsumsi makanan asam untuk menghilangkan rasa mual daripada memenuhi kebutuhan gizi baik untuk diri sendiri ataupun untuk masa depan sang buah hati.
Selain itu, ada juga ibu hamil yang takut jika mereka harus mengalami kenaikan berat badan secara signifikan sewaktu mengonsumsi banyak kalori dan protein. Padahal, kenaikan berat badan hingga 12 kilogram itu harus diupayakan bagi ibu hamil (setidaknya, ibu hamil membutuhkan lebih dari 2.100 kalori perhari).
Tabel Nutrisi Yang diperlukan pada Masa Kehamilan
Guna mengedukasi para ibu hamil mengenai betapa pentingnya menjaga gizi untuk diri sendiri dan kesehatan anaknya, berikut merupakan daftar kebutuhan nutrisi ibu hamil setiap semesternya dari dr. Bram Pradipto, Sp.OG (dikutip dari artikel kompasiana):
a. Trimaster 1:
Pade fase pertama yakni trimaster 1, dapat dikategorikan menjadi 2 bagian; yakni pada 8 minggu dan 12 minggu kandungan.
Pada periode 8 minggu, sang janin membutuhkan asam folat untuk perkembangan otak dan sistem saraf pusat. Untuk memenuhi kebutuhan asam folat, sang ibu dapat mengonsumsi sayuran-sayuran hijau, asparagus, brokoli, pepaya, jeruk dan alpukat.
Pada periode 12 minggu, sang janin membutuhkan asam folat, kalori serta kalsium. Dalam memenuhi kalsium, sang ibu dapat mengonsumsi susu, tahu, tempe, brokoli, bok choy serta jus jeruk.
b. Trimaster 2 :
Pada fase kedua yakni trimaster 2, dapat dikategorikan menjadi 3 bagian; yakni pada 17 minggu, 20 minggu dan 26 minggu kandungan.
Pada 17 minggu masa kandungan, pergerakan sendi dan kepala janin semakin aktif, sehingga memerlukan kandungan omega 3 dan omega 6. Mengonsumsi sayuran hijau, salmon, tuna, walnuts serta olive oil dapat digunakan untuk memenuhi omega 3.
Pada 20 minggu masa kandungan, kelima panca indera sudah mulai bekerja, sehingga sang anak bisa diajak bicara dan didengarkan musik. Pada fase tersebut, sang anak memerlukan nutrisi & zinc yang cukup dengan mengonsumsi ayam, daging merah, salmon, bayam dan asparagus.
Pada 26 minggu masa kandungan di mana rambut mulai tumbuh hingga janin sudah dapat bernafas meskipun paru-paru belum berfungsi, ia memerlukan kandungan zat besi. Zat besi dapat diperoleh dengan memakan daging, hati, ikan, kacang merah, bayam, kacang-kacangan, saryuran hijau, tomat, kentang, kuning telur dan tiram.
c. Trimaster 3:
Pada fase terakhir yakni trimaster 3, dapat dikategorikan menjadi 2 bagian; yakni pada 32 minggu dan 37 minggu kandungan.
Pada 32 minggu masa kandungan, sistem saraf pusat sang anak semakin matang dan pergerakannya sangat aktif. Pada fase ini, kalsium sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang sang anak.
Lalu yang terakhir, yakni pada 37 minggu masa kandungan, paru-paru mereka sudah mulai berfungsi sempurna, serta sudah dapat mersepon terhadap cahaya, suara dan sentuhan. Pada fase tersebut, mereka membutuhkan nutrisi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan (dilihat dari berat badan bayi).
Selain itu semua, ibu hamil juga memerlukan nutrisi lain pada fase 270 hari masa kehamilan, seperti
1.Protein, untuk membentuk antibodi bagi ibu hamil dan janin;
2.Vitamin D, untuk membantu proses penyerapan kalsium dan mencegah kelahiran secara prematur;
3.Vitamin C, untuk membantu proses metabolisme dan perkembangan bayi; dan
4.Minum air putih yang cukup, yakni 2000-3000 liter perhari
Jikalau sang anak sudah mendapatkan perhatian mengenai asupan gizi dan nutrisi yang tepat dan sesuai sejak masa kehamilan, orang tua sang anak tinggal menunggu kedatangan sang buah hati di keluarga kecilnya.
Pengukuran Antropometri secara Berkala Pasca Kelahiran
Tugas orang tua dalam mencegah anaknya terkena stunting tidak hanya sebatas memberikan ASI secara ekslusif hingga 6 bulan dan memberikan makanan pendamping ASI pasca kelahiran sang buah hati.
Orang tua harus mengajak anak mereka mengikuti program posyandu agar sang anak memperoleh imunisasi serta perkembangannya dapat dicek dan dipantau; apakah tinggi dan berat badannya sudah sesuai dengan umurnya.
Guna membantu proses pengukuran antropometri yang dapat mendeteksi stunting, Solo Abadi menawarkan produk alat ukur spesial yang bernama Stunting Kit.
Alat Ukur Antropometri untuk Stunting
Dalam melakukan pengukuran guna mendeteksi gejala stunting, kami menyediakan berbagai alat dan paket yang sesuai dengan kalian butuhkan. Berikut merupakan berbagai paket Stunting Kit yang kami miliki:
1. Antropometri Kit SK – 92
2. Antropometri Kit SK-95
3. Antropometri Kit SK-96
4. Antropometri Kit SK-98
5. Antropometri Kit SK – 99
Bagaimana Cara Mendapatkan Produk Stunting Kit?
Apabila kalian tertarik untuk membeli produk paket Stunting Kit dari kami, kalian bisa berkunjung ke link berikut atau hubungi kami dengan menekan icon WhatsApp di pojok kanan bawah. Jangan ragu kalau kalian hanya ingin menanyakan harga ataupun meminta informasi yang lebih detail mengenai produk spesial kami, karena kami akan selalu melayani kalian dengan ramah.
Ayo Cegah dan Deteksi Stunting dengan TEPAT, CEPAT DAN Akurat menggunakan Stunting Kit, Karena Cegah Stunting Itu Penting!