Antropometri punya peran di hampir semua aspek kehidupan. Hampir semua bidang telah menggunakan aspek ini untuk fungsi dan kebutuhan tertentu. Contoh nya dalam bidang militer, kedokteran, teknik industri, olahraga, dan arsitektur melibatkan pengukuran antropometri dalam pelaksanaannya. Terkhusus di bidang olahraga, antropometri memiliki peran signifikan.
Sebagai ilmu yang mempelajari tentang kontruksi tubuh manusia dan dimensi bagian-bagian tubuh, pengukuran antropometri merupakan hal yang paling dasar dan tua dalam bidang olahraga. Pada kesempatan kali ini Solo Abadi akan membahas mengenai peran antropometri dalam olahraga badminton.
Beberapa waktu lalu Solo Abadi telah berkolaborasi dengan dosen fisioterapi UMS untuk membahas topik mengenai peran antropometri dalam badminton. Di dalamnya dibahas bahwa antropometri turut berperan dalam mengukur komposisi tubuh atlet. Lantas seperti apa penjelasannya? Mari kita bahas bersama!
Mengenal Antropometri
Istilah Antropometri diadaptasi dari bahasa Yunani yakni “anthropos” yang berarti manusia dan “metron” yang berarti pengukuran, maka antropometri mempunyai arti sebagai pengukuran tubuh manusia. Antopometri sendiri merupakan salah satu metode ukur yang digunakan untuk mengukur tubuh manusia seperti pengukuran lebar, panjang, lingkar, diameter serta menghitung proporsi tubuh manusia.
Melalui pengukuran ini kita dapat mengetahui kondisi fisik seseorang dari tipe bentuk tubuh idealnya atau dari komposisi tubuhnya. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah ahli dalam berbagai aspek, salah satunya olahraga.
Antropometri dalam Olahraga Badminton
Antropometri memiliki peranan yang penting dalam berbagai cabang olahraga. Olahraga badminton sendiri merupakan olahraga yang cukup populer, dapat dimainkan segala kalangan baik wanita maupun pria, tua maupun muda. Sebagai olahraga yang cukup banyak memanfaatkan gerakan kompleks pada alat gerak bagian atas dan bawah, atlet badminton profesional membutuhkan postur tubuh yang mendukung.
Postur dan komposisi tubuh sangat berpengaruh terhadap risiko cedera pada atlet badminton. Apabila atlet badminton memiliki berat badan yang rendah, tungkai yang panjang serta otot lengan yang kuat maka akan lebih menguntungkan. Menurut Maulina dalam penelitiannya di tahun 2018 tinggi badan pemain badminton yang baik adalah sekitar 175 cm. Dengan perkiraan tinggi bahu setinggi jaring yakni antara 152,5-155,0 cm, sehingga memungkinkan atlet melakukan variasi pukulan jumlah maksimal.
Antropometri untuk Mengetahui Komposisi Tubuh Atlet Badminton
Dimensi antropometri manusia berkaitan erat dengan proporsi tubuh atlet yang akan berpengaruh terhadap performa atlet. Komposisi tubuh seorang atlet haruslah ideal dan tepat sesuai dengan cabang olahraganya. Bahkan menurut Rahmawati dalam penelitianya ia mengatakan bahwa prestasi seseorang tergantung pada ukuran, bentuk, proporsi, komposisi, maturasi dan fungsi organ.
Karenanya, pada tiap cabang olahraga dihimbau untuk dapat meningkatkan prestasi dengan melakukan pengukuran untuk mengetahui ukuran-ukuran tubuh atau ukuran-ukuran antropometri pada atlet. Pengukuran antopometri diperlukan untuk mengukur kondisi fisik seorang atlet, penelitian mengenai aplikasi antropometri pada bidang olahraga diantaranya proporsi badan, performa dan biomekanik.
Informasi tentang struktur dasar tentang struktur tubuh dapat digunakan sebagai perkiraan gaya yang bekerja pada otot, sendi maupun jaringan tubuh yang lainnya. Terdapat enam metode pengukuran pada antropometri antara lain :
- dimensi linear (tinggi badan),
- lingkar tubuh, ketebalan lapisan kulit,
- sudut (Lingkup Gerak Sendi),
- bentuk tubuh,
- kontur tubuh,
- berat badan.
Pengukuran yang akurat dan presisi dapat menunjang kemungkinan tercetaknya prestasi dan kemenangan atlet. Untuk itu dalam melakukan pengukuran dibutuhkan alat ukur antropometri yang berkualitas tingi.
Alat Ukur Antropometri Terakurat
Hasil pengukuran antropometri komposisi tubuh atlet badminton, haruslah akurat dan presisi. Maka itu diperlukan alat ukur yang menunjang hasil akurat tersebut. Berikut adalah pilihan alat ukur terbaik yang dapat digunakan :
Antropometri Portabel Kit untuk Jurusan Olahraga
Metrisis – Antropometri portabel produksi Solo Abadi Indonesia adalah alat ukur antropometri turunan dari kursi antropometri yang dikemas dalam bentuk portabel, bertujuan agar alat ukur dapat dipindah maupun dibawa kemana saja dengan mudah. Selayaknya sebuah inovasi, antropometri portabel dapat digunakan untuk mengukur hingga lebih dari 100 dimensi tubuh manusia.
Fungsi alat ini adalah untuk melakukan pengukuran antropometri yang dilakukan dengan hati-hati dan mengedepankan ketepatan data. Instrumen ini menawarkan kemampuan pengukuran hingga 100 pengukuran. Disamping itu, bentuknya yang portable membuat alat ini dapat digunakan tak terbatas waktu dan dan dilakukan dimana saja.
Alat antropometri kit dari Solo Abadi telah dikirimkan ke berbagai jurusan di Indonesia. Saat ini, 8 Portable Antropometri kit dari Solo Abadi sudah digunakan salah satunya oleh Jurusan Kedokteran, Universitas Islam Indonesia. Produk pengukuran antropometri Solo Abadi juga telah digunakan oleh sejumlah instansi di dalam negeri hingga mancanegara. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur dan Sports Authority of India (SAI) adalah instansi bidang olahraga yang telah menggunakan alat ukur antropometri dari Solo Abadi.
Berikut detail dari produk Antropometri Portable Kit.
Kontak Kami Untuk Mendapatkan Produk Antropometri
Dapatkan alat ukur antropometri dari Solo Abadi dengan mengisi ask for price yang tersedia. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp kami, karena kami siap untuk menghubungi anda segera.