Pada dunia penerbangan, seorang calon pilot yang akan mengendalikan pesawat komersial untuk mengantarkan para penumpang ke tempat tujuan diharuskan mempunyai postur tubuh yang ideal agar pengendalian pesawat terbang dapat berjalan sesuai dengan target yang dibutuhkan.
Untuk itulah kemudian peran pengukuran antropometri dibutuhkan, yakni untuk merancang sebuah cockpit/kokpit (kompartmen) untuk pilot dapat mengemudikan pesawat itu. Kali ini, kami akan memberikan beberapa pengetahuan tentang apa itu antropometri dan apa saja data – data yang dibutuhkan untuk merancang sebuah kokpit pesawat yang baik dan sesuai.
Pengertian Antropometri
Sebelum itu, mari kita memahami mengenai istilah atau definisi dari antropometri. Antropometri berasal dari kata “antrho” dengan arti manusia dan “metri” yang mempunyai arti ukuran. Kalau menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991), antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ditinjau dari ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
Jadi, antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran dimensi yang dimiliki oleh manusia atau ukuran dari manusia mulai dari tulang, otot dan juga lemak. Data – data yang dihasilkan melalui pengukuran antropometri berupa ukuran manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, posisi ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, dan lain sebagainya.
Data – data Antropometri untuk Perancangan Kokpit
Nah, data – data antropometri ini bisa digunakan untuk banyak sekali keperluan, seperti merancang desain produk untuk mendapatkan ukuran – ukuran yang ideal dan juga layak dengan dimensi yang dimiliki oleh manusia yang menggunakannya. Data – data pengukuran antropometri juga sangat penting dalam perancangan kokpit pesawat terbang, dimana ukuran terpenting dalam perancangan ruangan kokpit adalah dimensi tinggi seorang pilot pada saat duduk (seating height).
Kemudian jarak antara pilot dan tombol – tombol yang ada juga diperhitungkan agar memudahkan sang pilot untuk menjangkau tombol – tombol tersebut sehingga memungkinkan sang pilot untuk mengemudikan pesawat terbang itu tanpa terganggu akan jarak antara sang pilot dengan instrumen – instrumen pesawat.
Jadi, pada awal mula perancangan kokpit pesawat, perancang diharuskan untuk mengukur bagian – bagian tubuh sang calon pilot untuk menentukan ukuran terbaik untuk bentuk kokpit sehingga kokpit dapat digunakan pilot dengan nyaman. Pengukuran tubuh sang calon pilot ini akan menggunakan kursi antropometri guna memudahkan sang perancang untuk mendapatkan ukuran – ukuran yang dibutuhkan.
Namun, dewasa ini penggunaan data antropometri sudah bukan hanya untuk merancang kokpit pesawat komersial, melainkan digunakan untuk mengukur ukuran tubuh para calon penerbang apakah tubuh yang mereka miliki termasuk kriteria ideal untuk menjadi seorang penerbang yang akan mengemudikan pesawat berpenumpang ini.
Beberapa perusahaan manufaktur pesawat terbang telahmenggunakan kursi antropometri dari PT Solo Abadi Indonesia untuk mendapatkan data antropometri untuk perancangan kokpit pesawat sesuai client butuhkan. Dengan kursi ini perancang juga dapat membuat interior cabin pesawat bahkan untuk merancang kursi – kursi yang diperuntukan bagi penumpang pesawat.
Kegunaan Kursi Antropometri dalam Membantu Perancangan Kokpit
Penggunaan kursi antropometri ini akan membantu perancangan interior kokpit pesawat. Beberapa hal ini adalah data yang dibutuhkan untuk perancangan interiornya:
1. Pengukuran tinggi pada saat duduk.
Dimensi ini adalah yang terpenting, karena dengan diketahuinya tinggi orang tersebut saat duduk, perancang akan dapat merancang kursi pesawat agar nyaman bagi sang pengemudi pesawat tersebut
2. Pengukuran panjang jangkauan tangan.
Tujuan data antropometri yang satu ini untuk menentukan jarak antara pilot dan instrumen – instrumen pesawat.
3. Pengukuran tinggi badan.
Dimensi tinggi badan seorang pilot akan memberikan gambaran juga untuk seberapa tinggi kokpit akan dibuat, dan setelah mendapatkan ukuran untuk interior kokpit, perancang dapat menentukan ukuran kepala pesawat tersebut juga
4. Pengukuran panjang kaki.
Panjang kaki menjadi salah satu yang dipertimbangkan karena kaki akan digunakan untuk mengerem laju pesawat. Kaki juga digunakan untuk mengendalikan ekor pesawat yang dapat membuat pesawat untuk dapat berbelok.
Itulah beberapa hal yang akan diperhitungkan pada saat perancangan kokpit pesawat komersial, dan mungkin masih banyak lagi data – data yang dibutuhkan untuk merancang kokpit pesawat. Setelah mendapatkan ukuran – ukuran yang dibutuhkan ukuran badan pesawat, ukuran sayap pesawat yang ideal, dan juga ukuran ekor pesawat dapat dirancang juga, tergantung guna dan tujuan pembuatan pesawat tersebut.
Kursi Antropometri berkualitas dari PT. Solo Abadi Indonesia
Kursi antropometri mempunyai kemampuan untuk mengukur dimensi tubuh manusia, ada 34 pengukuran yang dapat dilakukan oleh kursi antropometri dari Solo Abadi ini. Untuk itu, jika kalian yang ingin memiliki kursi antropometri yang diproduksi oleh Solo Abadi ini, kalian dapat mengunjungi website kami di sini, dan juga kalian bisa menghubungi kami melalui whatsapp ataupun email milik Solo Abadi.