Kinanthropometry di bidang olahraga punya peran krusial untuk menambah kinerja atlet melalui bentuk alat-alat yang akan digunakan. Ilmu yang beririsan dengan Antropometri ini perlu beberapa tahap penilaian untuk akhirnya menentukan komposisi peralatan atlet yang akan menunjang kinerjanya. Oleh karena itu, di artikel ini kami akan membahas bagaimana mengukur Kinanthropometry di bidang olahraga khususnya atleat sepeda.
Relevansi Kinanthropometry di Bidang Olahraga
Studi mengenai dimensi tubuh manusia awalnya berfokus pada somatometry. Melalui keilmuan ini, kita dapat mengelompokan berbagai ras manusia berdasarkan karakteristik fisiknya. Seiring berkembangnya waktu, peneliti mulai menyadari bahwa manusia dengan karakteristik tertentu (seperti : tinggi badan yang cukup tinggi, kaki yang jenjang dan lain-lain) memiliki kemampuan fisik yang ‘lebih’ baik di bidang olahraga. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk memperdalam Kinanthropometry.
Baca Juga : Mempelajari Kinantropometri pada Bidang Olahraga
Kinanthropometry kini berkembang sebagai ilmu penting dalam olahraga modern. Pasalnya, melalui Kinanthropometry dapat ditemukan potensi fisik calon atlet hebat. Selain itu, keilmuan ini juga dapat memaksimalkan potensi tersebut, salah satunya dengan mengoptimalkan peralatan yang dipakainya.
Peran Kinanthropometry Untuk Atlet Sepeda
Kinanthropometry di bidang olahraga berperan untuk mengoptimasi potensi tubuh atlet dengan kustomasi peralatan yang digunakannya. Hal ini juga berlaku untuk Atlet sepeda. Atlet sepeda perlu melakukan pengkuran efisiensi Aerodinamika. Aerodinamika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana angin dan hambatan udara mengurangi hambatan udara.
Kinanthropometry punya peran penting untuk menentukan bentuk peralatan sepeda seperti frame, roda yang dapat meningkatkan kecepatan bersepeda. Selain itu juga terdapat aspek kunci aerodinamika dalam atlet sepeda meliputi :
- Posisi Berkendara : Posisi tubuh atlet saat bersepeda memiliki dampak signifikan pada aerodinamika. Posisi tubuh yang tepat dapat mengurangi hambatan udara, seperti membungkuk dan menyelipkan tubuh untuk meminimalkan frontal area (luas penampang tubuh).
- Pakaian dan Helm : Selain ergonomis, peralatan juga perlu didesain aerodinamis
- Peralatan Sepeda : Atlet sepeda seringkali mengkustomasi sepeda dan komponen lainnya untuk mengoptimalkan potensi tubuhnya.
- Uji Coba Aerodinamis : Atlet sepeda dan timnya menggunakan perangkat untuk simulasi aerodinamika dan mengidentifikasi peralatan mana yang paling aerodinamis
- Pengukuran Dimensi Tubuh Atlet : Dimensi tubuh berdampak pada kenyamanan, efisiensi dan kinerja bersepeda. Oleh karena itu, penting melakukan pengukuran Kinanthropometry sebelum menentukan beberapa poin diatas.
Baca Juga : Alat Ukur Untuk Mengukur Area Pengukuran Kinanthropometry
Bagaimana Mengukur Kinanthropometry di Bidang Olahraga, Khususnya Atlet Sepeda ?
Sebelum melakukan pengukuran, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui tujuan pengukuran Kinanthropometry. Apakah ingin mengoptimalkan posisi berkendara, memahami karakteristik fisik atlet atau melakukan pemantauan kesehatan ?
Kali ini kita akan mengukur kinanthropometry untuk mengoptimalkan posisi berkendara. Cara mengukur Kinanthropometry dapat menggunakan Anthropomether, Stadiometer Portable dan Sliding Caliper. Berikut adalah dimensi tubuh yang diukur dalam Kinanthropometry untuk atlet sepeda :
1. Tinggi Badan
Tinggi badan berperan untuk membantu dan menentukan frame sepeda yang sesuai. Dengan mengukur tinggi badan, dapat membantu anda mencapai posisi berkendara yang nyaman dan optimal. Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan adalah Stadiometer Portable atau Anthropometer.
Stadiometer sendiri memang rangkaian alat dari Antropometri Kit yang dikhususkan untuk mengukur tinggi badan. Dengan skala yang ‘tertanam’ pada bahan ABS, membuat Stadiometer memiliki akurasi yang rigid.
Sedangkan, anthropometer adalah skala bar yang dirancang khusus untuk mengukur beberapa dimensi tubuh manusia. Biasanya, instrumen ini digabungkan dengan sliding block untuk menentukan area mana yang akan diukur.
2. Panjang Inseam
Panjang inseam atau panjang kaki yang diukur dari selangkangan penting untuk menentukan tinggi sadel yang sesuai. Pengukuran ini perlu dilakukan agar menjaga kestabilan saat bersepeda. Alat ukur yang biasa digunakan adalah Anthropometer Bar dan Sliding Block. Panjang Inseam juga dikenal sebagai Crotch Height.
3. Reach
Ukuran reach atau jarak ujung jari memengaruhi bagaimana atlet membentangkan lengan saat bersepeda. Hal ini berpengaruh pada pemilihan stang yang sesuai untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi berkendara.
4. Panjang Torso
Panjang Torso adalah ukuran panjang antara dasar leher dengan pelvis. Hal ini memengaruhi posisi tubuh secara keseluruhan saat bersepeda. Panjang torso dapat berperan menentukan sudut yang tepat dan dapat meningkatkan efisiensi berkendara.
5. Panjang Lengan
Panjang lengan diukur dari bahu hingga bergelangan tangan. Pengukuran ini memiliki peran penting dalam pemilihan stang yang sesuai. Panjang lengan juga mempengaruhi sudut kemiringan stang.
Temukan Alat Ukur Kinanthropometry
Antropometri Portable Complete Set Series dan Antropometri Kit telah digunakan oleh berbagai institusi baik dari dalam maupun luar negeri dalam berbagai bidang seperti pendidikan, institusi pemerintahan, kemiliteran, arsitektur hingga forensik.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111