Perkembangan industri dan pembangunan perkotaan yang semakin tinggi, membuat laju terbukanya lapangan pekerjaan semakin tinggi. Perkembangan itulah yang menjadikan banyaknya sumber daya manusia yang bekerja di wilayah perkantoran kota. Tapi dibalik hal tersebut, perlu tetap memperhatikan posisi yang ergonomis.
Namun pada saat ini banyak para pekerja atau karyawan kantor kurang memperhatikan posisi mereka dalam bekerja padahal posisi dalam bekerja dapat menentukan tingkat prodiktivitas dalam bekerja, selain itu juga mempengaruhi pada kesehatan karyawan tersebut. Mungkin dalam jangka waktu pendek efek dirasakan tidak terlalu besar namun dapat berefek sangat besar dalam jangka waktu yang lama.
Pastinya semua orang menginginkan postur tubuh dan keadaan tubuh yang sehat sampai hari tua. Maka dari itu disini kita akan membahas pengaruh posisi bekerja duduk atau berdiri dalam bekerja.
Apa itu Ergonomi?
Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan, sistem kerja, dan lingkungan yang produktif, aman, nyaman dan efektif bagi manusia. Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat manusia, kemampuan manusia dan keterbatasannya untuk merancang suatu sistem kerja yang baik agar tujuan dapat dicapai dengan efektif, aman dan nyaman (Sutalaksana, 1979)
Secara spesifik bidang ergonomi memiliki tujuan, yaitu:
- Meningkatkan produktivitas pekerja baik secara individu maupun berkelompok.
- Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja saat berada di lingkungan kerja.
- Mengurangi waktu kerja yang hilang akibat kecelakaan ataupun keadaan sakit.
- Meningkatkan kualitas kerja dan meminimalkan kejadian cacat bagi para pekerja.
Manfaat Posisi Bekerja yang Ergonomi?
Ergonomi dalam bekerja adalah cepat selesai, dengan resiko kecelakaan lebih kecil, efisiensi waktu, resiko penyakit akibat pekerjaan kecil, dan lain sebagainya. Manfaat ergonomi adalah sebagai berikut:
- Pekerjaan meningkat, misalnya kecepatan, akurasi, keamanan dan pengurangan energi saat bekerja
- Waktu berkurang, begitu pula biaya pelatihan dan pendidikan
- Optimalisasi Sumber Daya Manusia dengan meningkatkan keterampilan yang diperlukan
- Efisiensi waktu agar tidak terbuang percuma
- Kenyamanan karyawan saat bekerja meningkat
Pengaruh Posisi Kerja Ergonomi Pada Kesehatan
Posisi Berdiri
Pekerja dalam melakukan aktivitas kerja terkadang dilakukan dalam posisi berdiri atau dengan posisi duduk. Aktivitas kerja yang dilakukan dengan berdiri mempunyai karakteristik kerja yang berbeda dengan posisi berdiri. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa aktivitas kerja dengan posisi berdiri dilakukan jika pekerjaan yang dijalankan sering melakukan perpindahan tubuh atau memerlukan tenaga yang besar.
Melakukan aktivitas kerja baik dengan posisi berdiri maupun dengan duduk mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan. Aktivitas dengan posisi kerja berdiri, pembebanan terpusat pada kaki yang berdampak pada ketidakmampuan kaki untuk menahan beban tubuh dalam waktu yang cukup lama.
Berikut kelemahan bekerja dengan sikap berdiri :
- Mengubah posisi duduk ke berdiri dengan peralatan kerja yang sama, akan melelahkan.
- Berdiri lebih melelahkan dariapada duduk, energi yang dikeluarkan lebih banyak 10-15% dibandingkan duduk.
- Untuk meminimalkan pengaruh kelelahan dan keluhan subyektif makan pekerjaan harus didesain agar tidak terlalu benyak menjangkau, membungkuk, atau melakukan gerakan dengan posisi kepala yang tidak alamiah.
Disamping beberapa kelemahan terdapat beberapa hal yang menguntungkan bekerja dengan posisi berdiri antara lain:
- Dapat menjangkau lebih luas dibandingkan kerja dengan posisi duduk.
- Berat badan dapat digunakan dalam pengerahan tenaga.
- Pekerja berdiri tidak banyak memerlukan ruang untuk tungkai atau kaki.
- Tungkai sangat efektif dalam mengurangi getaran.
- Tekanan pada lumbar lebih kecil
- Kekutan otot penyangga/punggung (trunk) dua kali lebih besar dibandingkan dengan posisi duduk atau semi berdiri.
Posisi Duduk
Bekerja dengan posisi duduk mempunyai karakteristik yang berbeda dengan posisi berdiri. Bekerja dengan posisi duduk menjadikan tubuh lebih terjaga keseimbangannya dan lebih aman. Pengendalian pergerakan tangan dapat terjaga pada saat bekerja dengan posisi duduk dan sirkulasi darah lebih baik. Disamping itu, bekerja dengan posisi duduk tidak menguntungkan jika dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Duduk dengan waktu yang cukup lama tanpa ada variasi posisi duduk akan menyebabkan melemahnya otot perut dan tulang belakang melengkung kedepan.
Apabila tidak melakukan posisi duduk ergonomis maka akan ada beberapa dampak atau efek yang dapat dirasakan seperti penjelasan di bawah ini :
Kelebihan sikap kerja duduk :
- Pembebanan pada kaki dapat dikurangi
- Pemakaian energi dan keperluan untuk sirkulasi darah dapat dikurangi
- Mempunyai derajat stabilitas tubuh tinggi
- Mengurangi kelelahan dan keluhan subyektif bila bekerja lebih dari 2 jam
- Tenaga kerja dapat mengendalikan kaki untuk melakukan gerakan
Kelemahan Sikap duduk :
- Sikap duduk yang terlalu lama dapat menyebabkan otot perut melembek, tulang belakang akan melengkung sehingga cepat lelah
- Mudah lelah
- Meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung
- Permasalahan sendi dan tulang
Desain Posisi Tempat Duduk Yang Ergonomi
Rancangan tempat duduk harus sesuai dengan harapan pengguna agar dalam melakukan aktivitas kerja merasa nyaman dan hasil kerja yang dapat meningkat. Secara umum tempat duduk dalam bentuk kursi, tetapi juga ada dalam bentuk ayunan, bantal, keranjang dan sebagainya
Rancangan tempat duduk sangat terkait dengan fasilitas lainnya, sehingga diperlukan keselarasan antara fasilitas dengan tempat duduk yang digunakan. Penataan fasilitas dan tempat duduk perlu dirancang dengan ergonomis, agar pekerja dalam beraktivitas menyukai pekerjaannya serta lebih produktif dalam waktu lama.
Untuk mendapatkan rancangan tempat duduk yang nyaman relatif sulit, dikarenakan adanya variabilitas pengguna. Akan tetapi tempat duduk khususnya kursi saat ini telah diproduksi beraneka ragam seiring dengan kebutuhan pengguna. Sebagai contoh, tinggi tempat duduk sudah dirancang adjustable, sehingga ketinggian tempat duduk dapat digunakan sesuai dengan dimensi tubuh pengguna. Disamping itu rancangan kursi sudah banyak yang dilengkapi dengan sandaran lengan. Terkait dengan rancangan kursi beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan antara lain:
- Rancangan kursi dapat memberikan kenyamanan bagi individu yang menggunakan. Untuk itu perancang harus mengetahui informasi yang terkait dengan siapa pengguna kursi, aktivitas apa yang dilakukan dan berapa lama aktivitas tersebut dijalankan. Dikarenakan pengguna kursi adalah sebuah populasi yang mempunyai variansi dimensi tubuh, maka perlu ketepatan penggunaan nilai persentil yang digunakan.
- Rancangan kursi perlu ada keserasian dengan peralatan di stasiun kerja dan tugas yang dijalankan. Untuk itu rancangan kursi harus mampu memberikan kemudahan dalam menjalankan tugas dan mampu mempertahankan gerakan yang fisiologis.
- Rancangan kursi mempunyai tujuan umum adalah meningkatkan produktivitas. Dengan demikian rancangan kursi harus mampu meningkatkan kinerja seseorang untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
- Rancangan kursi harus menjamin kepada pekerja rasa aman dalam melaksanakan aktivitas sehingga terhindar dari cedera maupun kecelakaan kerja.
Pertimbangan tentang pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi duduk adalah :
- Pekerjaan yang memerlukan kontrol dengan teliti pada kaki.
- Pekerjaan utama adalah menulis atau memerlukan ketelitian pada tangan
- Tidak memerlukan tenaga dorong yang besar
- Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan bekerja pada ketinggian lebih dari 15cm dari landasan kerja.
- Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang tinggi
- Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama
- Seluruh Objek yang dikerjakan masaih dalam jangkauan dengan posisi duduk
Kursi untuk pengerjaan posisi duduk
- Pria : 5509tinggi lutut) + 25(sepatu) + 25 (kelonggaran) = 600mm
- Wanita : 540 (tinggi lutut) + 40(sepatu) + 25 (kelonggaran) = 645mm
Pada pekerjaan yang dilakukan dengan duduk, tempat duduk yang dipakai harus memungkinkan untuk melakukan variasi perubahan posisi. Ukuran tempat duduk disesuaikan dengan dimensi ukuran antropometri
Desain Posisi Tempat Berdiri Yang Ergonomi
Saat duduk, posisi dari punggung bawah secara kuat mempengaruhi postur dari leher. Postur leher yang buruk merupakan efek dari sandaran punggung bawah yang tidak memadai. Bila tidak mengetahui cara duduk yang benar, bahkan kursi dengan desain terbaik tidak akan mencegah kita untuk membungkuk. Pada posisi duduk yang benar, desain kursi yang buruk akan/tidak akan berdampak besar pada postur tubuh. Duduk posisi membungkuk cenderung membuka sendi lumbal ke arah posterior. Posisi duduk berbentuk L (kaki diregangkan ke depan, lutut diluruskan) akan membuka sendi lumbal lebih ke posterior. Dengan demikian, ketika duduk lutut dibiarkan untuk menekuk. Ketika duduk tanpa sandaran punggung bawah, maka otot perut dan pantat harus dikontraksikan dan lengan bawah atau siku disandarkan pada kedua paha.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko berdiri terlalu lama, dengan cara sebagai berikut:
- Jika memungkinkan, seorang pekerja dapat mengubah posisi kerja secara teratur, sehingga mengurangi posisi statis dalam waktu yang lama, dan pekerja dapat bergerak secara fleksibel.
- Lantai kerja dilapisi alas yang berbahan empuk untuk mengurangi kelelahan saat berdiri terlalu lama.
- Gunakan alas kaki yang nyaman atau pas dengan ukuran dan tidak mengubah bentuk kaki. jika seorang pekerja dituntut menggunakan sepatu bertumit, disaankan untuk menggunakan tinggi hak di bawah 5 CM.
- Jika lantai licin, gunakan sepatu anti slip agar tidak mudah tergelincir saat beraktivitas.
- Lakukan peregangan secara teratur, setiap 30 menit atau 1 jam sekali. Peregangan dilakukan untuk mengurangi tekanan pada kaki, bahu, leher dan kepala.
- Usahakan duduk disela-sela waktu kerja atau saat jam istirahat.
Pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi berdiri :
- Tidak tersedia tempat untuk kaki dan lutut.
- Harus memegang obyek yang berat (lebih dari 4,5kg)
- Sering menjangkau ke atas, ke bawah, dan kesamping
- Sering dilakukan pekerjaan dengan menekan kebawah
- Diperlukan mobilitas tinggi.
Keterangan gambar : landasan kerja untuk sikap berdiri
A. Pekerjaan memerlukan penekanan, tinggi landasan kerja 15-40cm di bawah tinggi siku berdiri
B. Pekerjaan memerlukan ketelitian, untuk mengurangi pembebanan statik pada otot bagian belakang, maka tinggi landasan kerja 5-10cm diatas siku berdiri
C. Pekerjaan ringan, manual dimana pekerja sering memerlukan ruangan untuk peralatan, material, tinggi landasan adalah 10-15cm dibawah tinggi siku berdiri
Tips Peregangan Tubuh Saat bekerja
Melakukan pekerjaan dalam posisi yang sama dalam durasi yang cukup lama dapat beresiko pada cidera tulang dan otot pekerjanya. Maka dari itu melakukan peregangan dapat mengurangi risiko tersebut dan hanya membutuhkan waktu 5-10 menit untuk melakukannya tanpa perlu berpindah dari tempat kerja. Peregangan dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
Nah itulah beberapa ulasan dan bahasan tentang berpengaruhnya posisi bekerja duduk dan berdiri. Pada masing masing posisi memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri , namun semua itu adalah posisi untuk menunjang performa kita dalam bekerja. Tapi pada intinya bekerja dengan posisi yang baik, benar dan ergonomis sangatlah diperlukan karena akan mempengaruhi kesehatan kita dan juga membantu kita lebih prodktif dalam bekerja.
Alat Ukur Antropometri Terakurat untuk Menunjang Ergonomi Fasilitas Kerja
Metrisis – Complete Set Series produksi PT Solo Abadi Indonesia adalah alat ukur antropometri yang diturunkan prinsipnya dari kursi antropometri. Mewujudkan pengukuran antropometri yang lebih praktis dan ringan, dikemas dalam bentuk portabel. Agar alat ukur dapat dipindah maupun dibawa kemana saja dengan mudah dapat digunakan untuk mengukur hingga lebih dari 100 dimensi tubuh manusia.
Baca juga : Fungsi dan Keunggulan Portable Antropometri Kit
Alat ini adalah solusi pengukuran antropometri yang mengedepankan ketepatan, presisi dan akurasi data pengukuran. Alat antropometri kit dari Solo Abadi telah dikirimkan ke berbagai jurusan di Indonesia. Saat ini, 8 Portable Antropometri kit dari Solo Abadi sudah digunakan salah satunya oleh Jurusan Kedokteran, Universitas Islam Indonesia. Berikut detail dari produk Metrisis – Antropometri Portable Kit Complete Set Series:
Dapatkan alat ukur antropometri dari Solo Abadi dengan mengisi ask for price yang tersedia. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp kami, karena kami siap untuk menghubungi anda langsung. Mari gunakan produk dari Solo Abadi untuk mewujudkan fasilitas kerja yang ergonomis.