Desain Interior adalah keilmuan yang mengkombinasikan estetika dan pengayaan fungsi dalam desain ruang berdasarkan ergonomi tubuh manusia. Istilah ini biasa dikenal sebagai human based design. Pemilihan furnitur yang sesuai dengan kebutuhan dan dimensi tubuh manusia adalah salah satu contoh penerapan ergonomi dalam desain interior. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ergonomi interior dan contoh aplikasinya simak informasi berikut yaa!
Apa Itu Ergonomi Interior ?
Ergonomi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti hukum atau aturan kerja. Dengan kata lain, Ergonomi adalah ilmu mengenai kaidah atau batas kemampuan penyesuaian interaksi manusia secara fisik dan non-fisik dengan elemen di sekitarnya dengan mencapai tingkat keamanan dan kenyamanan. Secara ringkas, ergonomi bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan performa kerja dengan memperhatikan kemampuan dan kelemahan manusia.
Desain interior merupakan satu dari banyaknya keilmuan yang mengadopsi ergonomi sebagai jembatan dalam teorinya. Mengingat keilmuan ini yang bersinggungan secara langsung dengan kehidupan manusia, oleh karena itu penting bagi praktisinya untuk menerapkan ergonomi dalam kehidupan sehari-hari. Ergonomi dapat kita temui disetiap kegiatan, salah satunya saat anda sedang membaca artikel ini, anda sedang duduk di kursi yang seharusnya menggunakan prinsip ergonomi dan acuan dimensi tubuh manusia (antropometri) dalam perancangannya.
Dimensi tubuh manusia atau antropometri mempengaruhi proses perancangan suatu produk. Pasalnya dalam setiap pekerjaan yang berbeda, manusia membentuk postur tubuh yang berbeda pula. Ketidaksesuaian alat atau instrumen yang digunakan dapat menyebabkan ketidaknyamanan hingga kecelakaan kerja. Artinya, prinsip ergonomi tidak diaplikasikan dalam hal ini.
Sehingga, Ergonomi Interior adalah penerapan prinsip ergonomi dan acuan dimensi tubuh manusia atau antropometri dalam pemilihan furnitur hingga perancangan tata ruang.
Baca juga : Mengetahui Peranan Ilmu Antropometri Dalam Bidang Desain Interior
Bagaimana Penerapan Ergonomi Dalam Desain Interior ?
Setiap ruang dan instrumen yang terdapat didalamnya memiliki standar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu ergonomi dalam desain interior penting untuk diterapkan. Bukan hanya menyoal luas ruang, namun seorang praktisi dalam desain interior perlu mengetahui instrumen apa saja dan bagaimana instrumen tersebut dapat meningkatkan kinerja individu atau kelompok yang tinggal di dalamnya.
Pemilihan furnitur dalam suatu ruang berperan penting. Pasalnya, kesalahan paling umum adalah memilih furnitur yang telalu besar untuk suatu ruangan yang terbatas, sehingga akan menghambat kinerja individu yang tinggal didalamnya atau memilih kursi kerja yang terlalu tinggi dengan meja yang terlalu pendek.
Beberapa faktor ergonomi yang harus diterapkan dalam desain interior adalah umur dan ukuran seorang individu atau sekelompok orang yang tinggal di dalamnya. Kedua faktor ini menentukan kekuatan dan postur tubuh saat melakukan kegiatan tertentu. Sehingga, sebelum melakukan perancangan, perlu mempertanyakan beberapa hal berikut :
- Berapa orang yang akan menggunakan ruangan tersebut ?
- Bagaimana dengan ukuran dan umur orang yang menggunakan ruangan ?
- Apa tujuan dari ruangan tersebut ?
Baca juga : Mengenal Tentang Proxemic, Studi Ruang Dalam Arsitektur
Kursi dan Meja Belajar di Jepang, Contoh Penerapan Ergonomi Dalam Desain Interior
Jepang adalah salah satu negara yang menerapkan aspek ergonomi hampir disetiap infrastrukturnya. Salah satu kebijakan yang kami highlight adalah penerapan ergonomi pada kursi dan meja sebagai fasilitas belajar anak sekolah dasar di Jepang. Mengutip penelitian yang dilakukan oleh Ibu Lulu Purwaningrum, S.Sn., M.T., Ph.D. , praktisi ergonomi yang membandingkan faktor ergonomi pada kursi dan meja belajar di Jepang dengan Indonesia, menyebutkan bahwa jika dibandingkan dengan Jepang, kursi dan meja di sekolah dasar Indonesia memiliki berat yang sangat sulit untuk diangkat untuk ukuran anak kelas sekolah dasar.
Ukuran kursi yang tidak sesuai dengan umur dan berat badan anak, dapat mengakibatkan postur tubuh yang kurang baik dan menimbulkan efek fisiologi dalam jangka waktu yang panjang. Berikut adalah perbandingan pada penggunaan kursi belajar di Jepang dan Indonesia.
Meskipun demikian, Indonesia sebenarnya memiliki Undang-Undang terkait fasilitas belajar dari Peraturan Menteri No. 24 Tahun 2007 bahwa fasilitas sekolah harus berdasarkan prinsip ergonomi dan standard antropometri yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, diharapkan perkembangan ilmu ergonomi dapat lebih diimplementasikan bukan hanya skala makro namun juga mikro.
Alat Ukur Ergonomi Untuk Desain Interior
Variabilitas dan keragaman manusia dapat didasarkan pada data Antropometri yang didapatkan melalui proses pengukuran. Seperti yang telah dijelaskan diatas, Alat ukur Antropometri adalah Antropometri portable dan Kursi Antropometri. Keduanya dapat mengukur dimensi tubuh manusia dimulai dari dimensi duduk dan berdiri, termasuk dimensi wajah.
Kursi Antropometri dari PT Solo Abadi Indonesia adalah kursi antropometri pertama di dunia. Dengan spesifikasi mumpuni, Kursi Antropometri telah melalui proses kalibrasi yang meverifikasi data antropometri yang dihasilkan. Tak sampai disitu, Kursi Antropometri dapat melakukan pengukuran hingga 34 dimensi tubuh manusia.
Antropometri Portable adalah alat ukur antropometri yang dapat melakukan pengukuran hingga 100 dimensi tubuh manusia. Berbeda dengan Kursi Antropometri, Antropometri Portable dapat digunakan dimanapun karena memiliki desain portable.
Kursi Antropometri dan Antropometri Portable telah digunakan di berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri. Berbagai institusi ini berfokus di beberapa bidang keilmuan seperti pendidikan, institusi pemerintahan, kemiliteran, arsitektur hingga forensik.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111