Beberapa waktu silam, kita telah bersama mempelajari mengenai peran antropometri dalam proses autopsi forensik beserta inovasi pengukurannya. Kali ini kita akan mengenal alat ukur antropometri yang digunakan dalam prosedur autopsi forensik.
Seperti diketahui, autopsi forensik dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian dari seorang korban kejahatan. Dalam prosesnya dilalui beberapa tahapan. Sebelum mengetahui alat ukur antropometri yang tepat untuk mengukur fisik mayat, kita kenali dulu apa saja prosedur dari autopsi forensik.
Prosedur Autopsi Forensik
1. Identifikasi Mayat
Hal pertama yang dilakukaan dalam prosedur autopsi forensik adalah identifikasi mayat. Pemeriksaan forensik dimulai dengan mengidentifikasi mayat korban, proses ini merupakan salah satu bentuk pemeriksaan eksternal.
Identifikasi mayat biasa dilakukan dengan memperhatikan ciri-ciri fisik mayat, etnis, jenis kelamin hingga perkiraan usia. Sementara itu, tinggi badan merupakan karakteristik utama dalam proses identifikasi mayat. Sementara dalam antropologi forensik, tinggi badan adalah salah satu profil biologis yang wajib diketahui.
2. Pemeriksaan Eksternal
Seperti disebutkan pemeriksaan eksternal dimulai dengan mengidentifikasi fisik mayat. Lebih lanjut pemeriksaan eksternal turut mengukur dimensi tubuh mayat atau antropometri dan mengamati karakteristik tubuh mayat, untuk menemukan adanya bekas luka atau tanda lain yang mengisyaratkan penyebab kematian.
3. Pemeriksaan Internal
Setelah selesai melakukan pemeriksaan eksternal, dilanjutkan dengan pemeriksaan internal. Di tahap inilah dilakukan bedah untuk memeriksa organ dalam mayat. Organ yang diperiksa kemudian ditimbang dan diamati. Isi perut dan organ pencernaan juga menjadi salah satu yang diamati, karena bisa saja penyebab kematian berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Lebih lanjut, organ yang sudah diamati akan dikembalikan ke tempat semula. Prosesnya memakan waktu selama dua hingga tiga jam. Tak lupa selama autopsi forensik dilaksanakan diambil dokumentasinya, dokter forensik juga diwajibkan untuk melaporkan semua hasil autopsi forensik sebagai bukti konkret yang dapat dipertanggungjawabkan.
Autopsi Forensik Berbeda dari Medikolegal
Dalam artikel Memahami Peran Ilmu Antropometri dalam Autopsi Forensik turut disebutkan bahwa autopsi forensik berhubungan erat dengan hukum. Ilmu kedokteran yang berhubungan dengan hukum biasa disebut dengan Medikolegal. Kendati begitu, Forensik memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya tak dapat digolongkan sebagai medikolegal.
Inovasi Pengukuran “Touchless”
Berangkat dari prosedur yang disebutkan di atas, antropometri memegang peran yang signifikan. Maka itu diperlukan inovasi alat ukur antropometri, diperlukan alat yang dapat digunakan secara portabel untuk meminimalisir risiko berubahnya bentuk tubuh namun pengukuran tetap presisi. Sementara, pengukuran tubuh manusia dalam forensik biasanya masih mengandalkan alat ukur manual. Maka itu, demi hasil yang lebih mutakhir diperlukan alat ukur antropometri portabel.
Baca Juga : Inovasi Pengukuran ‘Touchless’ Antropometri Bidang Forensik
Antropometri portabel adalah alat ukur antropometri turunan dari teknologi kursi antropometri yang dikemas dalam bentuk portabel, bertujuan agar alat ukur dapat dipindah maupun dibawa kemana saja dengan mudah.
Sejalan dengan harapan autopsi forensik yang ingin meminimalisir adanya sentuhan yang dapat berisiko menggores kulit mayat atau dapat disebut sebagai ‘touchless measurement’ atau pengukuran tanpa sentuh. Antropometri portabel dapat menjadi solusi terbaik untuk mengukur dimensi tubuh mayat tanpa harus menyentuh kulit secara langsung.
Alat Ukur Antropometri Paling Tepat dalam Autopsi Forensik
Hasil pengukuran antropometri dalam menentukan penyebab kematian dalam forensik haruslah akurat dan presisi. Maka itu diperlukan alat ukur yang menunjang hasil akurat tersebut. Berikut adalah pilihan alat ukur terbaik yang dapat digunakan :
Antropometri Portabel Kit untuk Kedokteran Forensik
Metrisis – Portabel Antropometri produksi Solo Abadi Indonesia adalah alat ukur antropometri turunan dari kursi antropometri yang dikemas dalam bentuk portabel, bertujuan agar alat ukur dapat dipindah maupun dibawa kemana saja dengan mudah. Selayaknya sebuah inovasi, antropometri portabel dapat digunakan untuk mengukur hingga lebih dari 100 dimensi tubuh manusia.
Fungsi alat ini adalah untuk melakukan pengukuran antropometri yang dilakukan dengan hati-hati dan mengedepankan ketepatan data. Instrumen ini menawarkan kemampuan pengukuran hingga 100 pengukuran. Disamping itu, bentuknya yang portable membuat alat ini dapat digunakan tak terbatas waktu dan dan dilakukan dimana saja.
Alat antropometri kit dari SOLO ABADI telah dikirimkan ke berbagai jurusan di Indonesia. Saat ini, 8 Portable Antropometri kit dari SOLO ABADI sudah digunakan salah satunya oleh Jurusan Kedokteran, Universitas Islam Indonesia. Berikut detail dari produk Antropometri Portable Kit.
Kontak Kami Untuk Mendapatkan Produk Antropometri
Dapatkan alat ukur antropometri dari Solo Abadi dengan mengisi ask for price yang tersedia. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp kami, karena kami siap untuk menghubungi anda segera.