HMPV Virus Ancaman Baru atau ‘Teman Lama’?

Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang awalnya terdeteksi di China, kini telah menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia. Meningkatnya kasus HMPV telah memicu gelombang pemberitaan di berbagai media massa. Hal ini menunjukkan betapa cepatnya informasi dapat menyebar di era digital dan sekaligus mencerminkan keprihatinan masyarakat terhadap ancaman kesehatan yang baru. Penyebaran HMPV di Indonesia juga menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit menular, terutama di tengah meningkatnya mobilitas manusia dan globalisasi.

HMPV

Menteri Kesehatan Budi Gunadi memberikan klarifikasi mengenai isu ini dengan mengimbau agar masyarakat tidak terjebak dalam kepanikan. Beliau menjelaskan bahwa HMPV sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak tahun 2001 dan gejalanya mirip dengan flu biasa. Dengan penjelasan tersebut, beberapa pihak mulai beranggapan bahwa virus ini bukanlah ancaman baru, melainkan lebih seperti “teman lama” yang sudah cukup familiar bagi masyarakat. Untuk menggali lebih dalam mengenai fakta-fakta menarik seputar virus ini, mari simak pembahasan berikut.

1. Gejala Virus HMPV

Gejala yang timbul akibat infeksi HMPV dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Meskipun secara umum mirip dengan flu biasa, namun tingkat keparahan dan manifestasi gejala dapat berbeda pada setiap individu. Beberapa gejala umum yang sering dilaporkan meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas atau napas cepat
  • Wheezing
  • Kelelahan

Baca Juga: Dampak Serius Pandemi Virus Corona (Covid 19) terhadap Kelangsungan Industri Manufaktur

2. Penyebaran Virus HMPV

Virus HMPV merupakan salah satu penyebab infeksi saluran pernapasan yang dapat melibatkan baik saluran pernapasan bagian atas maupun bawah. Penularan virus ini dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti inhalasi droplet yang mengandung virus saat penderita batuk atau bersin, atau kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi oleh virus. Frekuensi infeksi HMPV cenderung meningkat pada musim dingin, terutama di daerah dengan iklim sedang, karena meningkatnya waktu yang dihabiskan di dalam ruangan dan berkurangnya paparan sinar matahari. Namun, masyarakat tidak perlu bingung untuk mengatasinya. Berikut beberapa langkah untuk mengatasi penyebaran virus HMPV:

  • Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir
  • Menghindari menyentuh daerah wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.
  • Menggunakan masker saat berada di tempat umum atau di sekitar orang sakit.
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin.
  • Memastikan rumah memiliki ventilasi udara yang baik.
  • Menerapkan pola hidup sehat, termasuk mengomsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.

Lantas Mengapa Bisa Virus HMPV Dikatakan Sebagai “Teman Lama” di Indonesia?

HMPV

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah memberikan penjelasan yang mendalam mengenai virus HMPV. Beliau menegaskan bahwa virus ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak tahun 2001. Hal ini membuat HMPV seolah-olah menjadi “teman lama” yang sudah akrab dengan sistem kekebalan tubuh sebagian besar penduduk. Pernyataan ini tentu saja memberikan rasa tenang bagi masyarakat, mengingat virus ini telah bersama kita selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan kekhawatiran yang meluas seperti saat pandemi COVID-19. Meskipun demikian, Budi Gunadi tetap mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan untuk mencegah penyebaran virus, baik HMPV maupun penyakit menular lainnya. Beliau juga menjelaskan bahwa lonjakan kasus yang terjadi di China bukanlah disebabkan oleh HMPV, melainkan oleh virus influenza tipe H1N1.

Jual Set Antropometri KIT SK-TKDN!

Sebagai produsen antropometri terkemuka di Indonesia, PT Solo Abadi Indonesia telah berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting. Dengan bangga kami sampaikan bahwa perusahaan telah berkontribusi dalam penanganan stunting di Kota Solo, Jawa Tengah, serta telah mendistribusikan lebih dari 10.000 set antropometri kit ke seluruh Posyandu di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung program pemerintah untuk mengatasi stunting pada anak Indonesia. Seluruh produk antropometri yang kami produksi merupakan hasil karya anak bangsa, dengan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) sebagai bukti nyata dukungan kami terhadap industri dalam negeri. Adapun set antropometri kit kami terdiri atas:

  • Infantometer Board
  • Alat ukur LILA
  • Timbangan Digital Bluetooth
  • Timbangan Bayi Digital Bluetooth
  • Portable Stadiometer

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai produk antropometri kami, Sobad Solid dapat mengakses E-Catalog produk kami secara online atau menghubungi tim kami melalui WhatsApp. Dapatkan informasi terbaru dan penawaran menarik lainnya dengan mengunjungi website resmi kami di www.soloabadi.com.

Created by: Adinda Malika Putri – Universitas Kusuma Husada

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?