Terdapat prosedur penerapan data antropometri yang dapat digunakan sebagai acuan saat proses perancangan stasiun kerja. Diketahui, bahwa perancangan yang cermat adalah yang sesuai antara operator dengan rancangan yang telah dibuat, data pengukuran antropometri adalah kunci dari terwujudnya kesesuaian tersebut. Terlebih jika tujuan dari rancangan merupakan kenyamanan, kesehatan serta produktivitas, perancang handal perlu memiliki kecermatan dan ketelitian yang tinggi.
Rancangan stasiun kerja sendiri hanyalah satu dari sekian contoh perancangan yang membutuhkan data antropometri kit. Terdapat sejumlah perancangan lain seperti produk komersial, desain ruangan hingga produk kesehatan. Kendati, pengumpulan data antropometri tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, ada prosedur yang harus diikuti.
Artikel ini akan membahas mengenai prosedur penerapan data antropometri pada berbagai proses perancangan. Namun sebelum itu mari kenali terlebih dahulu mengenai apa itu antropometri dan signifikansinya dalam sehari-hari.
Tentang Antropometri
Istilah antropometri diadaptasi dari bahasa latin yakni anthropos atau manusia dan metron yang berarti pengukuran. Kemudian menurut (Bridger, 1995) kedua istilah tersebut selanjutnya didefinisikan sebagai pengukuran tubuh manusia. Tayyari dan Smith (1997) juga mendefinisikan antropometri sebagai studi yang erat kaitannya dengan dimensi dan karakteristik fisik tertentu dari tubuh manusia. Dimensinya meliputi berat, volume, pusat gravitasi, sifat-sifat inersia segmen tubuh hingga kekuatan kelompok otot.
Lebih lanjut, antropometri juga diartikan memiliki hubungan erat dengan perancangan produk yang berkaitan dengan manusia. Hal ini disebutkan Sanders and Mc.Cormick (1987) bahwa antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Hasil pengukuran antropometri tersebut dapat dimanfaatkan sebagai referensi rancangan peralatan kerja, stasiun kerja dan produk yang sesuai dengan dimensi tubuh pekerja.
Kesesuaian tersebut kemudian akan menciptakan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi manusia. Aspek antropometri sendiri telah lama diperhatikan sejak berabad-abad lalu. Sebagai contoh, dimensi pengguna telah digunakan sebagai acuan membuat alat pertanian dan perabot rumah. Namun pada saat itu aspek yang dipertimbangkan hanya sebatas fungsi dan estetika bukan pada aspek metrologinya.
Baca Juga : Fungsi Ilmu Antropometri dalam Desain Produk
Wujud penerapan antropometri ini juga dapat dilihat dari bentuk tempat peribadatan kuno seperti kuil Yunani. Kuil tersebut dibangun melalui kolaborasi dari filsuf, seniman dan juga arsitek dengan memperhatikan dimensi tubuh manusia. Sejak itu, aspek antropometri terus berkembang dan dapat difungsikan dalam berbagai bidang.
Prosedur Penerapan Data Antropometri Pada Proses Perancangan
Terdapat prosedur yang dapat diikuti sebagai acuan perancang saat ingin melakukan penerapan data antropometri pada proses perancangan. Berikut adalah prosedur penerapan data antropometri pada proses perancangan:
- Pertama, tentukan populasi pengguna baik rancangan untuk produk maupun stasiun kerja terlebih dahulu. Pasalnya masing-masing kelompok umur memiliki perbedaan karakteristik fisik dan kebutuhannya. Sama halnya untuk kelompok gender, ras, etnis, penduduk sipil ataupun militer.
- Tentukan dimensi tubuh yang diperkirakan penting dalam perancangan (Misalnya, tinggi mata duduk, tinggi jari kaki, lebar pinggul, tinggi popliteal dan sebagainya). Sebagai contoh untuk perancangan pintu masuk harus dipertimbangkan tinggi badan dan lebar bahu maksimal dari pengguna. Untuk rancangan tempat duduk harus mengakomodasikan lebar pinggul pengguna.
- Selanjutnya pilih presentase populasi untuk diakomodasikan dalam perancangan. Hal yang tidak mungkin bahwa suatu rancangan dapat mengakomodasi 100% populasi pengguna, karena variasi finansial dan ekonomi serta keterbatasan dalam perancangan.
- Untuk masing-masing dimensi tubuh tentukan nilai persentil yang relevan dengan melihat tabel antropometri. Jika nilai persentil padatabel tidak tersedia maka gunakan nilai rerata (mean) dan simpang baku (standard deviation) dimensi dari data antropometri.
- Berikan kelonggaran pada data yang ada jika diperlukan. Pakaian merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat kelonggaran. Kelonggaran perlu juga dilakukan untuk perlengkapan seperti sepatu, sarung tangan, masker dan penutup kepala.
- Gunakan mock-ups atau simulators untuk melakukan uji rancangan. Para perancang perlu untuk mengevaluasi apakah rancangan sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Untuk itu dapat menggunakan mock-ups atau simulators dalam menguji rancangan dengan mengambil sampel pengguna untuk melakukan simulasi.
Baca Juga : Apa Yang Dimaksud Persentil Antropometri? Kita Pelajari Bersama Yuk!
Prosedur di atas dapat digunakan perancang sebagai acuan dalam mengukur dimensi tubuh manusia untuk kepentingan desain rancangan produk atau stasiun kerja. Kendati, terdapat hal yang perlu diperhatikan selain prosedur yakni instrumen ukur yang akurat dan presisi. Gunakan alat ukur antropometri yang akurat untuk hasil rancangan yang maksimal dan fungsional secara ergonomis. Berikut adalah rekomendasi alat ukur antropometri terbaik untuk perancang produk hingga desain stasiun kerja.
Alat Ukur Antropometri Terbaik
Metrisis – Portabel Antropometri produksi Solo Abadi Indonesia adalah alat ukur antropometri turunan dari kursi antropometri yang dikemas dalam bentuk portabel, bertujuan agar alat ukur dapat dipindah maupun dibawa kemana saja dengan mudah. Selayaknya sebuah inovasi, antropometri portabel dapat digunakan untuk mengukur hingga lebih dari 100 dimensi tubuh manusia.
Fungsi alat ini adalah untuk melakukan pengukuran antropometri yang dilakukan dengan hati-hati dan mengedepankan ketepatan data. Instrumen ini menawarkan kemampuan pengukuran hingga 100 pengukuran. Disamping itu, bentuknya yang portable membuat alat ini dapat digunakan tak terbatas waktu dan dan dilakukan dimana saja.
Berikut detail dari produk Antropometri Portable Kit.
Baca Juga : Harga Terbaik, Temukan Alat Penelitian Ergonomis Berkualitas Di Sini!
Metrisis – Kursi Antropometri adalah instrumen inovasi pengukuran antropometri yang dapat mengukur hingga 34 dimensi tubuh manusia. Instrumen ukur ini didesain dalam bentuk kursi yang dapat di-adjust untuk memudahkan pengukuran dalam posisi berdiri, duduk, dan juga pengukuran dimensi wajah.
Kontak Kami Untuk Mendapatkan Produk Antropometri
Dapatkan dan pesan alat ukur antropometri dengan harga terbaik dari Solo Abadi dengan mengisi ask for price yang tersedia. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp, kami siap untuk menghubungi anda segera.