5 Pemeriksaan Antropometri Untuk Fisioterapi, Apa Saja?

Pemeriksaan Antropometri Untuk Fisioterapi adalah informasi dasar tentang kondisi fisik pasien yang dapat memengaruhi perencanaan dan efektivitas pada Fisioterapi. Pada dasarnya, terdapat 5 Pemeriksaan Antropometri yang perlu dilakukan sebelum melakukan terapi, apa saja? Mari simak info lengkapnya!

Apa Itu Antropometri?

Pemeriksaan Antropometri Untuk Fisioterapi

Pada dasarnya Antropometri dalam bahasa Yunani berasal dari kata ‘Anthropos’ yang berarti manusia dan ‘Metron’ yang berarti pengukuran. Sehingga, berarti Antropometri adalah pengukuran tubuh manusia.

Ilmu ini digunakan untuk memahami variasi ukuran, bentuk, dan proporsi tubuh manusia, yang penting dalam berbagai bidang seperti ergonomi, kesehatan, fisioterapi, dan desain peralatan atau produk.

Kenapa Pemeriksaan Antropometri Penting Untuk Fisioterapi?

Pemeriksaan Antropometri untuk fisioterapi tergolong penting karena dasar keilmuan fisioterapi adalah kondisi fisik seseorang. Sedangkan, kita perlu mengetahui proposi tubuh manusia terlebih dahulu untuk mengetahui adanya sesuatu yang salah atau tidak.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemeriksaan Antropometri penting untuk Fisioterapi :

1. Menilai Proporsi Tubuh dan Status Gizi

Pengukuran seperti Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) membantu fisioterapis memahami status gizi pasien atau komposisi tubuh yang tidak seimbang.

2. Mengidentifikasi Resiko Cedera dan Gangguan Muskuloskeletal

Ketidak seimbangan berat badan atau postur tubuh menjadi faktor resiko atau cedera atau gangguan seperti Skosiolosisi, Lordosisi atau Disfungsi Sendi.

3. Menentukan Program yang Tepat

Menyesuaikan intensitas latihan dengan berat badan dan kekuatan otot pasien perlu dilakukan. Misalnya, pasien dengan kelebihan berat badan mungkin perlu memerlukan pendekatan terapi yang lebih berhati-hati. Hal ini jelas perlu hadirnya Antropometri untuk penentuan program yang sesuai.

Apa Saja Pemeriksaan Antropometri yang Dilakukan Untuk Fisioterapi?

Sebelum menjalaskan lebih lanjut, perlu dipahami bahwa pengukuran antropometri dalam Fisioterapi adalah :

  • Komposisi Tubuh : Presentase komponen yang membentuk tubuh seperti lemak, air, tulang, otot dan jaringan ikat
  • Dimensi Tubuh : ukuran panjang, lebar dan tinggi tubuh manusia
  • Oedema : Kondisi medis berupa pembekanan kaki di bagian tubuh tertentu

Lalu, terdapat 5 Pemeriksaan Antropometri untuk Fisioterapi yakni :

1. Pengukuran Tinggi Badan dengan Stadiometer Portable

Pemeriksaan Antropometri Untuk Fisioterapi

Pengukuran tinggi badan merupakan salah satu aspek penting dalam fisioterapi untuk menilai postur, proporsi tubuh, serta mendeteksi kemungkinan gangguan muskuloskeletal. Salah satu alat yang digunakan untuk pengukuran ini adalah stadiometer portable, yaitu alat ukur tinggi badan yang ringan, mudah dipindahkan, dan dapat digunakan di berbagai lokasi, termasuk klinik fisioterapi, rumah sakit, atau bahkan di lapangan.

Penggunaan Stadiometer Porta dalam fisioterapi memiliki berbagai manfaat. Selain untuk menilai postur tubuh, pengukuran tinggi badan juga penting dalam memantau perubahan fisik pasien, terutama pada kondisi seperti skoliosis, osteoporosis, atau gangguan tulang belakang lainnya. Data tinggi badan yang diperoleh juga membantu fisioterapis dalam menentukan latihan rehabilitasi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

2. Berat Badan dengan Timbangan Digital

Pemeriksaan Antropometri Untuk Fisioterapi

Pengukuran berat badan merupakan langkah penting dalam fisioterapi untuk menilai komposisi tubuh, keseimbangan proporsi tubuh, serta sebagai indikator dalam perencanaan dan evaluasi program terapi. Salah satu alat yang digunakan untuk pengukuran ini adalah timbangan digital, yang menawarkan hasil lebih akurat dan mudah dibaca dibandingkan timbangan analog.

Data ini membantu fisioterapis dalam menentukan intensitas latihan, mengevaluasi efektivitas program rehabilitasi, serta mendeteksi perubahan berat badan yang bisa berdampak pada kondisi muskuloskeletal pasien.

Misalnya, pasien dengan berat badan berlebih mungkin memerlukan pendekatan terapi yang lebih hati-hati untuk mengurangi tekanan pada sendi, sedangkan pasien dengan berat badan rendah mungkin memerlukan program latihan yang mendukung peningkatan massa otot.

3. Panjang Segmental dengan Antropometer

Pemeriksaan Antropometri Untuk Fisioterapi

Panjang segmental dalam fisioterapi merujuk pada pengukuran panjang bagian tubuh tertentu untuk mengevaluasi keseimbangan, proporsi tubuh, dan kemungkinan kelainan muskuloskeletal. Pengukuran ini penting dalam perencanaan rehabilitasi, analisis postural, serta pemantauan perkembangan pasien selama terapi.

  • Panjang Lengan (Upper Limb Length)
    Diukur dari akromion (bahu) ke ujung jari tengah. Berguna untuk menilai keseimbangan gerakan tangan, kekuatan otot, dan potensi gangguan bahu atau siku.
  • Panjang Lengan Atas (Humerus Length)
    Diukur dari akromion (ujung bahu) ke siku (olekranon). Digunakan untuk analisis biomekanika gerakan lengan atas.
  • Panjang Lengan Bawah (Forearm Length)
    Diukur dari siku (olekranon) ke ujung jari tengah. Penting dalam rehabilitasi cedera pergelangan tangan atau siku.
  • Panjang Paha (Femur Length)
    Diukur dari trokanter mayor (panggul) ke lutut. Digunakan dalam pemeriksaan panjang kaki serta gangguan sendi panggul atau lutut.
  • Panjang Betis (Tibia Length)
    Diukur dari tulang lutut (tibial tuberosity) ke mata kaki (malleolus medial/lateral). Berguna dalam analisis keseimbangan dan gaya berjalan.
  • Panjang Tungkai (Lower Limb Length)
    Diukur dari spina iliaka anterior superior (tulang panggul) hingga mata kaki medial. Digunakan untuk mendeteksi perbedaan panjang kaki (leg length discrepancy), yang dapat menyebabkan gangguan postural atau nyeri punggung bawah.

Pengukuran-pengukuran diatas dapat dilakukan dengan Antropometer Bar dari METRISIS Antropometri Portable Complete Series.

4. Pemeriksaan Lingkar Segmen Tubuh dengan Pita LILA

Pemeriksaan Antropometri Untuk Fisioterapi

Pemeriksaan lingkar segmen tubuh menggunakan pita LILA (Lingkar Lengan Atas) adalah metode antropometri yang digunakan untuk menilai status gizi, massa otot, dan kondisi kesehatan pasien. Dalam konteks fisioterapi, pengukuran ini berperan penting dalam menilai massa otot, mendeteksi ketidakseimbangan otot, serta memantau perkembangan rehabilitasi pada pasien dengan gangguan muskuloskeletal atau neurologis. Selain itu, pengukuran lingkar tubuh ini juga digunakan untuk mengidentifikasi adanya Odema pada manusia.

5. Komposisi Lemak Tubuh dengan Skinfold Caliper

Pemeriksaan Antropometri Untuk Fisioterapi

Pengukuran komposisi lemak tubuh merupakan salah satu aspek penting dalam fisioterapi untuk menilai keseimbangan tubuh, kondisi otot, serta efektivitas program rehabilitasi dan latihan. Salah satu metode yang sering digunakan adalah pengukuran ketebalan lipatan kulit menggunakan skinfold caliper, alat khusus yang mengukur lemak subkutan di berbagai bagian tubuh.

Dapatkan Alat Pendukung Fisioterapi, Lengkap Ber-TKDN!

PT Solo Abadi Indonesia adalah produsen alat ukur Antropometri Terbaik dan Terbesar di Indonesia. Kami telah dipercaya oleh lebih dari 100+ Universitas di Indonesia dan luar negeri. Selain itu, kami telah bekerja sama dengan KEMENTERIAN KESEHATAN untuk memenuhi kebutuhan Antropometri KIT di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?