Antropometri dalam keperawatan adalah salah satu keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap tenaga medis. Adapun terdapat 3 teknik antropometri dasar dalam keterampilan klinis keperawatan yang disebut dengan pengukuran langsung. Seperti apa 3 Teknik Antropometri dalam ilmu keperawatan! Simak penjelasan berikut ya!
Memahami Pentingnya Keterampilan Klinis
Keterapilan Klinis adalah salah satu pembelajaran laboratorium yang dilaksanakan oleh pendidikan dokter dan tenaga medis. Keterampilan Klinis berasal dari kata terampil yang berarti cakap, mampu dan cekatan. Artinya, keterampilan klinik dapat didefinisikan sebagai tindakan para praktisi kesehatan terhadap pasien dimana hasil dari tindakan tersebut dapat diukur atau dinilai sehingga menghasilkan suatu diagnosa yang berdasar.
Keterampilan Klinis ini kemudian diaplikasikan dalam Praktek Klinis Keperawatan. Namun sebelum membahas lebih lanjut, perlu memahami proses keperawatan. Alfaro Lefevre mendefinisikan proses keperawatan sebagai sistematis, humanistik dan metode rasional untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Proses ini dikembangkan dalam lima fase berurutan yakni :
- Fase Penilaian
- Fase Diagnosis Keperawatan
- Fase Perencanaan
- Fase Pelaksanaan
- Fase Evaluasi
Diantaranya mana diagnosis keperawatan menonjol, yang oleh banyak penulis dianggap sebagai awal rencana perawatan. Menurut NANDA Internasional ( North American Nursing Diagnosis Association International) mendefinisikan diagnosis keperawatan sebagai penilaian klinis tentang manusia respons terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan, atau kerentanan terhadap tanggapan itu, oleh individu, keluarga, kelompok atau masyarakat. Sebuah diagnosis keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan keperawatan intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung jawab perawat.
Oleh karena itu, untuk melakukan diagnosis, setiap perawat perlu menguasai 3 Teknik Antropometri ini demi meningkatkan diagnosis terhadap pasien yang tengah ditangani.
Mengenal Peran Antropometri Dalam Ilmu Keperawatan
Sebelum lebih jauh membahas 3 Teknik Antropometri Kit, kita perlu mengenal Keilmuan Antropometri terlebih dahulu. Antropometri dapat didefinisikan sebagai seperangkat teknik yang memungkinkan karakterisasi morfologi manusia, serta keragaman tubuh manusia, karena perbedaan jenis kelamin, usia atau kelompok etnis. Antropometri juga menilai pengaruh lingkungan terhadap ukuran dan bentuk tubuh, termasuk gizi, status kesehatan dan kebiasaan sosial atau budaya.
Peran Antropometri dalam ilmu keperawatan yakni untuk menganalisis hubungan antara variabilitas morfologi manusia dan kecenderungan untuk tertular penyakit atau menderita secara langsung. Contoh yang paling jelas adalah penggunaan rasio pinggang untuk menentukan risiko kardiovaskular.
Oleh karena itu perlu 3 teknik antropometri dalam ilmu keperawatan yang termasuk langsung pengukuran, seperti Persentase Berat Badan, Tinggi Badan, Panjang Badan Bayi dan Lemak Tubuh .
1. Pengukuran Presentasi Berat Badan
Pengukuran presentasi berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat sensitif terhadap perubahan baik akibat infeksi maupun penurunan konsumsi makanan. Dengan melakukan pengukuran presentasi berat badan, maka seorang perawat dapat menganalisis adanya kemungkinan kurangnya nutrisi. Seseorang yang tidak memiliki berat badan yang tidak ideal, maka dapat dengan mudah terserang virus hingga penyakit lainnya. Selain itu, presentasi berat badan seseorang merupakan representasi dari keadaan kesehatannya saat ini. Oleh karena itu, presentasi berat badan merupakan salah satu indikator terpenting yang harus dilakukan dalam ilmu keperawatan.
Mengingat krusialnya hasil pengukuran berat badan, perawat perlu memperhatikan spesifikasi alat yang digunakan. Dengan timbangan berat badan digital yang secara rutin dikalibrasi dan telah memenuhi standard nasional suatu wilayah, dapat menjamin keakuratan data yang dihasilkan. Mengapa kami menggaris bawahi ‘standard nasional suatu wilayah’ karena kita sedang berbicara tentang antropometri. Dimana, setiap manusia di kawasan wilayah tertentu memiliki karakteristik tubuh yang berbeda, alhasil standard kesehatan yang dianut pun berbeda pula.
2. Pengukuran Presentasi Lemak Tubuh
Anda pasti telah familiar dengan istilah body composition atau presentasi lemak tubuh. Faktor yang satu ini adalah faktor terpenting dari 3 teknik antropometri dalam ilmu keperawatan. Mengapa ? Karena presentasi lemak tubuh menggambarkan proporsi massa lemak dan non-lemak dalam tubuh.
Jadi, apa perbedaan antara massa lemak dan non lemak ?
Pada dasarnya, lemak ditemukan di bawah kulit atau di sekitar organ. Meskipun ‘lemak esensial’ diperlukan untuk memberi kita energi, melindungi organ, dan mengatur hormon penting, beberapa orang dapat memiliki kelebihan lemak tubuh yang tidak diperlukan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah bagi tubuh, termasuk obesitas, kelelahan, diabetes, dan gagal jantung.
Sebaliknya, massa tanpa lemak, atau jaringan tanpa lemak, mengacu pada tulang, otot, organ, jaringan, dan air kita. Ini adalah hal-hal yang membakar kalori untuk energi, yang tidak dilakukan oleh lemak tubuh. Komposisi tubuh mengukur unsur-unsur ini untuk memberi tahu kita terbuat dari apa tubuh itu. Ini menunjukkan kepada kita perubahan lemak, massa otot, dan persentase lemak tubuh. Ini membantu kita memahami tingkat kesehatan kita dan di mana kita perlu meningkatkan.
Untuk mengukur antropometri lipatan kulit, pengukuran rangkap tiga dilakukan di empat lokasi standar, yakni :
- Bisep dan trisep (tungkai)
- Lipatan kulit subscapular dan suprailiaka (batang) menggunakan caliper.
- Jumlah empat lipatan kulit (triceps, biceps, subscapular dan suprailiac) digunakan untuk menghitung kepadatan tubuh.
Lalu, alat apa yang digunakan untuk mengukur presentasi lemak tubuh ? Jawabannya adalah Skinfold Caliper.
Skinfold Caliper dapat membantu perawat mengetahui jumlah lemak dibawah kulit. Ketebalan kulit yang diukur merepresentasikan jumlah lemak dibawahnya. Alhasil, orang dengan obesitas dapat dengan mudah diidentifikasi. Obesitas dapat menjadi salah satu pemicu munculnya penyakit-penyakit vital lain seperti serangan jantung, stroke dan bahkan depresi. Oleh karena itu, pengukuran dengan Skinfold Caliper seharusnya dapat dilaksanakan secara reguler untuk menghindari berbagai kemungkinan tersebut.
3. Pengukuran Tinggi Badan
Tinggi badan adalah salah satu indikator terpenting untuk mengetahui status gizi seseorang. Bagi seorang anak usia 0-2 tahun, pengukuran tinggi badan merefleksikan asupan nutrisi yang selama ini ia terima sejak didalam kandungan. Jika anak tidak memenuhi standard berat badan sesuai dengan umurnya, maka dapat menjadi indikasi kekurangan gizi yang jika dibiarkan dalam waktu yang lama dapat berdampak pada gagal tumbuh atau stunting.
Mengapa Pengukuran tinggi badan penting ?
Dalam ilmu keperawatan, pengukuran tinggi badan sangat penting untuk menghitung dosis obat, anestesi, dan bahan kontras, menilai status gizi, dan menentukan rasio tinggi-berat. Oleh karena itu, akurasi dalam ilmu keperawatan sangat penting. Hal ini karena prinsip medis klasik yang dianut oleh perawat adalah “FIRST DO NO HARM”.
Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan adalah Stadiometer Portable. Sesuai dengan namanya, Stadiometer Portable dapat mengukur tinggi badan anak diatas usia 2 tahun dan dapat digunakan oleh orang dewasa. Dengan keakurasian hingga 1mm, membuat Stadiometer Portable memiliki tingkat presisi yang tinggi.
Sedangkan, untuk pengukuran tinggi badan anak usia dibawah 2 tahun sering disebut dengan pengukuran panjang badan. Pasalnya, anak usia 0-2 tahun menggunakan papan pengukur atau yang biasa disebut dengan Infantometer Board untuk mengukur panjang badannya.
Dapatkan Alat Antropometri Untuk Ilmu Keperawatan!
Solo Abadi adalah spesialis produsen Antropometri terbesar di Indonesia. Kami menyediakan berbagai alat antropometri yang telah digunakan di berbagai bidang, termasuk ilmu keperawatan. Kami juga memproduksi alat ukur antropometri lain seperti Antropometri Portable dan Kursi Antropometri untuk mengukur dimensi keseluruhan tubuh manusia!
Hubungi admin kami untuk melakukan konsultasi lebih lanjut melalui WhatsApp serta dapatkan informasi lebih lanjut melalui www.soloabadi.com.