Tanda-tanda stunting pada anak sekolah. Apakah mungkin terjadi? Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita usia 0-2 tahun akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan keterlambatan pada pertumbuhannya. Lantas, apakah stunting dapat terjadi pada anak usia sekolah? Berikut ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca Juga: 10 Materi Penyuluhan BKR Terbaru Untuk Kegiatan Remaja
Stunting Pada Usia Sekolah
Stunting merupakan permasalahan kesehatan tertinggi di dunia, khususnya juga di Indonesia. Stunting diartikan sebagai malnutrisi atau kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka panjang. Hal ini nantinya akan berdampak pada pertumbuhannya mulai dari perkembangan kognitif hingga produktivitas. Anak dengan kondisi stunting memiliki postur tubuh pendek.
Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa sebagai penentu masa depan bangsa, di mana Indonesia menyambut generasi emas di tahun 2045. Pertumbuhan anak usia sekolah dapat dilihat melalui pengukuran tinggi dan berat badan. Apabila pertumbuhan ini mengalami keterlambatan, anak dapat diindikasikan stunting atau kekurangan nutrisi. Jika hal ini terjadi harus mendapatkan perhatian khusus. Faktor penyebabnya pun juga beragam mulai dari usia, jenis kelamin, riwayat penyakit infeksi, berat badan lahir, status pemberian ASI eksklusif, dan status kelengkapan imuniasai dasar. Usia sekolah dasar digolongkan mulai usia 6-8 tahun. Di mana anak usia tersebut sangat penting dilakukan pemantauan pertumbuhan. Pemantauan ini dimulai dengan pengukuran berat dan tinggi badan. Sebab pemantauan ini menjadi indikator massa tubuh seperti tulang, otot, dan lemak.
Pemantauan tinggi badan menggambarkan pertumbuhan tulang. Tinggi badan dapat bertambah sesuai umur, namun apabila kekurangan konsumsi gizi juga berpengaruh. Anak dikatakan stunting apabila tinggi badan berada kurang dari 2 SD. Anak yang mengalami stunting sejak usia bayinya dan tidak mendapatkan pemantauan yang intensfif dapat berpengaruh pada masa dewasanya, khususnya usia sekolah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kejadian stunting pada usia sekolah merupakan kelanjutan dari masa bayinya. Sebab stunting dapat terjadi pada usia 0-2 tahun dan dapat berdampak dalam jangka panjang.
Faktor Penyebab Stunting
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan anak terindikasi stunting pada usia sekolah di antaranya:
1. Kekurangan gizi pada masa kehamilan ibu
Stunting dapat terjadi mulai pada masa kehamilan. Hal ini berdasarkan pada makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil kekurangan gizi yang berdampak pada perkembangan janin. Apabila dalam masa ini sudah mengalami keterlambatan dapat melahirkan anak dengan kondisi stunting.
2. Anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup
Pada masa emas yaitu usia 0-2 tahun sangat penting memberikan asupan nutrisi yang tercukupi pada anak. Pemberian nutrisi ini adalah melalui pemberian ASI selama 6 bulan dan juga asupan bergizi pada MPASI. Sebab, kekurangan gizi pada masa ini akan menyebabkan stunting. Sangat perlu memberikan anak dengan protein, mineral, zinc, serta zat besi.
3. Pola asuh orang tua
Pola asuh yang kurang efektif juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pola asuh ini sangat berkaitan dengan perilaku dan daya tumbuhnya pada dewasa. Untuk sangat penting memberikan pola asuh yang baik pada anak.
4. Sanitasi
Sanitasi yang buruk juga menjadi penyebab stunting. Sanitasi buruk seperti kurangnya akses air bersih juga memiliki indikasi risiko stunting. Selain itu, rendahnya akses pelayanan kesehatan juga berpengaruh pada pertumbuhan anak.
Itulah faktor-faktor penyebab stunting di usia sekolah, namun masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak. Namun, kondisi ini dapat dideteksi pada pemantauan pengukuran berat badan dan tinggi badan.
Baca Juga: Kenali 7 Penyebab Utama Stunting Pada si Kecil! Ibu Muda Wajib Tahu!
Alat Deteksi Stunting Pada Anak Paling Akurat
Berikut rekomendasi alat deteksi stunting yang paling akurat yaitu menggunakan Paket Antropometri Kit dari Solo Abadi Indonesia. Alat ini telah digunakan oleh lebih dari 1000 instansi kesehatan di Indonesia, mulai dari posyandu, puskesmas, hingga rumah sakit. Satu paket lengkap antropometri kit berisi:
- Pengukur tinggi badan (stadiometer)
- Pengukur panjang badan (infantometer board)
- Pengukur lingkar lengan atas dan kepala (LILA)
- Timbangan badan digital
- Timbangan bayi digital
- Tas antropometri kit
Apabila Anda tertarik, silakan menghubungi kami melalui WhatsApp Admin. Anda juga dapat mengisi ASK FOR PRICE untuk mendapatkan penawaran harga terbaik dari kami. Produk kami juga sudah tersedia di E-Catalog pemerintah apabila pembelian untuk pengadaan. Konsultasikan bersama kami dna dapatkan harga terbaik dari kami.