Kursi merupakan komponen penting dalam menentukan kenyamanan saat duduk atau melakukan pekerjaan dengan duduk. Duduk di kursi kerja selama berjam-jam. Tentu saja ini menimbulkan beberapa hal seperti pegal-pegal, otot tegang, maupun sakit punggung. Karena itu perancangan kursi kerja ergonomis menjadi penting karena dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman dan terhindar dari risiko penyakit akibat terlalu lama duduk.
Dimensi masing-masing bagian kursi akan dipertimbangkan dalam prosedur perancangan. Desain kursi kerja akan dibuat sesuai dengan antropometri penggunanya.
Baca juga: Pelajari Seberapa Pentingkah Ergonomi untuk Kesehatan Tubuh
Antropometri dalam Perancangan Kursi Kerja yang Ergonomis
Antropometri berasal dari bahasa Yunani dimana “antropos” berarti manusia dan “metri” yang berarti pengukuran. Sehingga antropometri mengandung pengertian sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia.
Dalam perancangan kursi kerja yang ergonomis terdapat 7 variabel antropometri tubuh yang diukur yaitu tinggi polipetal, pantat polipetal, lebar pinggul, tinggi bahu posisi duduk, lebar bahu, tinggi siku duduk, dan panjang lengan bawah. Dengan mempertimbangkan 7 variabel ini maka kita dapat menciptakan kursi kerja yang nyaman dan aman untuk bekerja.
Hubungan Variabel Antropometri Tubuh dengan Dimensi Kursi Kerja
1. Tinggi Polipetal
Pengukuran tinggi polipetal berguna untuk menentukkan tinggi kaki kursi, tinggi kaki kursi tidak boleh berbeda jauh dengan tinggi polipetal tubuh, karena akan membuat kecenderungan posisi duduk membungkuk. Menurut penelitian Humantech (1995) dimensi kaki kursi yang ideal adalah 400-520 mm, sedangkan menurut BIFMA (2006) sekitar 381-505 mm.
2. Pantat Polipetal
Pengukuran pantat polipetal berguna untuk menentukkan panjang alas duduk, hal ini dapat mempengaruhi kenyamanan saat duduk. Menurut pendapat Poulakakis dan Marmaras (1998) panjang alas duduk minimal 50 mm lebih pendek dari pantat polipetal.
3. Lebar Pinggul
Pengukuran lebar pinggul berguna untuk menentukkan lebar alas duduk, kesesuaian lebar alas duduk membuat kenyamanan saat duduk, terutama bagi perempuan yang cenderung memiliki pinggul lebih besar. Menurut Thariq (2010) alas duduk yang baik memiliki ukuran 10-30% lebih lebar dari lebar pinggul.
4. Tinggi Bahu Posisi Duduk
Pengukuran tinggi bahu posisi duduk berpengaruh untuk menentukkan dimensi tinggi sandaran kursi, dimana ini berkaitan dengan kenyamanan dan kontur tulang belakang. Menurut penelitian Humantech (1995), ukuran tinggi sandaran punggung yang ideal adalah >350 mm.
5. Lebar Bahu
Pengukuran lebar bahu posisi duduk berpengaruh untuk menentukkan dimensi lebar sandaran kursi. Lebar sandaran juga berpengaruh terhadap kenyamanan dan kontur tulang belakang. Menurut penelitian Humantech (1995) dimensi lebar sandaran kursi yang ideal adalah 450-550 mm, sedangkan menurut BIFMA (2006) sekitar 360 mm.
6. Tinggi Siku Posisi Duduk
Pengukuran tinggi siku posisi duduk menentukkan dimensi tinggi sandaran siku, hal ini mempengaruhi bobot pada panel kursi dan mengurangi stress pada tulang belakang, serta mengurangi beban statis pada leher terutama pada aktivitas yang memanfaatkan komputer. Menurut penelitian Humantech (1995) dimensi tinggi sandaran siku yang ideal adalah 150-175 mm, sedangkan menurut BIFMA (2006) sekitar 175-275 mm
7. Panjang Lengan Bawah
Pengukuran panjang lengan bawah menentukkan dimensi panjang sandaran siku, hal ini mempengaruhi kenyamanan tangan pada saat bersandar. Menurut penelitian Humantech (1995) dimensi panjang sandaran siku yang ideal adalah 150 mm lebih pendek daripada panjang lengan bawah, sedangkan menurut US Army Natick (1989) sekitar 100 mm lebih pendek daripada panjang lengan bawah.
Baca juga: Dimensi Antropometri Dalam Membuat Kursi Ergonomis, Penting Dalam Desain Produk!
Alat Ukur Antopometri, Penunjang Perancangan Kursi Kerja yang Ergonomis
Pengukuran dimensi tubuh sangat penting dalam merancang sebuah kursi kerja, karena itu dibutuhkan hasil pengukuran yang valid dan presisi. Berikut ini adalah alat ukur antropometri tubuh terbaik.
1. Kursi Antropometri
Kursi antropometri produksi Solo Abadi Indonesia berfungsi untuk mengukur tubuh dalam posisi duduk maupun berdiri, sehingga nyaman dan praktis tanpa alat ukur lainnya. Dapat mengukur 34 dimensi tubuh. Klik di sini untuk melihat tutorial penggunaannya.
2. Antropometri portable
Antropometri portable produksi Solo Abadi Indonesia merupakan alat ukur turunan kursi antropometri yang dikemas dalam bentuk portabel, bertujuan agar alat ukur dapat dipindah maupun dibawa kemana saja dengan mudah. Selayaknya sebuah inovasi, antropometri portabel dapat digunakan untuk mengukur hingga lebih dari 100 dimensi tubuh manusia.
Dapatkan alat ukur antropometri dari Solo Abadi dengan mengisi ASK FOR PRICE yang tersedia pada katalog kami. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp kami, karena kami siap untuk menghubungi anda segera.