Menyusun Rencana Kegiatan Puskesmas Melalui PDCA! Simak Lengkapnya Di Sini!

Informasi terkait PDCA Puskesmas penting untuk diketahui tenaga kesehatan untuk menunjang kinerja dan produktivitas.

PDCA atau singkatan dari plan, do, check, and action merupakan salah satu metode penyusunan rencana kegiatan kesehatan di puskesmas. Dalam Bahasa Indonesia PDCA diartikan sebagai rencanakan, laksanakan, cek, dan tindak lanjut merupakan salah satu proses pemecahan masalah dengan empat langkah kreatif untuk pengendalian kualitas. Metode PDCA ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli manajemen kualitas dari Amerika yang bernama Dr. William Edwards Deming.

PDCA Puskesmas
Sumber: Pixabay.com
Baca Juga:  Jenis Pelayanan Pustu Puskesmas dan Alat Yang di Gunakan! 

Mengenal Metode PDCA

1. Metode Plan (Rencanakan)

Plan atau dalam Bahasa Indonesia adalah rencanakan. Sebelum menyusun kegiatan sebaiknya diperlukan perencanaan yang matang. Perencanaan ini dapat meliputi apa yang akan dilakukan, siapa yang ikut dalam pelaksanannya, kapan pelaksanaannya, di mana pelaksanannya, tujuan pelaksanaannya, bagaimana pelaksanannya, serta anggaran yang diperlukan dalam pelaksanannya. Hal ini dapat memberikan arahan serta efektif perencanaan kegiatan kesehatan tersebut.

2. Metode Do (Laksanakan)

Setelah tahap plan (rencanakan), berikutnya adalah do yaitu laksanakan. Tahapan ini mengimplementasikan perencanaan yang telah direncanakan tersebut. Pelaksanaan ini harus disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat, misalkan ada beberapa kekurangan dalam perencanaan dapat ditambahkan atau dilengkapi agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancar.

pelaksaan PDCA di puskesmas
Sumber: Pixabay.com

3. Metode Check (Cek atau Periksa)

Setelah tahapan pelaksanaan selesai, tahap selanjutnya adalah cek atau periksa. Metode ini sering disebut dengan evaluasi kegiatan. Tujuannya untuk memeriksa kesalahan maupun kendala saat pelaksanaan kegiatan berlangsung. Selain itu metode cek ini dapat mengetahui kendala yang belum diselesaikan akibat penanganan yang lebih lanjut. Dengan adanya evaluasi atau cek ini dapat meminimalisir kendala berikutnya.

3. Act (Tindak Lanjut)

Bersamaan dengan metode cek atau periksa ini dapat didalami dengan metode act atau tindak lanjut. Dengan adanya metode tindak lanjut kendala atau masalah dapat segera teratasi dan terselesaikan dengan baik.

Baca Juga:  Apa 5 Langkah ILP Posyandu Tahun 2024? Simak Detailnya. 

Implementasi Kegiatan Kesehatan Puskesmas Dengan PDCA

Implementasi PDCA dalam lingkup kesehatan di puskesmas digunakan dalam penunjang akreditasi. Puskesmas merupakan salah satu unit kesehatan masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan. Dengan adanya metode PDCA ini dapat membantu tenaga kesehatan dalam menyusun dan melaksanakan program kesehatan yang maksimal. Tujuan adanya PDCA di setiap kegiatan kesehatan puskesmas adalah dapat mengembangkan penyelenggaraan upaya puskesmas dalam pelayanan secara inovatif. Beberapa contoh kegiatan puskesmas yang memerlukan metode PDCA dalam menyusunnya adalah:

pelayanan kesehatan melalui PDCA puskesmas
Sumber: Pixabay.com
  • Kegiatan KIA yang sasarannya adalah mengembangkan pelayanan terhadap remaja, calon pengantin, balita, dan ibu hamil. Pelaksanannya dapat dilakukan dengan mendatangai ke sekolah maupun posyandu.
  • Kegiatan gizi dengan tujuan perbaikan gizi, sasarannya adalah remaja, calon pengantin, balita, dan ibu hamil. Pelaksanannya melalui kunjungan rumah dan mengadakan sesi tanya jawab.
  • Kegiatan imunisasi yang sasarannya adalah balita. Pelaksananannya adalah dengan mendatangi posyandu tiap daerah.
  • Kegiatan PTM (penyakit tidak menular) yang ditujukan untuk semua kalangan masyarakat. Pelaksanannya dengan membuat banner atau spanduk pentingnya menjaga kesehatan dari PTM atau juga bisa dilakukan kunjungan di desa-desa setempat.
  • Kegiatan pelayanan SPM (standar pelayanan minimal) yang mendukung tercapainya pelaksanaan jaminan kesehatan nasional dalam mencegah dan mengobati penurunan kasus kesehatan dasar. Pelayanan ini ditujukan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, dan remaja.
  • Kegiatan upaya kesehatan masyarakat esensial (UKM) yang mendukung penyelenggaraan SPM melalui pelayanan promosi kegiatan, kesehatan lingkungan, kesehatan keluarga, pelayanan gizi, serta pencegahan dan pengendalian penyakit.

Mendukung Rancangan Kesehatan PDCA Puskesmas Dengan Alat Antropometri Kit

Dalam merealisasikan penyelenggaraan rancangan PDCA kesehatan di puskesmas, juga harus ditunjang dengan peralatan kesehatan yang akurat. Salah satunya adalah antropometri kit merupakan alat ukur yang digunakan dalam mendeteksi stunting pada balita. Antropometri kit sendiri merupakan seperangkat alat yang berisi alat ukur tinggi badan, alat ukur panjang badan, alat ukur berat badan, dan alat ukur lingkar lengan atas dan kepala (LILA).

brosur antropometri kit

Selain itu, pelayanan di puskesmas khususnya ruang KIA dan KB juga wajib ditunjang dengan peralatan kesehatan yang memadai. Salah satunya dengan set KIA dan KB. Peralatan ini berisi meja ginekologi, meja periksa, tiang infus, lampu sorot atau tindakan, baby basket, serta meja mayo.

brosur metrisis set kia dan kb

Apabila Anda sedang mencari kebutuhan puskesmas, Anda dapat dengan mudah mendapatkan bersama kami dengan menghubungi Admin kami melalui WhatsApp. Anda juga dapat mengunjungi etalase E-Katalog kami. Negosiasikan kebutuhan Anda bersama kami. Selalu dapatkan informasi terbaru dari kami di www.soloabadi.com.

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?