Orang Tua Normal, Apakah Anak Bisa Stunting?

anak sedang dilakukan pengukuran tinggi badan melalui stadiometer oleh dokter dan terlihat ibunya sedang menungu hasil pengukuran
Sumber: Pixabay.com

Stunting ialah suatu masalah yang saat ini menjadi perhatian utama dari pemerintah Indonesia. Stunting sendiri merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tidak memadai. Faktor penyebab stunting adalah nutrisi dan lingkungan.

Anak dikatakan stunting apabila tinggi anak lebih rendah dibandingkan dengan tinggi teman seusianya akibat gangguan pertumbuhan karena masalah nutrisi. Lalu, apakah stunting bisa terjadi pada anak dengan tinggi orang tua yang normal? Simak penjelasan berikut ini.

Pahami Penyebab Stunting Pada Anak

Stunting pada anak umumnya disebabkan kekurangan nutrisi atau asupan gizi sejak dalam kandungan sehingga tumbuh kembang anak menjadi terhambat. Kondisi yang terlihat pada anak stunting adalah postur tubuhnya yang pendek dibandingkan teman seusianya. Namun, perlu diketahui bahwa anak pendek belum tentu stunting, tetapi anak stunting sudah pasti pendek. Maka orang tua perlu memahami penyebab stunting pada anak di antaranya:

1. Kurangnya asupan gizi selama hamil

anak sedang memakan sayuran sebagai nutrisi dalam pertumbuhan
Sumber: Pixabay.com

Kurangnya asupan gizi selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan anak di dalam kandungan sehingga dapat menyebabkan stunting pada anak yang lahir samapi 1000 hari kehidupan. Hal ini dinyatakan oleh World Health Organization (WHO) bahwa sekitar 20% stunting terjadi pada anak sejak dalam kandungan akibat kurangnya nutrisi yang ibu konsumsi kurang bergizi dan berkualitas. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencukupi nutrisi selama hamil.

2. Nutrisi pada anak tidak tercukupi

Saat usia anak di bawah 2 tahun sangat penting untuk memberikan nutrisi yang cukup dan bergizi. Apabila di usia ini nutrisi anak tidak tercukupi, maka dapat mengakibatkan stunting seperti posisi menyusui yang kurang tepat, tidak diberikan ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kurang berkualitas. Pada kondisi seperti ini seharusnya kebutuhan akan asupan makanan yang mengandung protein, mineral zinc (seng) dan zat besi dapat terpenuhi.

3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi sebelum hamil, saat hamil, dan melahirkan

ibu hamil sedang merasa kesakitan pada perutnya
Sumber: Pixabay.com

Seorang ibu hamil perlu mengetahui tentang gizi dan nutrisi yang dikonsumsinya untuk menunjang tumbuh dan kembang bayi. Apabila seorang ibu kurang mengetahui tentang gizi yang dikonsumsinya dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lambat sehingga bisa terjadi stunting.

4. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan, khususnya layanan kehamilan dan postnatal (setelah melahirkan)

Di Indonesia masih terdapat daerah yang tertinggal, di mana daerah ini kekurangan layanan kesehatan. Selain untuk memberikan perawatan pada anak dan ibu hamil yang sakit, tenaga kesehatan juga dibutuhkan untuk memberi pengetahuan tentang gizi untuk ibu hamil dan anak di masa awal kehidupannya.

5. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi

Kurangnya akses air bersih dan sulitnya sanitasi yang buruk dapat menyebabkan stunting pada anak. Penggunaan air sumur yang tidak bersih yang digunakan untuk masak atau minum hingga kurangnya ketersediaan jamban atau kaskus menjadi penyebab banyaknya infeksi. Selain itu, hal ini juga meninggikan resiko diare dan infeksi cacing usus (cacingan).

tiga anak perempuan sedang membandingkan postur tinggi badannya
Sumber: Pixabay.com

Itulah beberapa penyebab stunting pada anak. Lalu, apakah orang tua dengan tinggi normal anaknya bisa terjadi stunting? jawabnya iya. Sebab, stunting terjadi karena malnutrisi atau kekurangan nutrisi yang diberikan kepada anak kurang terpenuhi. Meskipun tinggi ibu anak normal, tetapi nutrisi yang diperoleh anak kurang dapat berakibat stunting.

Pentingnya pemenuhan nutrisi seperti asupan protein pada 1000 hari pertama kehidupan atau usia anak kurang dari 2 tahun menjadi indikator dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, orang tua juga harus memberikan MPASI yang cukup dan bergizi pada anak.

Indikator dalam mendeteksi anak stunting dapat melalui pengukuran yang meliputi berat badan, panjang badan, dan tinggi badan. Maka sangat dianjurkan di usia anak kurang dari 2 tahun, pemantauan badan anak secara berkala melalui pengukuran sangat diperlukan untuk mengetahui deteksi stunting sejak dini.

Jual Paket Stunting Yang Berkualitas

Untuk mendeteksi stunting sejak dini pada anak usia kurang dari 2 tahun dapat melalui infantometer atau stadiometer. PT Solo Abadi Indonesia merupakan produsen alat-alat kesehatan terbesar di Indonesia. Salah satu brand dari PT Solo Abadi Indonesia adalah stunting kit, brand yang digunakan untuk mendeteksi stunting sejak dini. Stunting kit ini terdiri alat ukur badan, alat ukur tinggi badan dan pengukur lingkar kepala serta lingkar lengan.

Stunting kit produksi PT Solo Abadi Indonesia memiliki beberapa keunggulan yaitu:

  1. 100% produk buatan Indonesia
  2. Alat ukur yang tepat dan akurat
  3. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
  4. Harga sangat terjangkau
  5. Dilengkapi dengan tas penyimpanan.
  6. Desain alat yang praktis dan memudahkan tenaga kesehatan.
  7. Terdapat berbagai variasi pilihan.

Apabila posyandu Anda tertarik untuk memiliki paket stunting kit dari PT Solo Abadi Indonesia? Anda bisa langsung kunjungi marketplace Kami di Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Anda juga bisa melakukan konsultasi secara Gratis melalui WhatsApp Kami. Jangan lupa untuk mengunjungi website Kami di Solo Abadi atau sosial media Kami di Instagram. Jangan lupa juga untuk melihat detail produk melalui akun YouTube Kami, jangan lupa untuk di subscribe juga yaa!! Solo Abadi, Kreatif Bekerja Ikhlas Melayani.

Baca artikel selengkapnya Penting, Ini Dampak Stunting Pada Tingkat Kecerdasan Anak

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?