Istilah ergonomis kerap ditempelkan pada produk furnitur maupun alat-alat penunjang aktivitas manusia lainnya. Sebenarnya apa itu ergonomis dan mengapa perannya signifikan di furnitur dan alat-alat lain. Artikel kali ini akan membahas perihal tersebut lebih mendalam, mengenali metode REBA dan RULA pada furnitur. Memahami standar ergonomis yang semestinya serta memodifikasi bentuk furnitur agar nyaman digunakan.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai modifikasi ergonomis melalui metode REBA dan RULA pada furnitur, mari kita kenali dulu permukaannya. Berikut adalah pengertian dan juga definisi dari prinsip ergonomi dan sekilas penerapannya di keseharian.
Pengertian Ergonomi
Istilah ergonomi diturunkan dari bahasa Yunani Kuno ‘ergon’ dan juga ‘nomos’ . Kedua istilah itu berarti aturan dan juga hukum secara berturut-turut. Sehingga dapat dideduksi bahwa ergonomi memiliki arti aturan, kaidah dan juga norma dalam sistem kerja tak terbatas di perusahaan namun semua lini kehidupan.
Baca Juga : Mengenal Definisi serta Penerapan Ergonomi Makro di Sehari-hari
Ergonomi juga bisa kita sebut sebaai faktor manusia, mempelajari tentang interaksi di antara manusia dengan elemen-elemen lainnya. Dalam sebuah perusahaan, seorang pakar ergonomi berperan menyusun desain serta mengevaluasi beban kerja, lingkungan serta sistem kerja. Upaya ini tak lain untuk mewujudkan efektivitas, efisiensi dan juga produktivitas. Selain itu, dengan memperhatikan ergonomi kebutuhan, kemampuan serta keterbatasan dari manusia dapat disesuaikan dengan baik.
Standar Ergonomi pada Furnitur
Tak hanya di perusahaan, ergonomi juga berkaitan erat dengan keseharian di rumah. Ergonomi yang menemani di aktivitas sehari-hari ini disebut sebagai ergonomi makro, disebut makro karena jangkauannya yang luas tak terbatas gedung saja. Penerapan ergonomi makro salah satunya adalah melalui furnitur yang digunakan seperti kursi, meja, lemari dan lain-lain.
Furnitur yang ergonomis dalam pembuatannya menerapkan kalkulasi yang tepat dan ideal sesuai dengan target pasarnya. Perhitungan yang tepat diperlukan demi mewujudkan kenyamanan dan meminimalisir kecelakaan saat anggota keluarga menggunakan furnitur. Apabila rancangan tidak dihitung dengan tepat maka gangguan kesehatan seperti fatigue, musculoskeletal disorder (gangguan pada tulang atau otot).
Modifikasi Furnitur Ergonomis dengan Metode REBA dan RULA
Perbedaan dari Furnitur Ergonomis dengan yang tidak ergonomis dapat diidentifikasi dengan dua metode yakni REBA dan juga RULA. REBA sendiri merupakan akronim dari Rapid Entire Body Asessment yang berarti pengujian seluruh tubuh. Sedangkan RULA adalah akronim dari Rapid Upper Limb Assesment yang apabila diartikan secara harfiah berarti Penilaian Ekstremitas Atas Cepat.
Metode REBA dan juga RULA sendiri cocok digunakan untuk mengukur keergonomisan suatu furnitur karena jangkauan ukurnya paling sesuai dengan kebutuhan penilaian postur kerja. Seperti disebutkan metode REBA memiliki jangkauan ukur hingga seluruh tubuh, meliputi bagian tubuh, leher, kaki, lengan atas, lengan bawah dan pergelangan tangan. Metode ini sesuai jika diterapkan untuk mengukur postur kerja dalam aktivitas menata pakaian serta barang-barang ke lemari. Pasalnya aktivitas tersebut memerlukan peran dari seluruh anggota tubuh.
Metode REBA
Adapun prosedurnya seusai melakukan analisis postur tubuh dengan metode REBA adalah memperhatikan hasil skor pada kolom REBA score. Skor ini menggambarkan nilai postur yang disarankan atau yang perlu mengalami perubahan untuk meminimalisir risiko kecelakaan saat beraktivitas. Berikut adalah kolom REBA score yang dapat digunakan sebagai acuan merancang furnitur.
SKOR REBA | LEVEL RISIKO | AKSI |
1 | Dapat diabaikan | Postur dapat diterima |
2-3 | Rendah | Mungkin diperlukan tindakan |
4-7 | Sedang | Perlu tindakan |
8-10 | Tinggi | Perlu tindakan secepatnya |
11-15 | Sangat Tinggi | Perlu tindakan sekarang |
Metode RULA
Sementara metode RULA memiliki prosedur yang tidak jauh berbeda dengan REBA. Pada RULA terdapat tambahan analisis pada posisi kaki serta genggaman tangan. Umumnya digunakan untuk menganalisis aktivitas seperti saat sedang makan dengan posisi duduk di kursi. Pasalnya aktivitas tersebut hanya mengandalkan anggota badan bagian atas, bagian tersebut dapat dianalisis dengan metode RULA.
Adapun prosedur setelah menganalisis postur tubuh dengan metode RULA adalah memperhatikan hasil skor pada kolom tabel RULA score. Sama halnya dengan REBA, skor ini menggambarkan nilai postur yang disarankan atau yang perlu mengalami perubahan untuk meminimalisir risiko kecelakaan saat beraktivitas. Berikut adalah kolom RULA score yang dapat digunakan sebagai acuan merancang furnitur.
SKOR RULA | LEVEL RISIKO | AKSI |
1 atau 2 | Dapat diabaikan | Postur dapat diterima |
3 atau 4 | Rendah | Mungkin diperlukan tindakan |
5 atau 6 | Sedang | Perlu tindakan secepatnya |
7 | Tinggi | Perlu tindakan sekarang |
Alat Ukur Praktikum Ergonomi Terbaik Untuk Jurusan Desain Produk
Pengukuran dimensi tubuh manusia dalam mengukur standar Ergonomi menggunakan metode REBA dan RULA harus akurat dan juga presisi. Berikut adalah instrumen ukur yang dapat menunjang pengukuran antropometri presisi.
Baca Juga : Harga Terbaik, Temukan Alat Penelitian Ergonomis Berkualitas Di Sini!
Metrisis – Kursi Antropometri adalah instrumen inovasi pengukuran antropometri yang dapat mengukur hingga 34 dimensi tubuh manusia. Instrumen ukur ini didesain dalam bentuk kursi yang dapat di-adjust untuk memudahkan pengukuran dalam posisi berdiri, duduk, dan juga pengukuran dimensi wajah.
Hubungi Kami Untuk Pemesanan
Dapatkan Kursi Antropometri dari Solo Abadi dengan mengisi ask for price yang tersedia. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp kami, karena kami siap untuk menghubungi anda segera.