Industri farmasi menjadi salah satu industri prioritas untuk ditingkatkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2025 ini. Kemenkes berupaya untuk memenuhi perkembangan kebutuhan pelayanan kesehatan, juga memperkuat ketahanan kesehatan nasional. Industri farmasi juga diarahkan untuk bisa memproduksi bahan baku obat secara mandiri, demi menekan ketergantungan pada bahan baku impor. Upaya kemandirian bahan baku perlu didukung dengan proses packaging yang efisien agar rantai produksi bisa berjalan efektif hingga ke distribusi. Oleh karenanya, diperlukan mesin packaging yang tepat untuk mengoptimalkan proses produksi.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang industri farmasi, mulai dari pengenalan industri, tantangan produksi pada industri farmasi, pentingnya mesin packaging untuk produksi, dan solusi untuk mengoptimalkan proses produksi. Simak artikel ini sampai habis ya!
Mengenal Industri Farmasi
Industri farmasi dimaknai sebagai sebuah industri yang berfokus pada penelitian, pengembangan, produksi hingga obat-obatan dan produk kesehatan. Industri ini membutuhkan koordinasi dari banyak profesi, mulai dari peneliti farmasi, ahli kimia farmasi, hingga ahli biologi molekuler. Profesi-profesi ini bekerja sama untuk mengembangkan dan memproduksi obat-obatan yang aman dan efektif bagi masyarakat. Mereka juga bertanggung jawab memastikan kepatuhan produk terhadap regulasi serta mengevaluasi efektivitas dan keamanan produk.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, pada tahun ini Kemenkes memprioritaskan program kemandirian produksi dalam negeri untuk industri farmasi. Program ini dibagi menjadi tiga kelompok yakni penelitian dan pengembangan, produksi, serta jaminan pasar. Pertama, untuk mengoptimalkan program penelitian dan pengembangan, Kemenkes memfasilitasi change source untuk bahan baku obat dan penguatan riset industri farmasi. Kedua, untuk proses produksi, pemerintah akan memberikan insentif pada pelaku usaha yang berupaya mewujudkan ketahanan industri farmasi. Terakhir, untuk jaminan pasar, pemerintah membuat regulasi yang mengarah pada pengembangan industri bahan baku obat. Salah satu kebijakannya adalah Kepmenkes HK.01.07/MENKES/1333.2023 tentang Peningkatan Pengunaan Sediaan Farmasi yang Menggunakan Bahan Baku Produksi dalam Negeri.
Untuk mencapai keberhasilan ketiga program di atas, tentunya tidak mudah karena ada beberapa tantangan pada industri farmasi. Berikut adalah beberapa tantangan khususnya pada produksi industri farmasi.
Tantangan Produksi pada Industri Farmasi
Melesatnya industri farmasi beberapa tahun terakhir, tentunya dibersamai dengan tantangan-tantangan yang perlu dihadapi dan diselesaikan. Ini adalah beberapa tantangan tersebut:
1. Ketergantungan Bahan Baku Impor
Budiono Subambang, selaku Depoti Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, menyebutkan bahwa saat ini Indonesia masih mengalami ketergantungan impor bahan baku farmasi hingga 90%. Angka ini termasuk dengan dominasi alat kesehatan sebesar 52%. Menurut Budiono, untuk mengatasi ketergantungan ini, perlu adanya penguatan dukungan dari industri farmasi dan kesehatan dalam negeri.
2. Standar Halal
Tantangan standar halal pada industri farmasi tentunya berkaitan dengan bahan baku farmasi yang masih impor. Hal ini berimbas pada jaminan produk halal yang masih perlu tindak lanjut lebih jauh. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dan pendampingan dalam proses produksi untuk memastikan kehalalan sehingga bisa ditampilkan dalam packaging dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Baca juga : Mesin Feeder Solusi Support Packaging Dalam Industri Farmasi
3. Keterbatasan Teknologi
Investasi dalam Research and Development (R&D) dan teknologi dalam industri farmasi Indonesia masih lemah. Hal inilah yang menyebabkan besarnya angka ketergantungan impor bahan baku. Ini bermakna teknologi dalam industri farmasi memerankan peran penting, terutama dalam pembuatan bahan baku obat. Namun, peran teknologi tidak berhenti di tahap produksi saja, proses packaging juga membutuhkan inovasi dan modernisasi.
Tanpa dukungan teknologi packaging yang baik, kualitas obat yang sudah melalui proses produksi ketat bisa rentan kontaminasi atau bahkan tidak terdistribusi dengan baik. Oleh karenanya, investasi pada teknologi mesin packaging yang unggul adalah hal yang perlu diperhatikan.
Mesin Packaging Industri Farmasi, Solusi Tingkatkan Produksi!
Mesin packaging yang baik bisa jadi investasi masa depan untuk industri farmasi. PT Solo Abadi Indonesia memiliki satu teknologi penting dalam proses ini, yakni mesin Light Feeder. Mesin Light Feeder dapat membantu memisahkan satu per satu kertas kemasan secara otomatis. Dalam industri farmasi, kecepatan dan akurasi sangat krusial, sehingga penggunaan Light Feeder dapat membantu memastikan bahwa setiap kemasan yang akan tercetak dapat terdistribusi dengan rapi dan cepat, tanpa tumpang tindih atau kesalahan penempatan.
Optimalkan Packaging Industri Farmasi, Pesan Light Feeder Sekarang!
Dapatkan mesin Light Feeder dari Solo Abadi untuk mengoptimalkan proses packaging industri farmasimu! Mesin ini dapat memisahkan kertas secara satu per satu dengan kecepatan yang diinginkan. Light Feeder juga dapat dihubungkan dengan mesin produksi lain seperti mesin pelabelan, folding, inject printing, dan lainnya. Oleh karenanya, mesin ini sangat bermanfaat dan wajib dimiliki industri farmasi!

Jadikan PT Solo Abadi Indonesia sebagai mitra terpercaya untuk industri farmasi Anda dan konsultasikan kebutuhan Light Feeder kepada Admin Customer Service kami di sini! Kunjungi juga official instagram Light dan laman websitenya di Solo Abadi juga ya!