Mengenal Ergonomi Dalam Studi Teknologi Pertanian dan Biosistem

Ergonomi dalam teknologi pertanian adalah bagian konsep dari Agrosistem. Agrosistem adalah sistem pertanian yang harus dipahami sebagai suatu kesatuan sistem yang terbangun dari beberapa sub-sistem yang saling terkait dan mendukung satu sama lainnya. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan membahas ergonomi dalam program studi teknologi pertanian dan biosistem!

Bagaimana Kondisi Pertanian di Indonesia?

Pertanian di banyak negara telah mencapai kemajuan teknologi yang sedemikian pesat. Sedangkan, pekerjaan pertanian di Indonesia umumnya masih dilakukan secara sangat sederhana dengan mengandalkan tenaga manusia dan hewan. Selain itu, pengerjaannya juga sangat tergantung pada kondisi alam, serta penggunaan peralatan dan manajemen tradisional.

Sebagaimana umumnya pertanian tradisional di negara-negara berkembang lainnya, masalah penting dalam pertanian di Indonesia adalah ketidak-mampuan dalam mengelola kuantitas, kualiatas dan kontinuitas produksi secara optimal dan konsisten.

Selain itu, terdapat faktor -faktor yang berkaitan dengan kenyamanan, keamanan yang seringkali ditinggalkan. Faktor ini yang disebut sebagai Human Factor. Pengolahan lahan pertanian memang membutuhkan tenaga manusia dan memanfaatkan alat. Namun, seringkali tidak mengindahkan faktor keselamatan dan kenyamanan.

Intervensi Ergonomi Dalam Studi Teknologi Pertanian dan Biosistem

Ergonomi Dalam Teknologi Pertanian

Suatu agrosistem (sistem pertanian) harus dipahami sebagai suatu kesatuan sistem yang terbangun dari beberapa sub-sistem yang saling terkait dan mendukung satu sama lainnya. Secara umum dapat didefinisikan bahwa suatu agro system yang efektif harus dibangun atas empat sub-sistem, yaitu on-farm, off-farm, processing industry dan suporting industry dalam green house.

Keberhasilan ataupun produktivitas suatu agro system sangat ditentukan oleh kelima faktor penggeraknya yakni :

  • Faktor Manusia
  • Faktor Fisik (teknis)
  • Faktor Hayati
  • Faktor Alam (bio-fisik)
  • Faktor Sosial.

Ergonomi sebagai suatu disiplin ilmu yang berkaitan dengan interaksi antara manusia terhadap sistem dan lingkungan kerjanya, dapat mengambil peran yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemilihan, diseminasi dan implementasi teknologi, termasuk dalam desain peralatan pertanian.

Ketidakcocokan antara alat atau mesin terhadap penggunanya bisa berdampak pada ketidak nyamanan hingga implikasi serius lainnya. Secara umum, beberapa intervensi ergonomi yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan teknologi di bidang pertanian adalah :

  1. Machine and Equipment Design (Micro Ergonomic)
  2. Work Organization and Work Place Design (Macro Ergonomic)
  3. Technical and Skill Improvement Training (Time and Motion)
  4. Work Health and Safety Training and Implementation (Physco-Physiology of Work)

Ergonomi Dalam Rekayasa Alat Pertanian

Rekayasa Alat Pertanian adalah salah satu studi dalam Teknologi Pertanian dan Biosistem yang memanfaatkan keilmuan ergonomi. Biosistem sendiri adalah studi yang menggabungkan ilmu biologi dengan teknik dan teknologi untuk memecahkan masalah terkait sistem biologis.

Dalam konteks pertanian, teknik biosistem sering berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi pertanian, termasuk membangun rekayasa alat pertanian yang ergonomis.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain rekayasa alat pertanian adalah :

  • Perbedaan kekuatan perempuan dan laki-laki
  • Umur
  • Muscular Contractions atau Kontraksi Otot
  • Design Load atau Beban Bawaan
  • Third Class of Lever yang diukur pada lengan saat melakukan pekerjaan

Beberapa contoh alat dan mesin yang biasa didesain ergonomis adalah traktor dengan kabin ergonomis, alat penanam bibit otomatis, pemotong rumput ergonomis dan alat penyemprot tanaman.

Peran Antropometri Untuk Mencapai Desain yang Ergonomis

Selain beberapa faktor yang telah disebutkan diatas, ergonomi tidak dapat tercapai tanpa peran Antropometri. Antropometri adalah studi mengenai pengukuran dimensi tubuh manusia sesuai dengan kebutuhan desain alat yang akan dibuat. Pengukuran ini kemudian dikumpulkan dan ditarik kesimpulan melalui proses persentil.

Beberapa alat yang sering digunakan dalam melakukan pengukuran antropometri adalah Kursi Antropometri dan Portable Antropometri.

1. Kursi Antropometri

Desain Produk Ergonomis

Kursi Antropometri merupakan instrumen terlengkap dalam mengukur antropometri pada tubuh manusia. Kursi Antropometri produksi Solo Abadi Indonesia dapat mengukur 34 dimensi tubuh manusia. Diantaranya adalah pengukuran tinggi, posisi duduk hingga pengukuran wajah. Instrumen ini mencakup segala pengukuran yang diperlukan dalam berbagai desain mulai dari desain produk, pakaian hingga alat pertanian.

2. Antropometri Portable

Desain Produk Ergonomis

Pengukuran antropometri biasanya menggunakan banyak instrumen dikarenakan banyaknya bagian tubuh yang perlu dilakukan pengukuran. Antropometri Portable merupakan instrumen pengukur antropometri yang dapat mengukur 100 pengukuran. Selain itu, Solo Abadi Indonesia memproduksi instrumen ini dalam desain portable yang dapat memudahkan mobilitas penggunanya.

Tentang PT. Solo Abadi Indonesia

PT. Solo Abadi Indonesia adalah perusahaan yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah. Bergerak di bidang manufaktur dan merupakan produsen stadiometer portableinfantometer boardkursi antropometri dan stunting kit terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 2005. Produk Solo Abadi dapat diaplikasikan di berbagai bidang ilmu seperti kesehatan, antropologi, forensik, teknik industri, desain produk, akademi, hingga militer. Kami harap dapat terus berkontribusi memajukan industri dalam negeri dengan mempersembahkan produk bersertifikasi dan berijin edar.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?