Mengenal Cara Pengaplikasian Pengukuran Antropometri Posisi Duduk

Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari seringkali kita melakukannya dalam posisi duduk. Banyak perangkat duduk yang dapat kita temukan dengan mudah di toko-toko furnitur. Namun tahukah kalian, ternyata dalam merancang sebuah perabotan rumah tangga diperlukan pengukuran antropometri. Perabotan rumah tangga utamanya kursi atau alat bantu duduk nantinya akan menopang bobot tubuh manusia. Maka itu diperlukan pengukuran antropometri untuk memastikan secara akurat bentuk tubuh dan memberi kenyamanan. Lantas apa saja dimensi pengukuran antropometri posisi duduk, dan apa saja aplikasinya? Mari kita bahas bersama!

Mengenal Antropometri

Istilah antropometri diperoleh dari bahasa Yunani yakni anthro yang berarti manusia dan metron yang berarti pengukuran. Secara umum, antropometri merupakan studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Ilmu antropometri sendiri merupakan bagian dari ilmu ergonomi yang khusus dalam mempelajari ukuran tubuh.

antropometri posisi duduk

Antropometri posisi duduk umumnya digunakan untuk perancangan alat-alat untuk fasilitas olah raga maupun furniture yang memanfaatkan posisi duduk. Rancangan tempat duduk yang ergonomis bertujuan untuk mengoptimalkan rasa nyaman dan agar tempat duduk efektif bermanfaat untuk mengurangi beban pada otot, tendon kulit dan sendi. Rancangan ergonomis digunakan untuk mengurangi tekanan pada struktur tulang belakang maupun tulang panggul untuk menghindari kemungkinan cedera,

Dimensi Pengukuran Antropometri Posisi Duduk

Lebih lanjut, pengukuran antropometri bersifat menyeluruh, sehingga untuk kegiatan yang dinilai sederhana sekalipun, diperlukan pengukuran yang cukup banyak. Tak terkecuali dalam pengukuran antropometri posisi duduk. Berikut adalah dimensi pengukuran antropometri untuk posisi duduk :

  • Tinggi Popliteal Duduk (TPD), mengukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha.
  • Lebar Kepala (LKP), mengukur lebar kepala dengan cara subjek memandang kedepan dan dihitung kepala sisi kanan hingga sisi kiri.
  • Lebar Bahu Atas (LBA), mengukur jarak horisontal antara kedua lengan atas dan subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan.
  • Lebar Bahu Duduk (LBD), pengukuran dengan subjek duduk tegak dan diukur dari sisi terluar bahu samping kanan hingga samping kiri.
  • Lebar Pinggul Duduk (LPD), cara menghitung yaitu dengan subjek duduk tegak dan diukur horisontal dari bagian pinggul sisi kiri hingga sisi kanan.
  • Panjang Genggam Tangan (PGT), menghitung jarak antara titik punggung yang menempel dibelakang hingga titik kepalan tangan. Dengan posisi tangan mengarah lurus kedepan.
  • Panjang Rentangan Siku (PRS), pengukuran rentang sisi terluar kedua sisi siku. Dengan cara subjek duduk dan merentangkan kedua siku secara horizontal kanan dan kiri.
  • Panjang Rentangan Tangan (PRT), cara pengukuran antara jarak horizontal dari ujung jari tangan kiri hingga ujung jari kanan. Subjek merentangkan secara horisontal kedua tangannya ke samping.
  • Tinggi Genggam ke Atas Duduk (PGD), mengukur antara alas duduk subjek hingga titik genggaman tangan. Dengan posisi tangan mengarah keatas.
  • Tinggi Duduk Tegak (TDT), mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk subjek hingga ujung atas kepala.
  • Tinggi Mata Duduk (TMD), mengukur jarak vertikal dari alas duduk hingga ujung mata bagian dalam.
  • Tinggi Bahu Duduk (TBD), mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk hingga ujung tulang bahu terluar.
antropometri posisi duduk
Pengukuran antropometri dalam posisi duduk
  • Tinggi Siku Duduk (TSD), mengukur jarak vertikal dari alas duduk hingga ujung bawah siku. Dengan posisi lengan atas lurus kebawah dan tangan bawah ditekuk mengarah kedepan.
  • Panjang Bahu ke Siku (BKS), pengukuran panjang dari sisi terluar bahu hingga batas siku subjek. Dengan posisi lengan atas lurus kebawah dan lengan bawah ditekuk mengarah kedepan.
  • Tebal Paha Duduk (TPD), mengukur jarak dari permukaan alas duduk subjek hingga ke permukaan atas paha subjek.
  • Panjang Lengan Bawah Duduk (PLB), mengukur jarak antara siku hingga ujung jari terluar. Dengan posisi lengan atas lurus kebawah dan lengan bawah ditekuk mengarah kedepan.
  • Panjang Paha Duduk (PPD), digunakan untuk mengukur antara panggul hingga batas lutut bagian dalam. Dengan posisi kaki subjek duduk mengarah kedepan.

Pengukuran tersebut diperlukan untuk memperkirakan ukuran rancangan produk furnitur ataupun perabotan secara detail.

Aplikasi Pengukuran Antropometri Posisi Duduk

Dimensi-dimensi pengukuran posisi duduk tersebut dilakukan untuk menunjang kenyamanan produk dengan ukuran yang tepat dan presisi. Lantas pada produk apa saja pengukuran antropometri posisi duduk diaplikasikan?

Pengukuran antropometri posisi duduk diaplikasikan untuk perancangan sejumlah produk seperti kursi pijat, kursi gaming, kursi kerja, meja kerja, hingga mendesain suatu ruangan. Tak hanya untuk merancang sebuah produk, pengukuran antropometri juga dimanfaatkan untuk mengevaluasi sistem kerja. Setiap dimensi pengukuran memiliki perannya masing-masing.

antropometri posisi duduk

Pengukuran antropometri tinggi mata saat posisi duduk misalnya, pengukuran ini dapat diaplikasikan untuk mendesain ruang meeting suatu perusahaan. Dimana letak yang baik untuk meletakkan tempat duduk dari layar monitor, atau layar papan presentasi. Hal ini dilakukan agar karyawan merasa nyaman, dan daya penglihatan tidak rusak. Daya penglihatan akan rusak apabila monitor/papan presentasi berada terlalu dekat atau terlalu jauh dari mata karyawan perusahaan.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut dibutuhkan alat ukur antropometri yang berkualitas dan akurat.

Alat Ukur Antropometri Terakurat

Hasil pengukuran antropometri dalam menentukan perancangan produk dan ruangan haruslah akurat dan presisi. Maka itu diperlukan alat ukur yang menunjang hasil akurat tersebut. Berikut adalah pilihan alat ukur terbaik yang dapat digunakan :

Antropometri Portabel Kit untuk Universitas

Metrisis – Portabel Antropometri produksi Solo Abadi Indonesia adalah alat ukur antropometri turunan dari kursi antropometri yang dikemas dalam bentuk portabel, bertujuan agar alat ukur dapat dipindah maupun dibawa kemana saja dengan mudah. Selayaknya sebuah inovasi, antropometri portabel dapat digunakan untuk mengukur hingga lebih dari 100 dimensi tubuh manusia.

Fungsi alat ini adalah untuk melakukan pengukuran antropometri yang dilakukan dengan hati-hati dan mengedepankan ketepatan data. Instrumen ini menawarkan kemampuan pengukuran hingga 100 pengukuran. Disamping itu, bentuknya yang portable membuat alat ini dapat digunakan tak terbatas  waktu dan dan dilakukan dimana saja.

Alat antropometri kit dari SOLO ABADI telah dikirimkan ke berbagai jurusan di Indonesia. Saat ini, 8 Portable Antropometri kit dari SOLO ABADI sudah digunakan salah satunya oleh Jurusan Kedokteran, Universitas Islam Indonesia. Berikut detail dari produk Antropometri Portable Kit.

Kontak Kami Untuk Mendapatkan Produk Antropometri

Dapatkan alat ukur antropometri dari Solo Abadi dengan mengisi ask for price yang tersedia. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp kami, karena kami siap untuk menghubungi anda segera.

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?