Antropometri sebagai ilmu yang banyak berperan dalam berbagai bidang, menjangkau dimensi tubuh manusia dari yang kasat mata (seperti tinggi dan berat badan) hingga bagian yang tak banyak diketahui orang awam. Tim redaksi Solo Abadi kerap membahas bagian-bagian tubuh atau dimensi tubuh yang tak banyak diketahui. Di antaranya adalah glabella, biacromial, trochanter, hingga eye height. Setelah membahas mengenai aplikasi pengukuran eye height di artikel sebelumnya. Kali ini tim redaksi Solo Abadi akan mengulas penerapan atau aplikasi dari pengukuran sitting eye height dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenal Antropometri Lebih Dalam
Antropometri atau dimensi pengukuran tubuh manusia merupakan ilmu yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Istilahnya sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani Kuno yakni anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti pengukuran. Sehingga dapat diasumsikan bahwa antropometri berarti pengukuran bagian-bagian tubuh manusia. Tak sampai disitu saja pengukuran antropometri masih diklasifikasikan menjadi dua yakni statis dan dinamis.
1. Antropometri statis
Antropometri statis adalah pengukuran yang dilakukan untuk melihat dimensi tubuh manusia dalam keadaan statis atau diam. Pengukuran yang dimaksud seperti tinggi badan, panjang lengan, tinggi siku, tebal paha dan lainnya.
2. Antropometri dinamis
Antropometri dinamis adalah pengukuran yang dilakukan untuk melihat dimensi tubuh manusia dalam keadaan dinamis atau bergerak. Pengukuran yang dimaksud seperti memutar stir mobil, mengangkat beban, hingga mengayunkan tangan.
Untuk kasus pengukuran sitting eye height, dimensi pengukuran ini merupakan salah satu contoh pengukuran antropometri statis. Lantas apa saja dimensi pengukuran antropometri dari sitting eye height? Mari kita ulas bersama!
Dimensi Pengukuran Antropometri Sitting Eye Height
Eye height atau tinggi mata merupakan dimensi pengukuran jarak mata dari lantai hingga bagian mata yang disebut inner canthus. Selain pengukuran eye height biasa, terdapat dimensi pengukuran dengan prinsip yang sama yakni sitting eye height. Seperti sebutannya pengukuran ini digunakan dalam posisi duduk, dengan dimensi ukur dari papan landasan dudukan hingga bagian dalam mata/inner canthus.
Baik pengukuran eye height maupun sitting eye height keduanya mengukur dari basis tumpuan berdiri/duduk hingga inner canthus. Inner canthus merupakan canthus bagian dalam, canthus sendiri adalah sudut mata tempat kelopak mata bagian atas dan bawah bertemu. Lebih spesifiknya, canthi dalam dan luar, masing-masing, adalah ujung/sudut medial dan lateral fisura palpebra.
Baca Juga : Panduan Pengukuran Antropometri Portable Pada Eye Height Sitting, Right
Aplikasi Pengukuran Sitting Eye Height
Serupa dengan pengukuran eye height berdiri, sitting eye height juga diproyeksikan untuk mengukur jarak mata tepatnya dimensi ‘jangkauan’ pandang posisi duduk. Sehingga pengaplikasiannya pun tak jauh beda, pengukuran sitting eye height utamanya digunakan sebagai datum referensi dalam produksi massal.
Sebagai datum referensi untuk lokasi tampilan visual, dimensi ‘jangkauan’ untuk garis pandang, menentukan ketinggian maksimal penghalang visual yang dapat diterima, perangkat penglihatan optik untuk penggunaan jangka panjang harus disesuaikan untuk jangkauan pengguna.
Prinsip pengukuran sitting eye height diperlukan dalam mendesain ruangan utamanya ruang kerja atau ruang kelas. Peletakkan papan tulis atau screen projector memerlukan estimasi tinggi mata saat duduk atau sitting eye height. Pasalnya jarak yang kurang pas dapat berisiko merusak pandangan mata serta postur tubuh, maka itu memperhatikan estimasi jarak pandang diperlukan.
Alat Ukur Antropometri Terakurat
Hasil pengukuran antropometri dalam mengukur tinggi mata saat duduk atau sitting eye height di posisi berdiri haruslah akurat dan presisi. Maka itu diperlukan alat ukur yang menunjang hasil akurat tersebut. Berikut adalah pilihan alat ukur terbaik yang dapat digunakan :
Antropometri Portabel Kit
Metrisis – Antropometri portabel produksi Solo Abadi Indonesia adalah alat ukur antropometri turunan dari kursi antropometri yang dikemas dalam bentuk portabel, bertujuan agar alat ukur dapat dipindah maupun dibawa kemana saja dengan mudah. Selayaknya sebuah inovasi, antropometri portabel dapat digunakan untuk mengukur hingga lebih dari 100 dimensi tubuh manusia.
Baca juga : Fungsi dan Keunggulan Portable Antropometri Kit
Fungsi alat ini adalah untuk melakukan pengukuran antropometri yang dilakukan dengan hati-hati dan mengedepankan ketepatan data. Instrumen ini menawarkan kemampuan pengukuran hingga 100 pengukuran. Disamping itu, bentuknya yang portable membuat alat ini dapat digunakan tak terbatas waktu dan dan dilakukan dimana saja.
Alat antropometri kit dari SOLO ABADI telah dikirimkan ke berbagai jurusan di Indonesia. Saat ini, 8 Portable Antropometri kit dari SOLO ABADI sudah digunakan salah satunya oleh Jurusan Kedokteran, Universitas Islam Indonesia. Berikut detail dari produk Antropometri Portable Kit.
Kontak Kami Untuk Mendapatkan Produk Antropometri
Dapatkan alat ukur antropometri dari Solo Abadi dengan mengisi ask for price yang tersedia. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp kami, karena kami siap untuk menghubungi anda segera.