Standar Pelayanan Gizi Puskesmas adalah kumpulan infomasi terkait tata laksana maupun prosedural pelayanan gizi Anak yang ada pada Puskesmas. Layanan tersebut tersedia secara lengkap pada Poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Standar Pelayanan Gizi Puskesmas juga menjadi tolak ukur lengkap ataukah tidaknya pelayanan pemeriksaan KIA. Mari simak apa aja standar pelayanan gizi di puskesmas, yuk!
Apa Itu Standar Pelayanan Gizi di Puskesmas?
Standar Pelayanan Gizi di Puskesmas adalah kumpulan informasi mengenai tata laksana pelayanan gizi di Poli Kesehatan Ibu dan Anak. Hal ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Mulai dari sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan gizi, jangka waktu pelayanan, biaya yang gratis hingga tata laksana penanganan pelayanan gizi.
Baca Juga : Pelajari 5 Implikasi Klinis Pengukuran Antropometri! Krusial Untuk Di Pelajari
1. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Gizi
Tujuan pelayanan gizi di Puskesmas adalah untuk menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi anak. Pelayanan gizi biasanya bersifat individual, pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Namun, sebelum memulai pemeriksaan diagnostic pada pasien anak rujukan dari MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) ataupun rujukan dari luar. Pemeriksaan yang dilakukan adalah :
- Pemerikaan Antropometri Klinis dengan pengukuran Antropometri untuk melihat 1. Indikator BB/TB, 2. Indikator TB/U, Indikator BB/U dan Indikator Lingkar Kepala.
- Mengecak rekam medis sebelumnya
Setelah dilakukan pemeriksaan tahap awal, maka biasanya akan terklasifikasi menjadi beberapa status yakni, Gizi Buruk dengan Komplikasi (seperti infeksi serius dan gangguan organ vital), Gizi Buruk Tanpa Komplikasi, Gizi Kurang Penyakit Berat, Gizi Kurang Penyakit Ringan. Dengan tata laksana sebagai berikut :
- Gizi Buruk dengan Komplikasi (seperti infeksi serius dan gangguan organ vital) : Rawat Inap dengan 10 langkah tata laksana gizi buruk
- Gizi Buruk Tanpa Komplikasi : Rawat Jalan
- Gizi Kurang Penyakit Berat : Rawat inap dengan penambahan energi dan protein 20-25% diatas AKG
- Gizi Kurang Penyakit Ringan : Rawat jalan dengan obat penyakit.
2. 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk
Setelah mengetahui status gizi pasien dengan atau tanpa penyakit penyerta, maka petugas kesehatan perlu melakukan 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk, yakni :
- Mencegah dan mengatasi Hipoglikemia dengan memberikan 50ml larutan glukosa 10% secara oral
- Mencegah dan mengatasi hipotermia dengan susu dibawah 36 derajat dengan Infant Warmer atau pakaian hangat dan selimut
- Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi dengan memberikan resomal sesuai usia pasien
- Memperbaiki gangguan keseimbangan elektronlit dengan memberikan mineral mix dan resomal
- Mengobati infeksi dengan memberikan antibiotik spektrum luas dan imunisasi campak jika dalam usia 6 bulan belum pernah imunisasi
- Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
- Memberikan makanan untuk fase stabilisasi dan transisi
- Memberikan makanan untuk tumbuh kejar dengan F100 dan RUTF secara bertahap dengan makanan padat gizi
- Memberikan stimulus untuk tumbuh kembang
- Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah
3. Standar Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi di Puskesmas
Untuk mendukung standar pelayanan gizi di Puskesmas sesuai dengan perundang-undangan, maka diperlukan sarana dan prasaranan pelayanan gizi yang tepat.
Berikut adalah alat yang dibutuhkan untuk mencapai Standar Pelayanan Gizi di Puskesmas :
- Alat peraga cara menyusui yang benar (bonek dan fantom payudara)
- Alat permainan edukatif (APE)
- Buku pedoman konseling gizi
- Food Model
- Skinfold Caliper (Alat Ukur Tebal Lebak Tubuh)
- Stadiometer Portable (Alat Ukur Tinggi Badan)
- Infantometer Board (Alat Ukur Panjang Badan Bayi)
- Timbangan Bayi dengan akurasi 50gr
- Timbangan Injak Digital dengan akurasi 100gr
- Pita Lingkar Lengan Atas (LILA)
Baca Juga : Timbangan Bayi Digital dari Metrisis! Bersertifikat TKDN, Akurasi Hingga 5 gr!
Alat Standar Pelayanan Gizi di Puskesmas, Dapatkan Disini!
Untuk memaksimalkan pemeriksaan KIA dan KB, Puskesmas perlu memenuhi kebutuhan set pemeriksaan KIA dan KB. PT. SOLO ABADI INDONESIA secara penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak serta stunting di Indonesia.
Kami telah dipercaya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI) untuk mengirimkan ribuan paket ke lebih dari 1000 Posyandu di Indonesia. Kami menyediakan seluruh instrumen set Pemeriksaan KIA dan KB terlengkap di Indonesia dengan standarisasi KEMENKES!
Hubungi admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info mengenai Stunting.