Artikel ini akan memuat Dimensi Antropometri Duduk dan rekomendasi alat ukur akurat. Pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan kursi antropometri. Kursi antropometri dirancang khusus untuk pengukuran dimensi tubuh manusia dalam posisi duduk.
Pengukuran antropometri sangat penting dilakukan untuk menerapkan layout kerja yang ergonomis, terutama untuk merancang furnitur meja dan kursi, workstation, dan hingga peralatan lingkungan kerja dan rumah tangga. Pengukuran dilakukan dengan duduk tegak pada bangku yang tersedia, posisi yang nyaman dari tumit, lutut, pinggul dan siku dengan posisi 90 derajat, dada ke depan, dagu ke atas, lengan terentang ke depan, lengan atas menggantung vertikal. Berikut beberapa dimensi kunci antropometri duduk.
10 Dimensi Antropometri Duduk
Dimensi Antropometri duduk dirancang untuk posisi duduk seseorang, seperti kursi, meja, kendaraan dan perabotan rumah. Berikut tutorial lengkap dengan cara pengukuran dimensi antropometri duduk yang akurat:
1. Tinggi Popliteal
Tinggi popliteal adalah jarak vertikal dari lantai ke lipatan bawah lutut bagian belakang (fossa popliteal) saat duduk. Penting untuk posisi duduk yang ergonomis, agar kaki tidak menggantung dan sirkulasi darah tetap lancar.
Langkah pengukuran tinggi popliteal saat duduk
- Duduk pada bangku kursi antropometri dengan benar dan stabil
- Identifikasi titik fossa popliteal (cekungan di belakang lutut)
- Ukur secara vertikal dari lantai ke titik fossa popliteal
- Pastikan alat ukur tagak lurus terhadap lantai, jangan miring atau diagonal
- Jangan menekan jaringan lunak, cukup menyentuh permukanan kulit ringan
- Catat hasil dalam cm atau mm
- Lakukan pengukuran 2-3 kali, lalu ambil rata-rata untuk hasil akurat
2. Panjang Paha (Depth of seat)
Jarak horizoontal dari bagian belakang pantat (bokong) hingga ke bagian belakang lutut (Popliteal fossa) saat seorang duduk tegak.
Langkah pengukuran panjang paha secara akurat:
- Duduk di atas permukaan datar pada kursi tanpa sandaran belakang
- Posisi duduk tegak lurus, kedua telapak kaki rata di lantai, lutut membernuk sudut -+ 90 derajat
- Bokong harus menempel rapat ke belakang menyentuk papan belakang
- Ukur jarak dari batas belakang pantat hingga ke lipatan lutut bagian dalam (Popliteal) secara horizontal
3. Tinggi Duduk (Sitting Height)
Jarak vertikal dari permukaan duduk hingga puncak kepala saat seseorang duduk dalam posisi tegak lurus. Posisi ini sangat penting untuk merancang tinggi punggung kursi, sandaran kepala dan tinggu ruang vertikal di area kerja, seperti kabin kendaraan, ruang belajar, atau ruang kerja.
Langkah pengukuran tinggi duduk tegak yang akurat:
- Duduk dengan posisi tegak dan nyaman tanpa sandaran belakang
- Punggung tegak lurus, tidak bersandar, dengan tulung belakang lurus
- Kaki rata dilantai, lutut membentuk sudut 90 derajat, dan tangan rileks diatas paha atau sisi tubuh
- Kepala dalam posisi Frankfort Plane: garis imajiner dari bawah mata ke atas telinga sejajar dengan lantai
4. Tinggi Bahu Saat Duduk (Sitting Shoulder Height)
Jarak vertikal dari permukaan duduk hingga bagian tertinggi bahu saat seseorang duduk tegak. Penting dalam perancangan ergonomi untuk menentukan tinggi sandaran punggung, sandaran tangan, posisi rak dan peralatan kerja ergonomis.
Langkah pengukuran tinggi bahu duduk yang akurat:
- Duduk di bangku kursi antropometri
- Pantat menyentuh bagian belakang kursi atau papan vertikal
- Punggung tegak lurus, tidak condong ke depan atau bersandar
- Tulang belakang lurus, bahu rileks dan sejajar, tidak terangkat
- Kaki rata di lantai, lutut -+ 90 derajat
- Kepala dalam posisi netral, mengikuti Frankfurt Plane (datar, mata menghadap ke depan, dagu tidak naik/turun)
5. Tinggi Siku Saat Duduk (Sitting Elbow Height)
Jarak vertikal dari permukaan duduk hingga ujung bawah siku saat lengan ditekuk membentuk sudut -+90 derajat. Pengukuran ini digunakan untuk merancang tinggi sandaran tangan, tinggi meja kerja agar tidak menimbulkan ketegangan otot lengan atau bahu.
Langkah pengukuran tinggi siku duduk
- Posisikan alat secara tegak lurus dari permukaan duduk ke etitik bawah siku yang sedang menempel 90 derajat
- Pastikan siku tidak naik atau turun, dan bahu tatap rileks
- Bisa diukur satu sisi yang kanan sebagai dominan, atau bisa diukur keduanya untuk rata-rata
6. Lebar Pinggul (Hip Breadth)
Diukur dengan jarak horizontal antara sisi luar kiri dan kanan pinggul saat seseorang duduk. Penting untuk merancang lebar duduk kursi, jarak antar pengguna dan batas minimum ruang personal.
Langkah pengukuran lebar pinggul duduk dengan akurat
- Duduk dibangku kursi antropometri dengan posisi nyaman dan rileks
- Tempatkan penngukuran di titik terluar sisi kiri dan kanan pinggul (bagian tulang panggul luar)
- Pastikan alat horizontal, sejajar lantai
- Hindari menekan jaringan tubuh cukup sentuhkan alat dengan ringan
- Lakukan pengukuran 2-3 kali dan ambil nilai rata-rata untuk akurasi
Baca Juga: Dimensi Antropometri dalam Perancangan Kursi Bus Untuk Driver
7. Panjang Genggam Tangan (PGT)
Jarak dari lipatan telapak tangan hingga ujung jari tengah saat tangan berada dalam posisi menggenggam objek. Penting untuk desain alat, pegangan, alat olahraga, peralatan kerja, hingga handle pintu dan kemudi agar sesuai ukuran tangan.
langkah pengukuran panjang genggaman tangan
- Tangan dalam posisi menggenggam objek silindris berdiameter sedang-+ 3-4 cm.
- Jari-jari menekuk alami mengelilingi objek, seperti saat menggenggam alat atau gagang
- Jempol menutup posisi menggenggam seperti mencengkeram benda dengan erat tapi alami
- Gunakan tangan dominan yang sering digunakan seperti kanan/kiri, namun dapat diukur keduanya untuk perbandingan.
8. Tingi Mata Duduk
Pengukuran dilakukan dari jarak vertikal permukaan duduk ke titik tengah bola mata (pupil) saat seseorang duduk tegak dalam posisi alami. Penerapan dalam dunia kerja seperti tinggi layar monitor, jendela, panel isntrumen, dan partisi ruang kerja
Langkah pengukuran tinggi mata duduk
- Patikan duduk pada bangku kursi antropometri dengan nyaman
- Punggung tegak lurus, tidak menyandar atau condong ke depan
- Kaki rata di lantai, membentuk sudut -+9- derajat
- Kepala dalam posisi netral. Posisikan garis imajiner dari bawah mata (orbit) ke atas telinga (tragus) sejajar lantai
- Mata melihat lurus ke depan (tidak mendongak atau menunduk)
9. Panjang Rentang Tangan
Dikukur dengan jarak horizontal dari ujung jari tengah tangan kiri ke ujung jari tengah tangan kanan ketika kedua lengan direntangkan sejajar bahu dalam posisi duduk.
Langkah pengukuran panjang rentang tangan posisi duduk
- Duduk di kursi antropometri
- Posisi tubuh tegak, punggung dan kepala tegak lurus.
- Posisi kaki rata menyentuh lantai, lutut membentuk sudut 90 derajat.
- Kedua lengan direntangkan lurus ke samping sejajar lantai (posisi horizontal 180 derajat)
- Telapak tangan menghadap ke depan atau ke bawah, jari-jari rileks tapi lurus.
- Ukur jarak dari ujung jari tengan tangan kiri ke ujung jari tengah tangan kanan
- Jangan tekuk siku, pastikan kedua lengan tetap lurus selama pengukuran
10. Lebar Bahu Atas
Lebar bahu atas diukur dengan horizontal antara bahu dan titik paling luar dari bahu kiri dan kanan. Penting untuk merancang desain lebar sandaran kursi, desain baju kerja atau APD , serta penataan ruang antar individ.
Langkah lebar bahu atas
- Dududk di bangku kursi antropometri
- Punggung tegak lurus, tidak menyender atau membungkuk
- Kaki rata di lantai, lutut membentuk sudut -+ 90 derajat
- Tangan rileks di atas paha atau disamping tubuh
- Bahu dalam posisi alami
- Tempatkan alat ukur pada titik luar bahu kiri dan kanan
- Pastikan alat ukur dalam posisi horizontal, sejajar lantai
- jangan menekan jaringan lunak, cukup menyentuh ringan dan akurat pada tulang
Dari 10 dimensi antropometri pengukuran posisi duduk diatas dapat dimanfaatkan dalam perancangan produk, peralatan, dan menciptakan lingkungan kerja yang ergonomis. Pengukuran antropometri posisi duduk sangat penting untuk memastikan desain yang sesuai dengan postur, kenyamanan, efisiensi kerja, dan kesehatan pengguna dalam berbagai aktivitas duduk.
Baca Juga: Dimensi Antropometri Dalam Membuat Kursi Ergonomis, Penting Dalam Desain Produk!
Dapatkan Alat Ukur Dimensi Antropometri Duduk
Pengukuran dimensi antropometri duduk dengan Kursi Antropometri merupakan alat ukur yang dirancang khusu untuk mengukur dimensi tubuh manusia, dengan posisi duduk, berdiri dan juga area wajah. Sejarah dari alat tersebut terbuat dari material kayu dan terus dikembangkan oleh PT Solo Abad Indonesia, kemudian di produksi dengan menggunakan material Stainless steel. Alat tersebut dapat membantu dalam perancangan desain produk, furniture, penataan work station, dan peralatan di llingkungan kerja dan rumah yang berhubungan dengan gerak tubuh manusia. Alat tersebut sering digunakan dalam bidang teknik industri.
Kursi Antropometri tersebut sudah banyak dimiliki oleh berbagai instansi pendidikan mulai dari universitas khususnya teknik Industri di Indonesia. PT Solo Abadi Indonesia merupakan produsen kursi antropometri terbesar nomor 1 di Indonesia yang telah dipercaya oleh Dinas Pendidikan di Indonesia. Bahkan alat ini sudah banyak dikirim hingga luar negeri.
Dapatkan Kursi Antropometri Duduk Untuk Menciptakan Kursi Ergonomis
Hubungi kami sekarang juga melalui WhatsApp untuk dapatkan produk tersebut. Kami memberikan layanan konsultasi gratis dan tanyakan kepada kami dengan mengisi form ASK FOR PRICE terkait produk. Tutorial penggunaan alat dilakukan secara langsung melalui praktikum bersama teknisi ahli. Kunjungi juga website resmi kami di Soloabadi.com.