Hingga hari ini stunting masih menjadi masalah serius, melibatkan berbagai pihak untuk menuntaskannya. Hal ini dikarenakan kondisi stunting menyebabkan sejumlah penyakit dalam jangka waktu yang panjang. Penyakit seperti kelainan jantung, kanker, diabetes hingga obesitas semakin meningkat risikonya apabbila anak terindikasi stunting. Tak berhenti disitu saja, stunting dapat memicu weight faltering dan menurunkan kemampuan intelegensi anak. Kondisi anak terindikasi stunting yang tidak fit dan mudah terserang penyakit ini karena kekebalan tubuhnya tidak prima. Dengan mencegah anak dari kondisi stunting, kita turut menunjang kekebalan tubuh si kecil agar terhindar dari penyakit berbahaya.
Gentingnya stunting ini perlu segera dituntaskan sebelum terlambat. Pasalnya, Indonesia akan memperoleh bonus demografi pada tahun 2045 dimana jumlah penduduk sangat banyak. Tentunya kita tak ingin menyianyiakan bonus demografi dengan acuh terhadap kasus stunting. Karena tanpa stunting, penduduk Indonesia dapat menjadi sosok yang cerdas dan sehat sehingga turut membangun Indonesia mewujudkan Generasi Emas di tahun 2045.
Mengenal Stunting
Seperti dijelaskan sebelumnya, kondisi stunting membawa dampak yang buruk terhadap kesehatan dan kemampuan intelijen anak. Lantas seperti apa kondisi stunting yang dimaksud?
Stunting merupakan kondisi dimana gizi anak tak terpenuhi secara optimal. Hal ini ditandai dengan tidak tercapainya tinggi badan anak sesuai tinggi rata-rata anak seusianya. Banyak orang mengatakan bahwa kondisi stunting disebabkan karena orangtua yang memiliki perawakan pendek. Namun ternyata, faktor genetik dari orangtua justru tak berpengaruh besar. Faktor yang paling mempengaruhi datang dari lingkungan dan asupan gizi.
Stunting biasanya terjadi saat anak masih berada dalam kandungan. Dapat disebabkan karena kurangnya asupan gizi ataupun kondisi ibu yang tidak fit dan kekurangan energi. Kondisi ini mulai terdeteksi saat mereka memasuki usia dua tahun, terlihat dari bagaimana tubuh anak tidak bertumbuh seperti kawan seusianya. Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa dikenali. Berikut adalah beberapa contoh gejala yang dapat menjadi tolak ukur mendeteksi stunting pada anak :
- Wajah anak tampak lebih muda dari rata-rata anak seusianya
- Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
- Terlambat pubertas
- Berat badan lebih ringan dari rata-rata anak seusianya
- Pertumbuhan tubuh dan gigi tak sesuai usianya
- Saat berada di usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya
Faktor Penyebab Stunting
Seperti disebutkan sebelumnya, kurangnya asupan gizi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kondisi stunting terjadi pada anak. Namun ternyata cakupan dari gizi sangatlah luas, terdapat beberapa asupan yang perlu diperhatikan. Tak hanya asupan anak, asupan gizi dari ibu pun perlu diperhatikan.
Berikut adalah faktor-faktor yang memicu anak stunting :
- Gangguan Mental dan Hipertensi Pada Ibu
- Pemberian ASI eksklusif yang tidak optimal
- Kurannya pengetahuan ibu terhadap asupan gizi yang tepat dan seimbang
- Pola asuh yang kurang efektif
- Pola makan anak
- Riwayat penyakit infeksi anak
- Kelengkapan imunisasi anak
Faktor di atas adalah hal yang perlu diperhatikan, terlebih untuk sobad solid yang berencana ingin memiliki momongan. Karena pencegahan kondisi stunting diperlukan semenjak anak di dalam kandungan, agar orgonogenesis di dalam kandungan dapat terjadi secara optimal.
Baca juga : Beberapa Faktor Penghambat dalam Melakukan Pencegahan Stunting
Stunting Menyebabkan Penurunan Kekebalan Tubuh
Seperti disebutkan sebelumnya, anak yang terindikasi stunting memiliki kekebalan tubuh tak sekuat anak yang normal. Sistem kekebalan tubuh atau imunitas sendiri adalah sistem pertahanan tubuh yang menghadapi organisme dan kuman-kuman berbahaya. Apabila sistem kekebalan tubuh tersebut tidak bekerja optimal, maka anak akan mudah terjangkit penyakit.
Apabila anak mudah jatuh sakit, bisa terganggu dari proses tumbuh kembang yang optimal. Itu sebabnya, penting untuk memperhatikan imunitas anak yang dapat membantu menjaga kondisi kesehatannya tetap prima. Stunting memicu kekebalan tubuh anak untuk melemah, maka itu perlu dan penting untuk mencegah stunting pada Anak. Anak sehat dan cerdas wujudkan Indonesia generasi emas 2045!
Dapatkan Alat Ukur Antropometri untuk Cegah Stunting
PT. SOLO ABADI INDONESIA secara penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Kami menyediakan berbagai alat ukur antropometri bayi dengan kualitas dalam negeri yang tidak perlu diragukan lagi.Kami juga dapat menyediakan Antropometri Kit sesuai dengan kebutuhan anda.
Hubungi admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info mengenai Stunting.
Mari bersama-sama wujudkan #IndonesiaBebasStunting2024 dengan #SatuDesaSatuAntropometri