Hubungan biomekanika dan kinesiologi berkaitan erat dalam studi tentang gerak tubuh manusia, namun keduanya memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda. Keduanya juga erat dengan Antropometri, keilmuan mengenai dimensi tubuh manusia. Mengingat, proposi tubuh manusia mempengaruhi gaya mekanis yang bekerja pada tubuh. Simak info lengkap bagaimana hubungan biomekanika dan kinesiologi melalui artikel ini yuk!
Mengenal Definisi Biomekanika dan Kinesiologi
Biomekanika adalah cabang ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip mekanika dan bagaimana mereka diterapkan pada struktur dan fungsi sistem biologis, khususnya pada tubuh manusia. Fokus biomekanika adalah menganalisis gaya (forces), momenta, gerakan (movement), dan respons tubuh terhadap gaya eksternal maupun internal yang memengaruhi gerakan.
Biomekanika dibagi menjadi dua bagian utama:
- Biomekanika statis: Mempelajari sistem yang berada dalam keadaan keseimbangan atau diam.
- Biomekanika dinamis: Mempelajari sistem yang bergerak dan meneliti gaya serta akselerasi yang terlibat dalam gerakan.
Sedangkan, Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari gerakan tubuh manusia dari perspektif anatomi, fisiologi, psikologi, dan neurologi. Kinesiologi mencakup aspek lebih luas dibandingkan biomekanika karena selain fokus pada aspek mekanis gerakan, juga mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi bagaimana tubuh bergerak dan dikendalikan, seperti fungsi saraf, otot, dan perilaku motorik.
Lalu, Bagaimana Hubungan Biomekanika dan Kinesiologi?
Keduanya berkaitan erat dalam hal memahami gerakan tubuh manusia, tetapi fokus dan pendekatannya berbeda. Hubungan antara keduanya dapat dipahami dengan cara berikut:
1. Biomekanika sebagai Bagian dari Kinesiologi
Biomekanika sering dianggap sebagai bagian dari kinesiologi. Kinesiologi mencakup berbagai disiplin ilmu yang mempelajari gerakan, dan biomekanika memberikan kontribusi khusus dalam memahami aspek mekanis gerakan. Dalam konteks ini, biomekanika digunakan untuk mengukur dan menganalisis gaya yang bekerja pada tubuh selama aktivitas fisik, baik itu aktivitas sehari-hari, olahraga, atau rehabilitasi.
2. Kinesiologi Memahami Aspek Fungsional, Sedangkan Biomekanika Menganalisis Aspek Mekanik
Kinesiologi berfokus pada fungsi dan koordinasi gerakan tubuh—misalnya, bagaimana otot, sendi, dan sistem saraf bekerja bersama untuk menghasilkan gerakan. Di sisi lain, biomekanika menganalisis mekanika gerakan, termasuk gaya yang bekerja pada otot dan sendi selama gerakan tertentu.
Berikut adalah contoh bagaimana Kinesologi bekerja :
Kinesiologi akan meneliti bagaimana otot-otot tertentu berkontraksi selama berlari dan bagaimana sistem saraf pusat mengoordinasikan aktivitas ini. Biomekanika akan mengukur gaya yang bekerja pada lutut, sudut sendi, dan torsi selama gerakan lari tersebut.
3. Pendekatan Mekanis dan Fisiologis
Dalam kinesiologi, pendekatan yang digunakan untuk mempelajari gerakan mencakup aspek fisiologis, seperti penggunaan energi oleh otot, pengiriman sinyal saraf, dan adaptasi tubuh terhadap latihan fisik. Sedangkan, biomekanika melihat gerakan dari perspektif mekanis, seperti bagaimana gaya gravitasi memengaruhi postur, atau bagaimana gaya reaksi tanah bekerja ketika seseorang melompat atau berlari.
Aplikasi Biomekanika dalam Kinesiologi untuk Optimalisasi Gerakan
Biomekanika digunakan dalam kinesiologi untuk mengoptimalkan gerakan, baik dalam olahraga, rehabilitasi cedera, maupun aktivitas sehari-hari. Dalam olahraga, biomekanika membantu menganalisis gerakan atlet untuk meningkatkan performa dan mencegah cedera. Dalam fisioterapi atau rehabilitasi, biomekanika digunakan untuk memahami penyebab cedera dan mendesain program latihan untuk memperbaiki masalah postur atau disfungsi gerakan.
Desain Produk dengan Biomekanika dan Kinesiologi
Biomekanika memberikan data yang digunakan dalam pengembangan alat bantu atau peralatan rehabilitasi (seperti prostesis atau orthosis) untuk orang dengan keterbatasan gerak. Kinesiologi, di sisi lain, memastikan bahwa alat-alat ini tidak hanya mendukung gerakan mekanis, tetapi juga mendukung fungsi normal tubuh dan sesuai dengan kemampuan otot serta koordinasi motorik.
Oleh karena itu, dibutuhkan alat ukur untuk memperhitungkan proposi tubuh dengan gaya motorik. Seperti prostesis atau alat ortopedi, data antropometri digunakan untuk membuat alat yang sesuai dengan dimensi tubuh pasien. Biomekanika memastikan bahwa alat tersebut dapat mengurangi stres mekanis pada tubuh, sementara antropometri memastikan bahwa alat itu sesuai dengan ukuran tubuh pengguna.
Pada dasarnya, Biomekanika adalah kombinasi bidang keilmuan mekanika, antropometri dan dasar ilmu kedokteran, yakni biologi dan fisiologi. Pasalnya, Biomekanika membahas cara kerja dan mekanisme aktivitas biologis terutama otot. Perlu digaris bawahi bahwa ‘cara kerja’ tidak hanya merujuk pada ukuran keuatan yang dihasilkan dalam melakukan tugas tertentu, namun juga merujuk pada hubungan manusia dan peralatannya. Hal ini disebut sebagai Occupacional Biomechanics.
Merujuk pada Occipacional Biomechanics, studi untuk meningkatkan kemudahan dalam melakukan pekerjaan dan meminimalisir kemungkinan cidera secara minumum juga ikut dilibatkan. Artinya, prinsip ergonomi juga berperan besar. Ergonomi adalah sebuah studi mengenai perancangan desain stasiun kerja, produk atau sistem yang ramah bagi manusia. Untuk mempermudah membangun benang merah diantara keduanya, perlu diketahui prinsip dari Ergonomi dan Biomekanika.
Empat Prinsip Dasar Biomekanika, prinsip ini digunakan untuk mengembangkan kemampuan mengamati gerakan manusia secara sistematis.
- Gaya Gerak (Force Motion)
- Rentang Gerak (Range of Motion)
- Inertia (Inersia)
- Waktu Gaya (Force Time)
Antropometri Portable Untuk Pengukuran Biomekanika dan Kinesiologi
PT. Solo Abadi Indonesia mengedepankan kualitas dan tingkat presisi setiap alat Antropometri. Kami sepenuhnya sadar bahwa data yang dihasilkan dalam pengukuran Antropometri berdampak besar dalam tingkat kenyamanan dan keselamatan. Anthropometry Portable adalah hasil riset dan pengembangan kami. Instrumen ini dapat melakukan lebih dari 100 pengukuran dan dapat dengan sempurna memenuhi standar pengukuran antropometri. Instrumen ini juga telah lolos uji kalibrasi oleh lembaga yang dipayungi langsung oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Berikut adalah dokumen yang membersamainya.
Hubungi tim kami untuk berkonsultasi lebih lanjut melalui WhatsApp. Informasi lebih lanjut mengenai detail produk dan informasi edukatif mengenai pengukuran antropometri dapat diakses melalui official website kami di www.soloabadi.com.