Apa Itu Behavioral Architecture dan Bagaimana Cara Mengukurnya?

Behavioral architecture erat kaitannya dengan anthropometry. keduanya adalah dua konsep yang terkait dengan studi tentang bagaimana perilaku manusia berhubungan dengan lingkungan fisik dan desain ruang. Berikut adalah penjelasan terkait keduanya :

Apa itu Behavioral Architecture ?

Behavioral Architecture adalah pendekatan dalam perancangan arsitektur dan desain ruang yang mempertimbangkan bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan fisik mereka dari sudut pandang perilaku. Hal ini melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana perilaku manusia, seperti gerakan, interaksi sosial, dan kebutuhan fungsional, dapat mempengaruhi desain ruang. Konsep ini mengakui bahwa bentuk dan fungsi ruang dapat mempengaruhi aktivitas manusia serta pengalaman mereka secara keseluruhan.

Behavioral architecture telah digunakan di dunia barat terutama dalam membangun desain arsitektur untuk therapeutik, misalnya rumah sakit jiwa, rumah sakit, rumah jompo dan pusat rehabilitasi psikotropika. Singkatnya, ilmu ini digunakan untuk membangun lingkungan yang meningkatkan kualitas hidup melalui desain arsitektur.

Baca Juga :  Arsitektur Behavioral adalah Aspek Penting Antropometri Dalam Arsitektur 

Lalu, Apa itu Behavioral Anthropometry ?

Behavioral anthropometry adalah pendekatan yang menggabungkan studi tentang dimensi fisik manusia dengan analisis tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan objek dan lingkungan sekitarnya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan panduan desain yang lebih baik untuk berbagai produk dan lingkungan, sehingga objek dan ruang tersebut ergonomis dan sesuai dengan kebutuhan manusia.

Apa yang Dapat Diukur Dalam Behavioral Architecture ?

Dalam behavioral architecture, berbagai aspek perilaku manusia yang dapat diukur dan dianalisis dalam konteks desain ruang meliputi:

  1. Penggunaan Ruang: Bagaimana manusia menggunakan berbagai area dalam ruang, termasuk pola pergerakan, zona preferensi, dan distribusi aktivitas.
  2. Interaksi Sosial: Cara manusia berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan tertentu, termasuk bagaimana komunikasi dan kolaborasi terjadi dalam ruang tersebut.
  3. Mobilitas dan Navigasi: Bagaimana manusia bergerak melalui ruang, termasuk navigasi, waktu tempuh, dan rintangan yang mungkin dihadapi.
  4. Penggunaan Fasilitas: Bagaimana manusia berinteraksi dengan berbagai fasilitas dan objek di dalam ruang, seperti pintu, kursi, meja, dan alat-alat lainnya.
  5. Penggunaan Teknologi: Bagaimana teknologi digunakan dalam lingkungan tersebut, termasuk interaksi dengan perangkat elektronik dan sistem otomatisasi.
  6. Ergonomi dan Kesehatan: Aspek-aspek kesehatan dan ergonomi, seperti posisi duduk yang nyaman, pencahayaan yang memadai, dan suhu yang sesuai.
  7. Respon Emosional: Bagaimana lingkungan fisik mempengaruhi emosi manusia, seperti kenyamanan, keamanan, dan suasana hati.
  8. Pola Pemakaian: Kapan waktu-waktu tertentu lingkungan tersebut paling sering digunakan, dan bagaimana pola ini berubah sepanjang waktu.
  9. Penggunaan Aksesibilitas: Bagaimana aksesibilitas bagi orang dengan kebutuhan khusus, termasuk pergerakan dan penggunaan fasilitas yang memadai.
  10. Kepuasan Pengguna: Mengukur kepuasan pengguna terhadap desain ruang, baik melalui survei, wawancara, atau pengamatan langsung.
  11. Efisiensi dan Produktivitas: Bagaimana desain ruang memengaruhi efisiensi dan produktivitas aktivitas yang dilakukan oleh manusia di dalamnya.
  12. Ketertarikan Visual: Bagaimana elemen visual seperti tata letak, warna, tekstur, dan dekorasi memengaruhi persepsi dan ketertarikan pengguna terhadap lingkungan.
  13. Pola Kebisingan dan Suara: Pengukuran pola kebisingan dan suara yang memengaruhi kenyamanan dan fokus manusia dalam lingkungan tersebut.

Data yang dikumpulkan dari pengukuran dan analisis ini dapat memberikan panduan penting bagi arsitek dan desainer untuk mengoptimalkan desain ruang agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna serta mendukung aktivitas dan interaksi manusia dengan lingkungan fisik.

Mengukur Behavioral Architecture

Berdasarkan perilaku, manusia berinteraksi dengan lingkungan dan instrumen yang mendukung di dalamnya. Hal ini mengacu pada desain interior dan desain instrumen kerja, seperti kursi, letak cabinet, tangga dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perlu penyesuaian dimensi tempat dimana manusia melakukan kegiatannya.

Pengukuran dimensi inilah ruang bagi keilmuan Antropometri untuk bekerja. Alat ukur Antropometri pun perlu digunakan untuk menentukan dimensi yang dibutuhkan. Alat yang dibutuhkan adalah Kursi Antropometri dan Antropometri Portable yang terdiri atas 4 tipe caliper.

 Baca Juga : Mengenal 4 Tipe Caliper Dalam Pengukuran Antropometri! 

Variabilitas dan keragaman manusia dapat didasarkan pada data antropometri yang diperoleh melalui proses pengukuran. Seperti yang dijelaskan di atas, alat pengukur antropometri termasuk Portable Anthropometry dan Kursi Antropometri. Keduanya dapat mengukur dimensi tubuh manusia mulai dari posisi duduk dan berdiri, termasuk dimensi wajah.

Kursi Antropometri dari PT Solo Abadi Indonesia merupakan kursi antropometri pertama di dunia. Dengan spesifikasi yang berkualitas, Kursi Antropometri telah melalui proses kalibrasi yang memverifikasi data antropometri yang dihasilkannya. Tidak hanya itu, Kursi Antropometri mampu mengukur hingga 34 dimensi tubuh manusia.

Portable Anthropometry adalah alat pengukur antropometri yang dapat mengukur hingga 100 dimensi tubuh manusia. Berbeda dengan Kursi Antropometri, Portable Anthropometry dapat digunakan di mana saja karena memiliki desain yang portabel.

Kedua alat ini telah digunakan di berbagai lembaga baik di dalam negeri maupun luar negeri. Berbagai lembaga ini berfokus pada beberapa bidang ilmiah seperti pendidikan, lembaga pemerintahan, militer, arsitektur, hingga forensik.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami melalui email di admin@soloabadi.com atau WhatsApp di 08510888111.

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?