Alat Potong merupakan hal yang krusial dalam bidang teknik, terutama teknik pemesinan. Mengapa demikian? Karena pada teknik pemesinan, ketika misalnya kita sedang membentuk sebuah material logam, agar menjadi sesuatu benda kerja yang sesuai, kita memerlukan instrumen yang sesuai dan berfungsi untuk melakukan penyayatan pada logam tersebut agar hasil memuaskan. Pemilihan material untuk alat potong yang sesuai akan mempengaruhi parameter yang digunakan pula. Parameter tadi nantinya akan mempengaruhi proses kerja dari mesin dan kualitas produk yang dihasilkan oleh karena itu pemelihan material untuk alat potongpun tidak bisa sembarangan. Yuk kita cek material apa saja yang digunakan!
Material Yang Digunakan Sebagai Bahan
Macam-macam alat potong yang disebutkan di sini diurutkan dari yang paling lunak hingga yang paling keras. Setiap jenis material yang dipakai memiliki fungsinya masing-masing:
1. Baja Karbon
Baja Karbon terdiri atas campuran baja, karbon, dan silikon. Material ini biasanya digunakan untuk material cutting tools yang bekerja pada pemotongan kecepatan rendah dan untuk pemrosesan material yang bersifat lunak misalnya kayu, aluminium, tembaga dan plastik. Baja karbon biasanya digunakan untuk pembuatan material mata bor. Baja karbon memiliki ketahanan panas hingga 250Oc.
2. High Speed Steel (HSS)
High Speed Steel atau baja kecepatan tinggi terdiri atas paduan dari 18% Tungsten, 8% Chrome, 1% Vanadium dan sisanya adalah baja itu sendiri. HSS merupakan salah satu material yang paling umum digunakan pada industri manufaktur. Hal ini disebabkan karena HSS memiliki karakteristik yang keras, tahan abrasi dan memiliki ketahanan yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan Baja Karbon. HSS memiliki ketahanan panas hingga 6500c. HSS cocok diaplikasikan untuk penggunaan “High Mix, Low Volume Production.”
3. Cemented Carbide
Cemented Carbide digunakan pada alat potong yang memerlukan ketahanan yang tinggi, ketahanan aus yang tinggi dan beroperasi pada temperatur tinggi dan pada lingkungan yang korosif. Cemented Carbide ini merupakan material komposit dari Carbide dan Kobalt. Di mana Kobalt berfungsi sebagai bahan pengikat. Karakteristik dari bahan ini adalah memiliki kemampuan untuk menjaga kekerasan pada suhu operasional yang tinggi, bahkan bisa hingga 12000c pada jenis paduan Carbide tertentu. Di samping keunggulan tadi material ini juga memiliki kelemahan di antaranya adalah memiliki tingkat kegetasan yang tinggi.
4. Keramik
Merupakan kombinasi dari silikon karbid dan aluminium oksida. Keramik memiliki karakteristik mampu menjaga kekerasannya pada temperatur yang tinggi, relatif tidak bereaksi dengan logam dan keras. Alat potong dari bahan keramik cocok digunakan pada pemotongan kecepatan tinggi. Kelemahan dari alat potong berbahan keramik adalah alat potong ini tidak tahan terhadap thermal shock (perubahan suhu secara mendadak) dan juga tidak tahan terhadap mechanical shock. Sehingga penggunaanya hanya cocok pada pengerjaan tertentu. Sekarang material tersebut telah banyak dikembangkan. Material ini terdiri atas 3 kategori yaitu pure oxide ceramic, mixed oxide ceramic plus carbide and nitride dan material berbasis silicon nitride. Tiap-tiap kategori memiliki karakteristiknya masing-masing sehingga penggunaannya pun menyesuaikan.
5. Cubic Boron Nitride
Cubic Boron Nitride atau biasa disebut sebagai CBN merupakan material abrasive sintetis. CBN dibuat dari Bulir Cubic Boron Nitride yang direkatkan dengan keramik. Penggunaan CBN pada proses penggerindaan presisi hardened steel sudah mulai menggantikan bahan abrasive lainnya hal ini dikarenakan CBN memiliki ketahanan Abrasif yang tinggi. CBN memiliki ketahanan panas yang tinggi hingga 13000C pada kondisi atmosfer normal hal ini karena CBN mampu membentuk lapisan boron oksida yang mencegah oksidasi. Akan tetapi lapisan boron oksida tadi dapat larut jika terkena air sehingga CBN kurang cocok jika digunakan pada proses pemotongan yang pendinginnya berbahan baku air.
6. Berlian
Berlian merupakan jenis dari alat potong yang paling keras. Berlian memiliki karakteristik tahan aus ketika digunakan untuk melakukan pemesinan material keras non ferro. mampu membentuk ujung pemotongan yang sangat tajam. memiliki koefisien ekspansi termal yang rendah. Dalam menggunakan berlian sebagai alat potong pemakanan yang kita lakukan harus sangat tipis hal ini dikarenakan untuk mencegah terjadinya mechanical shock yang dapat menyebabkan alat potong berbahan berlian menjadi rusak mengingat berlian memiliki sifat yang sangat getas usia pakai dari berlian bisa 10-100 kali lebih lama dari CBN. Terdapat dua jenis berlian yang digunakan sebagai alat potong yaitu polycrystalline dan single crystalline diamond yang perbandingannya ditunjukkan pada tabel berikut.
Solo Abadi Produsen Alat-Alat Ukur Berpresisi Tinggi
Solo Abadi melayani pembuatan parts berpresisi tinggi. Dengan pengalaman kami yang lebih dari 19 tahun dalam memproduksi parts berpresisi tinggi. kami selalu menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan agar kepuasan dari customer selalu terjaga. Selain produksi parts berpresisi tinggi kami juga melayani penjualan alat-alat antropometri dan mesin pendukung industri rokok. Apabila Anda tertarik dengan produk dan jasa yang kami tawarkan silahkan hubungi WhatsApp kami atau kunjungi laman website kami untuk informasi lebih lanjut.
Baca Juga : Cara Menjalankan Mesin CNC I5M Bagi Pemula
Baca Juga: Belajar 8 Macam Jenis-Jenis Mesin CNC yang Perlu Kamu Pelajari