Alat antropometri Posyandu terdiri atas Stadiometer, Infantometer Board, LiLA, Timbangan Ibu Digital dan Timbangan Bayi. Pada umumnya, timbangan bayi adalah instrumen terpenting dalam kegiatan posyandu. Timbangan bayi posyandu berfungsi menentukan pertumbuhan bayi berdasar pada indikator Kenaikan Berat Badan Minimal di Buku KMS. Dalam artikel ini kamu akan menemukan 3 tips memilih timbangan bayi untuk posyandu !
Timbangan Dacin VS Timbangan Bayi Digital
Hingga saat ini, timbangan dacin masih eksis digunakan di Posyandu. Namun tahukah kamu timbangan dacin sudah tidak direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ? Benar, sejak stunting menjadi program prioritas Pemerintah Indonesia, timbangan dacin diganti dengan timbangan bayi digital. Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan.
Timbangan Dacin Rawan Kesalahan Pengukuran
Timbangan dacin pada dasarnya adalah timbangan yang digunakan untuk menimbang massa barang. Namun seiring perkembangan dan keterbatasan, akhirnya timbangan dacin terpaksa digunakan untuk menimbang berat badan bayi dan balita. Sedangkan, perlu instrumen ukur yang bukan hanya presisi namun juga memiliki tingkat akurasi setidaknya 5gr. Bukan hanya tidak terdeteksi tingkat akurasinya, timbangan dacin rawan mengalami human error karena penggunaannya yang manual.
Timbangan Bayi Digital Memiliki Akurasi Hingga 5gr
Sejak 2022, Pemerintah Indonesia fokus untuk mengganti ratusan ribu timbangan dacin yang masih eksis di Posyandu. Timbangan dacin ini kemudian diganti dengan timbangan bayi digital. Hal ini diselarakan dengan adanya peningkatan kualitas pada standarisasi timbangan bayi digital di Indonesia. Harapannya, dengan begitu penanganan stunting menjadi lebih tepat sasaran.
Baca Juga : Perbandingan Timbangan Dacin VS Timbangan Bayi! Lengkap!
Tips 1. Pilih Alat Antropometri Posyandu dengan Desain Yang Ergonomis
Jika timbangan dacin cenderung kurang dari sisi kenyamanan dan keamanan, maka timbangan bayi digital diklaim jauh lebih nyaman. Istilah yang biasanya digunakan untuk hal ini adalah ergonomis. Ergonomis artinya aman dan nyaman. Bukan hanya itu, timbangan bayi yang memiliki desain ergonomis akan memudahkan proses penimbangan.
Desain ergonomis timbangan bayi dapat dilihat pada penompang atau yang biasa dikenal dengan ‘tray‘. Pada umumnya, penompang timbangan bayi dibuat dengan permukaan datar dan panjang serta lebar yang tidak dapat menopang secara sempurna. Jadi, anda perlu memilih timbangan digital dengan penompang yang melengkung serta lebar seperti ini :
Tips 2. Pilih Timbangan Bayi Posyandu dengan Akurasi 5 gr
Beberapa produsen timbangan tidak mencantumkan akurasi yang berhasil diukur. Sedangkan, KEMENKES sendiri telah merilis akurasi yang perlu dipenuhi oleh produsen timbangan bayi digital, yakni 5gr atau 0,500 kg. Dengan akurasi yang tinggi, penambahan berat badan bayi dapat terdeteksi meskipun hanya 5gr.
Tips 3. Pilih Alat Antropometri Posyandu Standarisasi KEMENKES
Pemerintah Indonesia mulai melarang penggunaan timbangan dacin atau timbangan gantung. Oleh karena itu, KEMENKES mengeluarkan standarisasi timbangan bayi. Standarisasi ini perlu diikuti bukan hanya oleh Dinas Kesehatan atau institusi terkait namun juga pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Posyandu.
Penggunaan timbangan bayi yang terstandar akan menghasilkan data yang valid. Hal ini penting untuk mendukung upaya penurunan stunting di Indonesia. Dengan mengetahui mana saja balita yang perlu diintervensi gizinya, maka penangangannya pun akan lebih terarah.
Dapatkan Alat Antropometri Posyandu Rekomendasi KEMENKES
PT. SOLO ABADI INDONESIA secara penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Kami menyediakan berbagai Antropometri Kit dengan kualitas dalam negeri yang tidak perlu diragukan lagi.
Hubungi admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info mengenai Stunting.
Mari bersama-sama wujudkan #IndonesiaBebasStunting2024 dengan #SatuDesaSatuAntropometri