Dalam kajian kesehatan yang meliputi dinas kesehatan, institusi kesehatan dan lain sebagainya, pengukuran antropometri menjadi salah satu topik pengukuran yang paling diperhatikan. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, pemahaman mengenai pengukuran antropometri masih menjadi bahasan yang belum dikenal secara luas. Pada artikel ini, kami berusaha untuk membahas mengenai urgensi dari pengukuran antropometri dalam bidang kesehatan di Indonesia.
Hubungan Antara Pengukuran Antropometri dan Status Gizi
Di Indonesia sendiri, antropometri ut amanya digunakan untuk meneliti status gizi pada anak. Hal ini dijelaskan pada Keputusan Menteri Kesehatan No 1995/MENKES/S/2010. Di mana dalam keputusan tersebut pengukuran antropometri mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh WHO pada tahun 2005. Pada keputusan tersebut juga dijelaskan mengenai bagaimana tolak ukur yang digunakan dalam mengukur status gizi anak. Beberapa variable yang dicari dalam hal tersebut adalah:
- Umur
- Panjang Badan
- Tinggi Badan
- Berat Badan
Variable di atas dieksplorasi sedemikian rupa untuk mensyaratkan bagaimana status gizi anak yang ada. Status gizi ini masih diklasifikasikan dalam kategori gizi kurang dan gizi buruk, dengan tolak ukur berat badan yang dimiliki oleh anak yang diobservasi. Urgensi dari penelitian antropometri ini wajib diperhatikan oleh dinas terkait seperti Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten, Kecamatan hingga Desa. Karena dengan adanya Keputusan Menteri Kesehatan yang telah dikeluarkan, maka dengan ini, pengukuran antropometri menjadi salah satu kajian substansial yang harus diperhatikan Dinas Kesehatan di atas. Pengukuran yang dilakukan untuk mendefinisikan hasil yang hendak dicapai.
Sebagaimana telah dipaparkan di atas, pengukuran antropometri menjadi sebuah hal yang penting untuk diperhatikan dan digunakan secara lebih mendetail. Namun, tentu saja pengukuran antropometri yang hendak diteliti bukan hanya mengenai status gizi namun lebih luas lagi. Hal ini karena status gizi digunakan kurang lebih untuk mengetahui perkembangan anak. Lalu, timbul pertanyaan apakah hanya sebatas itu antropometri dikembangkan di Indonesia?
Pengukuran Antropometri dalam Bidang Kesehatan
Antropometri tidak hanya populer untuk mengukur status gizi pada anak. Namun, antropometri ternyata memiliki kontribusi yang lebih luas dalam bidang kesehatan. Menurut I Wayan Samayoga yang dipaparkan dalam Jurnal Antropometri, antropometri dapat digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, meliputi Ilmu
- Pediatrics
- Orthopedics
- Dentistri
- Orthodontics
- Physical Education
- Pengetahuan Umum
- Kedokteran Olahraga
- Ilmu Kesehatan Masyarakat
- Forensik,
- Status Nutrisi.
Antropometri pada dasarnya digunakan sebagai bahan penelitian yang penting dalam menunjang data yang dibutuhkan sesuai dengan masing-masing disiplin ilmu di atas. Hal ini menunjukan betapa luasnya kajian dari pengukuran antropometri itu sendiri.
Misalkan pada bidang kedokteran olahraga, antropometri dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat penelitian kepada atlet mengenai bentuk postur tubuh yang sesuai. Pada bidang kesehatan masyarakat, jelas sekali bahwa antropometri digunakan untuk meneliti perkembangan tubuh manusia atau masyarakat dengan cara melakukan penelitian secara berkala. Selain itu, fungsi antropometri ini masih sangat luas dan beragam yang disesuaikan dengan kebutuhan data yang harus dianalisis.
Alat Antropometri yang Digunakan Untuk Melakukan Pengukuran Antropometri Kesehatan
Ketika membahas mengenai urgensi dari pengukuran antropometri. Tentu saja, tidak lengkap apabila kita tidak mempelajari atau membahas mengenai alat ukur yang digunakan. Hal ini karena keabsahan pengukuran dan data yang didapatkan dipengaruhi dari alat yang dimiliki untuk menghitung antropometri tersebut.
Bayangkan bagaimana jika alat yang digunakan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan dan alat tersebut tidak dapat memaksimalkan pengukuran dengan baik. Sehingga dalam hal ini, penting bagi kita untuk memahami alat atau instrument yang digunakan dalam pengukuran antropometri. Terdapat empat alat yang sering digunakan dalam pengukuran tersebut, sebagai berikut:
1. Antropometer
Antropometer sendiri merupakan instrumen antropometri yang paling umum digunakan, antropometer memiliki fungsi untuk mengukur dimensi tubuh manusia, khususnya pada bagian tubuh yang berbentuk datar. Antropometer terdiri dari beberapa batang yang dapat digunakan dan berbentuk memanjang vertikal. Selain itu, terdapat sliding block yang dapat dipindahkan ke atas dan ke bawah yang digunakan untuk menunjuk bagian tubuh yang akan diukur. Selain itu, biasanya pada antropometer yang lebih modern terdapat pula dua branches berbentuk melengkung yang digunakan untuk mengukur bagian melengkung tertentu.
2. Sliding Caliper
Instrumen kedua yang digunakan adalah Sliding Caliper. Sliding caliper sendiri merupakan caliper yang biasanya digunakan pada alat alat Teknik yang seringkali dilihat. Namun, sliding caliper yang berfungsi untuk pengukuran antropometri telah disesuaikan dengan khusus. Sehingga presisi pengukuran dan keamanannya lebih terjaga.
3. Small Spreading Caliper
Small Spreading Caliper merupakan alat ukur antropometri yang memiliki jenis yang sama dengan caliper. Namun ujung dari caliper ini berbentuk setengah lingkaran. Alat ini memiliki fungsi yang berbanding terbalik dengan antropometer yaitu untuk mengukur dimensi tubuh yang tidak berbentuk lurus. Bagian yang diukur menggunakan alat ini sendiri merupakan bagian kepala, tangan, pinggul, kaki dan lain sebagainya.
4. Large Spreading Caliper
Instrumen terakhir adalah large spreading caliper, berbentuk identik seperti small spreading caliper. Satu hal yang membedakan instrument ini dengan instrument small spreading adalah terletak pada pengukurannya yang dua kali lipat lebih besar. Alat ini dapat digunakan sebagai pelvimeter pula. Dan instrumen ini digunakan untuk mengukur bagian tertentu dari tubuh manusia.
Itulah empat alat antropometri yang digunakan dalam pengukuran antropometri. Instrument ini merupakan alat ukur yang seringkali digunakan. Akan tetapi, di Indonesia sendiri, alat ukur antropometri masih jarang ditemukan dan seringkali harga yang ditawarkan begitu tinggi. Untuk itu, kami sebagai produsen mencoba untuk membuat alat ukur antropometri yang terjangkau dan dapat digunakan untuk berbagai kalangan, khususnya bidang kesehatan. Apabila anda tertarik untuk melihat alat antropometri yang kami miliki dan kualifikasi tersebut. Silahkan klik pada link berikut.
Pentingnya antropometri dalam bidang kesehatan sangat krusial bagi masyarakat Indonesia. Jumlah masyarakat yang begitu banyak dan jenis penyakit yang semakin beragam membuat seharusnya kepedulian kita terhadap upaya atau metode dalam menggunakan antropometri ini menjadi lebih baik.