Apa Proses Produksi Kemasan Makanan? Simak Ada Di Sini!

Artikel ini memuat informasi tentang apa proses produksi kemasan makanan? Kemasan makanan memiliki peran penting dalam menjaga kualitas, keamanan, serta daya tarik produk di pasaran. Tanpa kemasan yang baik, makanan mudah rusak, terkontaminasi, bahkan sulit menarik perhatian konsumen. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya apa sebenarnya proses produksi kemasan makanan itu? Artikel ini akan membahas langkah-langkah lengkap mulai dari perancangan hingga tahap akhir sebelum produk siap dikirim ke industri makanan dan minuman (F&B).

apa proses produksi kemasan makanan?
Baca Juga:  10 Contoh Label Produk Makanan, Informasi Wajib yang Harus Dicantumkan! 

Proses Produksi Kemasan Makanan

Proses produksi kemasan makanan dimulai dari tahap desain. Pada tahap ini, tim desainer dan teknisi bekerja sama untuk menentukan bentuk, ukuran, dan bahan kemasan sesuai kebutuhan produk. Beberapa hal yang diperhatikan pada tahap desain meliputi:

  • Jenis makanan, apakah produk tersebut kering, cair, beku, atau panas.
  • Material kemasan, bisa berupa plastik (PET, PP, PE), kertas, alumunium foil, hingga bahan ramah lingkungan seperti bioplastik.
  • Fungsi proteksi, kemasan harus mampu melindungi makanan dari oksigen, kelembapan, dan mikroorganisme.
  • Tampilan visual, desain grafis yang menarik dapat meningkatkan daya jual dan memperkuat branding produk.

Tahap desain inilah yang menentukan bagaimana kemasan tampil di rak toko dan memengaruhi keputusan pembelian konsumen.

1. Pemilihan Bahan Baku Kemasan

Setelah desain disetujui, langkah berikutnya adalah pemilihan bahan baku. Bahan yang dipilih harus memenuhi standar food grade, artinya aman digunakan untuk kontak langsung dengan makanan. Jenis bahan kemasan yang umum digunakan antara lain:

  • Plastik PET (Polyethylene Terephthalate), umum digunakan untuk botol minuman.
  • PP (Polypropylene), tahan panas, cocok untuk kemasan makanan siap saji.
  • Alumunium foil, melindungi produk dari cahaya dan udara.
  • Kertas kraft atau karton, biasanya untuk makanan kering atau roti.
  • Biodegradable film, alternatif ramah lingkungan yang kini makin populer.

Pemilihan bahan ini sangat menentukan kualitas dan umur simpan produk makanan. Selain itu, industri juga mempertimbangkan faktor biaya , ketersediaan bahan, dan kemudahan daur ulang.

2. Proses Pembuatan Lembaran (Extrusion & Film Forming)

Jika kemasan terbuat dari plastik, tahap berikutnya adalah pembuatan lembaran plastik melalui proses extrusion. Pada proses ini, biji plastik (pellet) dipanaskan hingga meleleh, kemudian dicetak menjadi lembaran tipis atau film melalui mesin extruder. Tahapan utamanya meliputi:

  • Pelelehan resin plastik di dalam silinder mesin.
  • Pembentukan film atau sheet dengan ketebalan tertentu.
  • Pendinginan agar lembaran mengeras.
  • Penggulungan (rewinding) ke bentuk roll besar atau proses selanjutnya.

Proses ini harus dikontrol ketat agar ketebalan film seragam dan tidak mudah sobek.

3. Proses Pencetakan (Printing & Laminating)

Setelah lembaran plastik siap, dilakukan pencetakan desain menggunakan mesin rotogravure atau flexographic printing. Di sinilah logo, informasi produk, tanggal kadaluwarsa, dan elemen desain lainnya dicetak dengan tinta khusus food grade yang aman untuk kemasan makanan. Kadang, beberapa kemasan juga melalui proses laminasi, yaitu penggabungan dua atau lebih lapisan film dengan bahan perekat untuk menghasilkan kemasan yang lebih kuat dan kedap udara.

4. Proses Pembentukan Kemasan (Forming)

Tahap berikutnya adalah pembentukan kemasan sesuai desain yang telah dirancang. Ada beberapa teknik pembentukan yang umum digunakan:

  • Thermoforming, pemanasan film plastik hingga lunak, lalu dibentuk dengan cetakan (mold).
  • Blow molding, digunakan untuk membuat botol plastik.
  • Injection molding, untuk tutup botol atau wadah plastik tebal.
  • Pouch forming, untuk membuat kantong atau sachet makanan.

Mesin otomatis berperan besar dalam tahap ini. Mesin modern bahkan mampu membntuk, mengisi, dan menutip kemasan (form-fill-seal) dalam satu lini produksi.

5. Pengisian dan Penyegelan (Filling & Sealing)

Setelah kemasan terbentuk, makanan atau minuman diisikan ke dalamnya. Proses ini bisa dilakukan secara manual untuk produksi kecil, atau otomatis menggunakan mesin pengisi di pabrik besar. Tahapan umum:

  • Filling, produk diisi dengan jumlah dan berat tertentu.
  • Sealing, kemasan ditutup rapat dengan panas atau tekanan agar kedap udara.
  • Coding, penambahan kode produksi, tanggal kadaluwarsa, atau nomor batch.

Di industri F&B besar, mesin feeder sering digunakan untuk memastikan pengisian berjalan cepat, presisi, dan efisien. Mesin feeder berfungsi mengatur aliran produk ke mesin pengisi tanpa macet, sehingga kualitas produksi tetap terjaga.

6. Pemeriksaan Kualitas (Quality Control)

Setiap kemasan yang selesai diproduksi harus melalui uji kualitas (quality control). Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tidak ada cacat seperti:

  • Kebocoran pada seal.
  • Cacat cetak atau warna tidak sesuai.
  • Ukuran kemasan tidak presisi.
  • Material tidak memenuhi standar keamanan pangan.

Proses ini penting agar setiap kemasan yang dikirim ke pasar benar-benar aman dan sesuai standar industri.

7. Pengemasan Akhir dan Distribusi

Setelah lolos uji kualitas, kemasan dikemas kembali dalam karton besar dan siap didistribusikan ke produsen makanan atau langsung ke pasar. Beberapa perusahaan juga menambahkan label tambahan, QR code, atau segel keamanan sebagai langkah branding dan perlindungan produk. Distribusi biasanya dilakukan menggunakan sistem logistik dengan kontrol suhu, terutama untuk kemasan makanan beku atau produk sensitif panas.

Jual Mesin Feeder, Mesin Pendukung Proses Produksi Makanan

proses produksi kemasan makanan

PT Solo Abadi Indonesia adalah industri manufaktur yang memproduksi mesin feeder dengan nama produknya adalah Light Feeder. PT Solo Abadi Indonesia menjadi satu-satunya industri yang memproduksi mesin feeder di Indonesia yang sangat cocok untuk industri kosmetik. Beberapa keunggulan mesin feeder produksi PT Solo Abadi Indonesia:

apa proses produksi kemasan makanan
  1. Produk lokal asli Indonesia, dari bahan dan material hingga perakitan berada di dalam negeri.
  2. Mesin mudah dioperasikan dengan laju kecepatan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
  3. Mesin adjustable, karena dapat dihubungkan dengan mesin lain seperti mesin pelabelan, folding, inject printing, dll sesuai dengan kebutuhan.
  4. Mesin mudah dibersihkan.
  5. Perawatan mesin yang ramah dan ringan untuk penggunaan mesin dalam jangka yang panjang.
  6. Mesin terbuat dari bahan stainless steel sehingga kuat dan anti karat.
  7. Harga sangat reasonable dengan produk yang sangat berkualitas.

Bagi industri F&B Anda yang membutuhkan Mesin Light Feeder ini, langsung saja mengunjungi website SOLO ABADI atau ingin melihat detail produk melalui video langsung ke YouTube SOLO ABADI. Apabila ingin bertanya-tanya mengenai produk ini lebih lanjut bisa langsung melalui WhatsApp atau direct massage sosial media Kami di Instagram. Anda juga bisa langsung melakukan ASK FOR PRICE untuk pemesanan produk.

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?