Artikel ini memuat informasi tentang 7 tahap produksi obat pada farmasi. Pada jaman sekarang, ada banyak tahap produksi obat pada farmasi dan mesin yang digunakan juga sangat beragam berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Selain untuk membuat proses produksi menjadi otomatis, tetapi juga menjamin kualitas dan sterilitas dari produk obat yang di produksi. Dalam artikel ini, kita akan mengenalkan 7 tahap produksi obat pada farmasi dan mesin yang digunakan pada industri farmasi ini juga.

7 Tahap Produksi Obat pada Farmasi dan Mesin yang Digunakan
Untuk mengenal 7 tahap produksi obat pada farmasi dan mesin yang digunakan, maka Anda juga perlu mengetahui mesin yang digunakan untuk memproduksi obat sesuai dengan tahapan prosesnya. Oleh karena itu, berikut adalah syarat produksi obat pada farmasi:
1. Proses Penimbangan Bahan Baku

Pada industri farmasi, proses penimbangan dilakukan untuk memisahkan atau mengelompokkan bahan baku. Fungsinya adalah untuk mempermudah proses pemberian dosis bahan baku pada saat proses produksi dilakukan. Selain itu, fungsi dari proses penimbangan adalah untuk memastikan jumlah dosis yang diberikan dan tepat sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Setelah proses ini, biasanya bahan baku yang sudah dikelompokkan akan disimpan terlebih untuk dilakukan monitoring dan pengecekkan, sebelum nanti akhirnya digunakan. Proses ini dilakukan untuk segala jenis produk obat yang ingin di produksi.
2. Proses Pencampuran Bahan Baku

Pada proses ini, semua bahan baku dan bahan tambahan dimasukkan ke dalam mesin selama jangka waktu tertentu untuk mendapatkan output berupa bahan dengan komposisi tertentu dan homogen. Tujuan dari proses pencampuran ini adalah untuk menghasilkan bahan setengah jadi agar mudah diolah pada proses selanjutnya, atau menghasilkan produk akhir yang baik. Proses ini dilakukan untuk segala jenis produk obat yang ingin di produksi.
3. Proses Slugging (Cetak)

Proses slugging adalah proses mengempa material bulk untuk mencetaknya menjadi bentuk tablet yang diinginkan. Dengan melakukan proses ini, hal yang perlu dipastikan adalah tidak adanya pemisahan material akibat bobot jenis dan kemampuan tempat. Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan produk yang memiliki ukuran partikel yang seimbang, mendapatkan campuran dengan sifat alir yang baik, dan mengurangi debu dari serbuk halus yang digunakan. Proses ini digunakan untuk obat yang memiliki bentuk tablet dan juga kapsul.
4. Proses Granulasi

Proses granulasi adalah proses penghancuran setelah proses cetak yang berupa tablet menjadi material bulk. Proses ini bertujuan untuk merubah tablet menjadi bulk yang nantinya akan di masukkan ke cangkang kapsul. Proses ini digunakan untuk obat yang memiliki bentuk kapsul.
5. Proses Filling

Proses filling atau pengisian adalah hampir sama dengan proses penimbangan dan pencampuran. Proses filling juga biasanya mengunakan proses tersebut, namun agak sedikit berbeda untuk beberapa jenis obat. Untuk jenis obat tablet dan kapsul, proses ini dilakukan setelah penimbangan dan pencampuran. Untuk jenis produk tablet, proses ini dilakukan untuk melakukan dosing jumlah tablet sebelum masuk ke proses pengemasan. Sedangkan untuk jenis obat kapsul, proses ini bertujuan untuk memasukkan obat ke dalam kapsul. Dan untuk jenis obat cair, proses ini digunakan untuk memasukkan obat ke dalam botol sesuai dengan dosis yang diinginkan.
6. Proses Pengemasan Primer

Proses pengemasan primer adalah proses yang dilakukan untuk memberikan kemasan pada produk obat. Kemasan yang digunakan tergantung dengan jenis obat yang di produksi. Untuk obat cair, maka kemasan yang digunakan adalah botol dan sachet, sedangkan untuk obat kapsul, dan tablet, kemasan yang digunakan selain botol dan sachet adalah kemasan strip dan blister. Untuk membantu proses pengemasan primer, bisa digunakan mesin friction feeder untuk mengumpan kertas box dan juga menghitungnya.
7. Proses Pengemasan Sekunder

Proses pengemasan sekunder adalah proses yang dilakukan untuk memberikan kemasan sekunder seperti kotak obat yang biasanya kita jumpai. Fungsi dari kemasan sekunder ini adalah untuk menjaga kemanan produk dan juga kemasan primer. Pada proses sekunder juga biasanya dapat digunakan mesin friction feeder untuk mengumpan kertas kotak obat dan juga menghitugnya untuk memudahkan proses packing dan monitor jumlah kertas kotak obat.
Apakah Anda Memerlukan Alat Bantu untuk Packing Produk Farmasi Anda? Gunakan Light Feeder Solo Abadi!
Light Feeder dirancang untuk mengumpan berbagai jenis kertas dan menghitung jumlah kertas yang dikeluarkan. Light Feeder adalah mesin yang cocok untuk industri farmasi dan sudah terbukti dengan penggunaan mesin Light Feeder di beberapa industri farmasi di Indonesia. Kenapa industri farmasi mempercayakan Light Feeder sebagai alat bantu packing mereka?
- Bahan mesin yang steril karena menggunakan stainless steel
- Proses pengumpanan kertas yang efisien dan cepat serta dapat mengurangi error dan mempercepat waktu produksi pada saat proses packing
- Mesin yang dapat di kustomisasi sesuai dengan kebutuhan masing – masing industri farmasi
- Desain mesin yang simple dan sederhana yang memudahkan proses pembersihan pada mesin
Dapatkan Informasi lengkap bisa Anda temukan di website, termasuk fitur Ask for Price untuk penawaran harga terbaik. Anda dapat menghubungi kami melalui WhatsApp, dan Instagram atau melalui Email dan Nomor Telepon kami.
Artikel ini ditulis oleh Hilarius Julian Satrio Abinowo, Mahasiswa Program Studi Perancangan Manufaktur, Politeknik ATMI Surakarta, Angkatan 55.