Berikut adalah 10 Contoh Kemasan Food Grade yang dapat kamu jadikan referensi dalam membangun bisnis FnB. Mengingat industri ini adalah industri yang paling bertumbuh di Indonesia saat ini. Sehingga, regulasi dan pengetahuan mengenai Contoh Kemasan Food Grade perlu diketahui oleh pegiat industri. Berikut adalah 10 Contoh Kemasan Fod Grade untuk Pengusaha FnB!
Apa Itu Kemasan Food Grade?
Bungkus food grade adalah jenis kemasan yang dirancang khusus untuk bersentuhan langsung dengan makanan tanpa menimbulkan kontaminasi atau reaksi kimia berbahaya. Kemasan ini telah memenuhi standar keamanan tertentu yang ditetapkan oleh badan kesehatan, baik nasional maupun internasional. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas makanan tetap higienis, aman dikonsumsi, dan tahan lama.
Dalam dunia F&B, bungkus food grade bukan sekadar pelindung makanan, tetapi juga bagian dari identitas merek. Kemasan yang aman dan menarik bisa meningkatkan kepercayaan konsumen, apalagi jika digunakan untuk produk siap konsumsi yang dikirimkan langsung ke pelanggan. Oleh karena itu, pemilihan bungkus yang tepat menjadi keputusan penting bagi setiap pelaku usaha kuliner.
Baca Juga : Mesin Pengumpan Kemasan Produk
Berikut Kriteria Memilih Kemasan Food Grade, Pengusaha FnB Wajib Tahu!

Kemasan Food Grade hadir karena kebutuhan kemasn makanan yang wajib tahan terhadap berbagai kondisi dan aman untuk melindungi kualitas makanan di dalamnya. Sehingga, berikut adalah Kriteria Memilih Kemasan Food Grade
1. Cek Keamanan Material dan Tidak Mengandung Bahan Berbahaya
Pastikan bahan kemasan telah bersertifikat food grade dan tidak mengandung bahan berbahaya seperti BPA, timbal, atau pewarna sintetis yang tidak aman. Jika kemasan berbahan material kertas dan styrofoam, pastikan dalam proses pembuatannya tidak mengandung polypropylebe polyvinyl cloride.
2. Kualitas Makanan Terjaga
Pilih kemasan yang sesuai dengan karakter makanan, apakah panas, berminyak, dingin, atau beku. Tidak semua bahan cocok untuk semua kondisi. Bahan food grade juga harus mampu menjaga kualitas makanan, agar tidak mudah rusak, basi atau bocor akibat minyak.
3. Memiliki Sertifikasi Food Grade
Salah satu pertimbangan suatu kemasn benar-bernar Food Grade adalah dengan melakukan verifikasi adanya sertifikasi Food Grade atau tidak. Jika di Amerika, verifikasi ini dilakukan oleh FDA (Food and Drug Administration). Regulasi mengenai Kemasan Food Grade ini di Indonesia ditentukan Sertifikat BPOM dan SNI.
1. Sertifikat BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
BPOM memastikan bahwa bahan kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan aman dan tidak mengandung zat berbahaya. Meskipun BPOM lebih dikenal dalam pengawasan makanan dan obat, mereka juga memeriksa kemasan primer makanan.
2. SNI (Standar Nasional Indonesia)
Beberapa jenis kemasan food grade memiliki standar SNI yang mengatur bahan, keamanan, dan kelayakannya untuk kontak dengan makanan. Contoh:
- SNI 06-4857-1998 untuk plastik PET
- SNI 19-0410-1989 untuk plastik pembungkus makana
10 Kemasan Food Grade Ini Baik Digunakan Untuk Berbagai Produk Makanan
1. Plastik PET (Polyethylene Terephthalate)

Plastik PET adalah jenis plastik bening dan ringan yang banyak digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Bahan ini memiliki ketahanan yang baik terhadap air dan gas, sehingga mampu menjaga kesegaran produk di dalamnya. Umumnya digunakan untuk botol air mineral, minuman ringan, saus, atau minyak goreng. PET juga bisa didaur ulang, menjadikannya pilihan populer di industri makanan.
2. HDPE (High Density Polyethylene)

HDPE memiliki struktur yang kuat, kaku, dan tahan terhadap suhu tinggi maupun bahan kimia ringan. Plastik ini banyak digunakan untuk kemasan susu, jus, yogurt, dan bahan makanan beku. Permukaannya tidak tembus cahaya sehingga membantu melindungi produk dari sinar matahari. HDPE juga dikenal aman dan stabil saat bersentuhan langsung dengan makanan.
3. PP (Polypropylene)

Plastik PP terkenal karena ketahanannya terhadap panas, sehingga sering digunakan dalam kemasan yang bisa masuk microwave. Wadah makanan siap saji, yogurt, dan saus biasanya menggunakan PP karena aman dan tidak mudah retak. Selain itu, PP tidak mudah bereaksi dengan makanan berminyak atau asam. Transparansinya yang baik juga membuat tampilan produk lebih menarik.
4. Kertas Kraft Food Grade

Kertas kraft food grade terbuat dari serat alami yang aman untuk makanan dan sering digunakan untuk kemasan makanan kering atau cepat saji. Biasanya dilapisi dengan PE atau bahan food grade lainnya agar tahan minyak dan air. Kertas ini ramah lingkungan dan mudah terurai secara alami. Umumnya digunakan untuk snack, sandwich, donat, atau makanan jalanan.
5. Aluminium Foil

Aluminium foil berfungsi sebagai pelindung total terhadap cahaya, udara, dan kelembapan. Kemasan ini sangat cocok untuk makanan siap masak, frozen food, atau makanan yang harus dipanaskan. Selain menjaga cita rasa makanan, aluminium juga memperpanjang masa simpan produk. Foil ini aman bersentuhan langsung dengan makanan, asalkan tidak digunakan untuk produk asam tinggi tanpa pelapis tambahan.
6. Styrofoam Food Grade (EPS)

EPS (Expanded Polystyrene) atau styrofoam digunakan untuk wadah makanan karena mampu menahan panas dan menjaga bentuk makanan. Versi food grade-nya telah melalui proses khusus agar aman digunakan. Umumnya dipakai untuk nasi kotak, mie instan, atau makanan catering. Namun, penggunaannya tetap perlu dibatasi karena tidak ramah lingkungan dan sulit didaur ulang.
7. Kaca (Glass Jar/Bottle)

Kemasan kaca merupakan bahan inert yang tidak bereaksi dengan zat dalam makanan. Ini membuatnya ideal untuk menyimpan produk premium seperti madu, selai, saus, atau fermentasi. Selain menjaga kualitas rasa, kaca juga tahan lama dan bisa digunakan kembali. Meski berat dan mudah pecah, tampilannya terkesan eksklusif dan elegan.
8. Plastik LDPE (Low Density Polyethylene)
LDPE adalah plastik lentur yang biasa digunakan untuk kantong makanan, plastik pembungkus, atau kemasan makanan beku. Bahan ini tahan air dan minyak, serta tidak mudah sobek. Meski transparan, LDPE tetap mampu menjaga kebersihan makanan di dalamnya. LDPE juga aman untuk kontak langsung dengan makanan, meski tidak tahan suhu tinggi.
9. Bioplastik (PLA atau PHA)

Bioplastik terbuat dari bahan alami seperti pati jagung atau singkong, sehingga lebih ramah lingkungan. Jenis ini sering digunakan untuk sedotan, sendok garpu sekali pakai, dan kemasan makanan take away. Meskipun tampilannya menyerupai plastik biasa, bioplastik bisa terurai secara hayati dalam kondisi tertentu. Pilihan ini semakin populer di kalangan bisnis makanan yang peduli lingkungan.
10. Kaleng Food Grade (Tinplate)

Kaleng food grade terbuat dari baja atau besi yang dilapisi timah dan pelapis food grade di bagian dalam. Kemasan ini cocok untuk makanan yang diproses secara steril seperti sarden, kornet, dan susu kental manis. Kaleng melindungi makanan dari cahaya, oksigen, dan kontaminasi mikroba. Daya tahan dan masa simpan makanan dalam kaleng bisa mencapai bertahun-tahun jika disimpan dengan benar.
Produksi Kemasan Food Grade Makin Efektif dengan Light Feeder
Dengan kecepatan hingga 330 label per menit, Light Feeder dari PT SOLO ABADI INDONESIA hadir sebagai solusi tepat untuk meningkatkan efisiensi produksi kemasan food grade Anda. Alat ini tidak hanya memisahkan label satu per satu secara presisi, tapi juga membantu menghindari kesalahan penempelan, menghitung jumlah label secara otomatis, serta menjaga ritme kerja tetap stabil tanpa jeda.
Bagi industri makanan dan minuman yang menuntut akurasi tinggi dan efisiensi waktu, Light Feeder adalah investasi strategis yang akan mempercepat output tanpa mengorbankan kualitas.
Optimalkan lini produksi Anda sekarang. Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111.