Pedoman Gizi Seimbang (PGS) menjadi slogan pengganti “4 Sehat 5 Sempurna” yang telah digaungkan sejak lama. Konsep yang mudah diingat ini mengajarkan kita untuk mengonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah, dan susu secara seimbang. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang gizi, pemahaman kita tentang nutrisi tubuh pun semakin mendalam.
PGS dianggap sebagai panduan yang lebih komprehensif dan fleksibel yang tidak hanya menekankan pada jenis makanan, tetapi juga memperhatikan jumlah, proporsi dan keragaman nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Lantas apa yang membedakan PGS dengan “4 Sehat 5 Sempurna?”
Artikel ini akan mengulas perbedaan PGS dengan program 4 Sehat 5 Sempurna, spesial Hari Gizi Nasional 2025.
Sejarah 4 Sehat 5 Sempurna
Slogan “4 Sehat 5 Sempurna”, yang dipopulerkan oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo pada tahun 1952, bertujuan untuk mendorong masyarakat mengonsumsi makanan seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan susu. Konsep ini diharapkan dapat mengatasi masalah gizi buruk dan kelebihan gizi. Namun, kenyataannya, slogan ini tidak sepenuhnya efektif dalam mengubah kebiasaan makan masyarakat, baik di Indonesia maupun di negara lain. Oleh karena itu, pedoman “4 Sehat 5 Sempurna” kemudian digantikan oleh pedoman yang lebih komprehensif dan terperinci, yaitu Pedoman Gizi Seimbang.
Apa yang Membedakan Antara PGS dan 4 Sehat 5 Sempurna?
Terdapat beberapa hal yang membedakan antara PGS dengan 4 Sehat 5 Sempurna yaitu sebagai berikut:
1. Penyampaian Pesan
Penyampaian pesan pada 4 Sehat 5 Sempurna lebih menekankan pada konsumsi nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan disertai dengan adanya susu sebagai penyempurna gizi. Namun, dalam Pedoman Gizi seimbang susu bukan lagi pe penyempurna gizi dan pesan yang disampaikan lebih menekankan pada zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selain itu terdapat 4 prinsip yang ditekankan dalam Pedoman Gizi Seimbang yaitu:
- Membiasakan mengonsumsi makanan yang beraneka ragam
- Menjaga pola hidup bersih
- Pentingnya pola hidup aktif dan olahraga
- Menjaga berat badan ideal
2. Susu Bukan Penyempurna
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwasannya Pedoman Gizi Seimbang tidak lagi menganggap susu sebagai penyempurna. PGS mengklasifikasikan susu sebagai lauk pauk dan dapat digantikan dengan jenis makanan lainnya yang memiliki kandungan yang sama.
3. Penjelasan Mengenai Porsi
Konsep lama 4 Sehat 5 Sempurna hanya memberikan panduan umum tentang jenis makanan yang perlu dikonsumsi, tanpa memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai berapa banyak makanan yang harus kita makan setiap harinya. Sementara itu, Pedoman Gizi Seimbang (PGS) memberikan panduan yang lebih rinci, tidak hanya menyebutkan jenis makanan, tetapi juga jumlah atau porsi yang tepat untuk setiap kelompok makanan. PGS bahkan menyediakan panduan visual berupa “Isi Piringku” yang memberikan gambaran jelas mengenai porsi makan yang sesuai untuk berbagai kelompok usia, mulai dari balita hingga lansia.
Baca Juga: Isi Piringku untuk Lansia, Kenali Penjelasannya!
4. Pentingnya Air Mineral
Jika dibandingkan dengan konsep-konsep sebelumnya, PGS telah membawa pemahaman yang lebih komprehensif mengenai hidrasi. Salah satu aspek yang membedakan adalah penentuan kebutuhan air harian yang lebih spesifik. Konsep PGS menyarankan kita untuk mengonsumsi minimal 2 liter atau 8 gelas air setiap hari.
Produsen Food Try di Indonesia
Program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Gibran saat ini sedang berjalan di Indonesia. Program ini dirancang dengan memperhatikan Pedoman Gizi Seimbang untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal bagi masyarakat. Agar program ini dapat berjalan lancar, diperlukan fasilitas yang memadai di berbagai dapur gizi, terutama peralatan Food Try produksi dalam negeri yang berkualitas.
Sebagai produsen antropometri terbesar di Indonesia, PT Solo Abadi Indonesia juga memiliki kontribusi lain terutama dalam mendukung industri Program Makan Bergizi Gratis dengan menciptakan Food Try Stainless Steel yang sepenuhnya diproduksi di dalam negeri. Adapun spesifikasi Food Try Stainless Steel kami yaitu sebagai berikut:
- Bahan material stainless steel 304
- Memiliki ukuran 281x220x55 mm
- Terdiri dari 5 lubang dan tutup yang dilengkapi dengan rubber steel.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111
Created by: Adinda Malika – Universitas Kusuma Husada Surakarta