Dana Desa menjadi salah satu sumber utama dalam mengembangkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di tingkat desa. Penggunaan dana ini bukan hanya menjadi harapan, melainkan juga suatu kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya mencegah stunting. Dengan mengarahkan dana desa secara strategis, berbagai program yang mendukung pertumbuhan anak-anak desa dapat diwujudkan. Simak lima program dengan dana desa dengan prioritas Posyandu!
Sumber Dana Desa
Dana Desa di Indonesia berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa. Pengalokasiannya ditentukan berdasarkan jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, luas wilayah, dan kesulitan geografis setiap desa.
Setelah dialokasikan oleh Pemerintah, Dana Desa disalurkan kepada kabupaten/kota, kemudian ditransfer ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa). Proses penyaluran dilakukan dalam tahap-tahap, dimulai dari bulan April sebesar 40%, dilanjutkan di bulan Agustus sebesar 40%, dan tahap terakhir pada bulan November sebesar 20%. Dengan ini, Dana Desa berperan penting dalam mendukung pembangunan serta pemberdayaan masyarakat di tingkat desa, sebagai bagian integral dari APBN Indonesia.
Pentingnya Investasi Dana Desa untuk Posyandu:
- Peningkatan Kesehatan Masyarakat
- Pengurangan Angka Stunting
- Peningkatan Pendidikan dan Wawasan Kesehatan
- Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Kepedulian Kesehatan
- Pengurangan Kesenjangan Terhadap Akses Kesehatan
Berikut adalah 5 program yang dapat dijalankan dengan Dana Desa untuk meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu
1.Pelatihan Kader Posyandu
Investasi dalam pelatihan kader Posyandu merupakan langkah awal yang sangat penting. Dana Desa dapat digunakan untuk mengadakan pelatihan reguler bagi kader Posyandu, mulai dari pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak, teknik pemeriksaan yang benar, hingga manajemen data kesehatan. Kader yang terlatih dengan baik akan menjadi ujung tombak dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat desa.
2. Pengadaan Alat Kesehatan dan Pemeriksaan
Ketersediaan alat kesehatan yang memadai di Posyandu sangat penting untuk mendukung pelayanan kesehatan yang efektif. Dana Desa dapat dialokasikan untuk membeli Paket Antropometri yang terdiri dari timbangan bayi digital, timbangan dewasa digital, alat ukur tinggi badan, pengukur Pita Lila, dan pengukur panjang bayi. Dengan alat yang lengkap, kader Posyandu dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan tepat.
3. Program Imunisasi Rutin
Program imunisasi merupakan langkah preventif yang efektif dalam mencegah penyakit pada anak-anak. Dana Desa dapat digunakan untuk mendukung program imunisasi rutin di Posyandu, termasuk pengadaan vaksin, pelatihan petugas imunisasi, dan kampanye imunisasi. Dengan demikian, angka imunisasi di desa dapat ditingkatkan, menyelamatkan nyawa anak, serta mencegah stunting yang disebabkan oleh penyakit infeksi.
4. Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil dan Balita
Pemeriksaan kesehatan yang rutin bagi ibu hamil dan balita menjadi kunci dalam pencegahan stunting. Dana Desa dapat digunakan untuk mengadakan program pemeriksaan kesehatan berkala di Posyandu, termasuk pemeriksaan kehamilan, monitoring pertumbuhan janin, serta pemeriksaan perkembangan balita. Dengan memantau kesehatan ibu dan anak secara rutin, masalah kesehatan dapat terdeteksi lebih dini dan ditangani dengan tepat.
5. Edukasi Gizi dan Pola Hidup Sehat
Edukasi tentang gizi dan pola hidup sehat menjadi langkah preventif yang penting dalam mencegah stunting. Dana Desa dapat dialokasikan untuk mengadakan kampanye edukasi, seminar, dan lokakarya tentang pentingnya nutrisi seimbang, ASI eksklusif, serta pola makan yang sehat bagi anak-anak. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat desa tentang gizi yang baik, diharapkan angka stunting dapat ditekan secara signifikan.
Mengukur Keberhasilan Program Posyandu dengan Bantuan Dana Desa
Mengukur keberhasilan Program Posyandu merupakan langkah penting dalam mengevaluasi dampak positifnya terhadap kesehatan masyarakat desa. Dengan dana desa yang dialokasikan pada sektor ini, Posyandu diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Posyandu yang efektif akan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar seperti pemeriksaan kesehatan rutin, imunisasi, dan penyuluhan gizi. Hal ini tidak hanya mencegah Stunting, tetapi juga memperbaiki kualitas hidup ibu hamil, bayi, dan balita di tingkat desa.
Keberhasilan Program Posyandu tentunya didukung oleh penggunaan paket antropometri kit yang berkualitas dan efektif, seperti produk dari Solo Abadi. Paket ini memiliki keunggulan sebagai berikut
- Dilengkapi dengan AKD dan Izin Edar
- Sudah terstandarisasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- Dilengkapi dengan sertifikat TKDN
- 100% Produk Dalam Negeri
- Lolos konsolidasi sektoral Kementerian Kesehatan Tahun 2023
- Harga Terjangkau
Dengan antropometri kit yang handal, petugas kesehatan di Posyandu dapat melakukan pemantauan pertumbuhan anak secara lebih efektif dan akurat dan memungkinkan deteksi dini masalah gizi atau pertumbuhan yang tidak normal, sehingga tindakan pencegahan dan intervensi dapat dilakukan lebih cepat.
Dapatkan produk kami melalui WhatsApp Atau Anda juga mengunjungi portal E-Katalog kami untuk pengadaan alat instansi. dapatkan informasi selengkapnya melalui website kami di www.soloabadi.com.
Dibuat oleh : Dea Ayu Permata Sari (Komunikasi Terapan Universitas Sebelas Maret)
Baca Juga: 15 Ide Menu PMT Posyandu Balita Agar Balita Bebas Stunting! Kreatif dan Beragam.