Stunting adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara jangka panjang. Orangtua wajib mengetahui kondisi kesehatan anak, bilamana mereka terindikasi stunting atau tidak. Dengan memahami tanda-tanda ini, kita dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan perawatan dan dukungan yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi si kecil.
Memantau setiap perkembangan, sesuai dengan usianya menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan oleh orang tua. Dari memantau kesehatan si kecil, orangtua memahami dan mengetahui apa hal yang bisa dilakukan dalam upaya pencegahan stunting. Apakah berhubungan dengan nutrisi? Atau apakah ada faktor-faktor penting lainnya?
Stunting Dapat Kita Deteksi dengan Melihat Pertumbuhan Anak
Menurut Kemenkes RI, stunting pada balita dapat terdeteksi dengan mengukur panjang atau tinggi badannya, kemudian membandingkan hasil ini dengan standar yang ada. Apabila, hasil pengukuran tersebut berada di bawah rentang normal, maka anak tersebut dapat diklasifikasikan sebagai balita yang terkena stunting.
Oleh karena itu, status stunting anak tidak bisa ditentukan hanya dengan perkiraan atau asumsi semata tanpa melalui proses pengukuran yang tepat. Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai tanda-tanda anak yang terkena stunting yang bisa kita lihat, selain dari pengukuran fisik saja.
Inilah Tanda-Tanda Balita Terkena Stunting
Beberapa ciri-ciri balita terkena stunting adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Fisik yang Lambat
Salah satu ciri-ciri paling jelas dari stunting sendiri adalah adanya perkembangan fisik yang sangat lambat pada tiap balita. Anak yang terindikasi stunting memiliki berat badan, tinggi badan, lingkar kepala yang lebih kecil dibandingkan anak sebaya mereka. Pertumbuhan yang terhambat ini dapat terlihat sejak bayi lahir atau berkembang secara bertahap seiring waktu.
2. Keterlambatan Perkembangan Motorik
Tanda lain dari stunting yang mungkin diderita oleh si kecil, juga seringkali berhubungan dengan perkembangan motorik mereka yang lambat. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam hal keterampilan berjalan, merangkak, atau berpartisipasi dalam aktivitas fisik lainnya dengan kecepatan yang lebih lambat daripada anak usia sebayanya. Penundaan ini dapat menunjukkan bahwa perkembangan otot dan tulang mereka terhambat karena kekurangan nutrisi.
3. Kekurangan Berat Badan yang Signifikan
Tanda lain, anak yang mungkin terindikasi Stunting, bisa kita lihat saat berat badan mereka yang turun secara signifikan. Anak-anak ini juga terkadang sulit untuk mendapatkan berat badan yang ideal, padahal mereka telah mendapatkan makanan yang cukup. Kekurangan berat badan ini dapat menjadi tanda bahwa anak tersebut mengalami masalah gizi yang serius.
4. Masalah Kesehatan Yang Lebih Sering Terjadi
Selain masalah pertumbuhan dan perkembangan, balita yang terkena stunting juga dapat mengalami berbagai masalah kesehatan lainnya. Mereka lebih rentan dan mudah sakit, khususnya terhadap infeksi, anemia, dan masalah pernapasan. Hal ini, terjadi karena kekebalan tubuh mereka juga mungkin lemah, membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Beberapa Hal Yang Bisa di Lakukan dalam Pencegahan Stunting
Setelah mengetahui, pencegahan stunting adalah kunci untuk mengatasi masalah ini. Untuk itu, kita harus mempelajari hal-hal yang bisa dilakukan dalam pencegahan stunting. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah stunting antara lain, sebagai berikut:
1.Memberikan Nutrisi yang Baik
Memastikan anak untuk mendapatkan gizi dan nutrisi yang baik, jika masih memerlukan ASI eksklusif dapat diberikan selama 2 tahun agar perkembangannya semakin membaik.
2.Intensitas Perhatian Lebih Besar saat Hamil
Kesehatan ibu selama kehamilan memiliki dampak besar pada pertumbuhan janin. Ibu hamil harus mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai dan nutrisi yang baik.
3.Pengetahuan Perihal Gizi
Edukasi orangtua dan masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik bagi anak-anak dapat membantu mencegah stunting.
4. Memantau pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Rutin memeriksakan anak ke dokter untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan mereka adalah langkah penting dalam mendeteksi dan mengatasi stunting lebih awal.
Masalah stunting ini dapat dicegah jika tindakan diambil sejak dini. Dengan mengenali ciri-ciri stunting dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Selain itu, dukungan dari pemerintah dan masyarakat umum juga sangat penting dalam upaya mengatasi masalah stunting ini secara menyeluruh. Mari bersama-sama berperan aktif dalam melawan stunting dan memastikan masa depan generasi muda Indonesia yang lebih sehat dan lebih baik.
Menyediakan Alat Deteksi Stunting Berkualitas
Anak dengan resiko stunting dapat diketahui dengan melakukan pengukuran secara berkala tiap bulannya. Pengukuran ini meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan lingkar kepala. Dengan demikian diperlukan alat ukur yang presisi dan berkualitas.
PT Solo Abadi Indonesia mempersembahkan produk terbaiknya yaitu paket Stunting Kit untuk mengentaskan persoalan stunting. Paket Stunting Kit ini terdiri dari:
- Stadiometer (pengukur tinggi badan)
- Infantometer board (pengukur panjang bayi dengan alas)
- Infantometer portable (pengukur panjang bayi tanpa alas)
- Lingkar Lengan Lingkar Kepala (LILA)
- Tas penyimpanan eksklusif
Paket Antropometri Kit SK TKDN ini 100% produk buatan dalam negeri yang bersertifikasi TKDN dan AKD. Telah lolos uji kalibrasi dan telah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan. Paket ini juga sudah tersedia di sistem E-Katalog.
Dapatkan segera paket Stunting Kit ini lewat E-Katalog atau bisa juga di marketplace kami di Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Untuk penawaran lebih lanjut, Anda bisa mengisi tautan ASK FOR PRICE yang tersedia. Informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi admin kami di 0812-2652-0205 atau bisa kunjungi instagram kami di stunting_kit.
Baca artikel selengkapnya.
