Alat ukur antropometri yang berfungsi untuk mengukur dimensi tubuh manusia. Oleh karena itu, setiap bidang keilmuan yang menempatkan manusia sebagai object maka perlu menggunakan alat ukur ini. Portable Antropometri adalah alat ukur yang saat ini telah direkomendasikan oleh berbagai ahli baik didalam dan luar negeri. Berikut adalah review alat ukur antropometri, portabel antropometri yang berdasar pada sebuah artikel jurnal internasional
Mengenal Antropometri
Antropometri adalah sistematik studi yang berhubungan dengan postur tubuh manusia dan karakteristiknya. Namun, secara spesifik, postur dan karakteristik manusia akan berbeda bergantung pada tiap kegiatannya. Oleh karena itu dimensi tubuh ini perlu ditentukan dengan melakukan pengukuran Antropometri. Pengukuran dimensi tubuh manusia ini diambil dengan linear dan sudut yang telah disepakati melalui standard internasional atau ISO.
Meskipun begitu, setiap bidang keilmuan memiliki postur dan karakteristik manusia yang dipengaruhi oleh tipe kegiatan dan ras. Sebagai contoh, pekerja agrikultur Bangladesh memiliki cekungan tangan yang lebih dalam daripada pekerja di Nigeria, Thailand dan Columbia namun memiliki ketebalan yang sama dengan pekerja Vietnam.
Adapun kegunaan dari Antropometri dapat direpresentasikan pada industri di Chile, dimana antropometri digunakan untuk mengukur dimensi tubuh pekerjanya sehingga perusahaan dapat menyediakan manual tools bagi pekerja. Beberapa pengukuran yang dilakukan adalah pada tinggi saat bekerja dan tinggi manual.
Review Alat Ukur Antropometri, Portable Antropometri
Alat ukur yang saat ini telah digunakan di berbagai bidang keilmuan adalah Portable Antropometri. Portable Antropometri terdiri atas Antropometer, Sliding Caliper, Spreading Caliper dan Branches Measurement Curves. Keempat alat ini juga telah melalui proses kalibrasi.
Proses kalibrasi didefinisikan oleh International Metrology Vocabulary sebagai verifikasi pada skala yang batas deviasi atau errornya tidak diperbolehkan mencapai Maximum Permissible Error (MPE) yang telah ditetapkan oleh ISO 9001:2015. Setelah proses kalibrasi dilalui, instrumen dapat dipergunakan tanpa menganalisis hasil kalibrasi pada sertifikat. Hal ini dikarenakan proses kalibrasi yang telah dilalui menankan instrumen ukur yang telah memenuhi standrad.
Baca Juga : Mengenal 4 Tipe Caliper Dalam Pengukuran Antropometri!
1. Material
Secara Material, Keempat instrumen ukur pada Portable Antropometri terbuat dari stainless steel 304. Tipe stainless steel yang satu ini merupakan tipe bahan stainless steel terbaik dan paling tahan terhadap korosi. Selain itu, instrumen ini dilengkapi dengan box yang dimensinya berukuran 690 mm x 290 mm x 60 mm dengan total berat 3420 grams.
Selain instrumen, Portable Antropometri juga dilengkapi dengan Manual Book. Manual Book yang menjelaskan bahwa Portable Antropometri Portable ini dapat mengukur 100 dimensi tubuh manusia juga dilengkapi dengan tata cara dan instrumen yang digunakan untuk mengukur sudut tubuh tertentu.
2. Kalibrasi Alat Ukur Sesuai Standard
Review Portable Antropometri ini didasarkan pada studi perbandingan Portable Antropometri dengan studi yang telah banyak digunakan. Review ini ditulis oleh Bapak Bayu Prabandono, salah satu ahli di bidang Teknik Mesin dan Bapak Dian Untoro selaku Direktur PT Solo Abadi Indonesia, manufaktur Portable Antropometri. Hal pertama yang dibandingkan adalah hasil kalibrasi dari Portable Antropometri.
Portable Antropometri ini telah dikalibrasi oleh PT Anametri Metrology Indonesia yang telah tersertifikasi ISO/IEC 17025:2017 dan juga telah tersertifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai laboratorium kalibrasi dengan nomor LK-251-IDN dengan nomor sertifikat ANMI.
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil kalibrasi pada antropometer buatan PT Solo Abadi memiliki rentang koreksi dari 0,02 menjadi 0,25 mm dengan nilai nominal 100 – 1000 mm dengan peningkatan ukuran per 100 mm dan koreksi berkisar dari 0,02 hingga 0,13. dengan peningkatan ukuran nominal 1000 hingga 2500 mm per 500 mm.
3. Perbandingan Dimensi Pengukuran
Portable Antropometri dibandingkan dengan hasil pengukuran oleh Marshall & Summerskill dengan alat ukur lain. Dimensi yang belum termasuk dalam pengukuran yang dilakukan oleh antropometer PT Solo Abadi Indonesia adalah functional leg throw, panjang lengan bawah, tinggi tulang tragon, dan luasnya bidetoid (bideltoid breadth).
Lihat Tutorial 100 Pengukuran Antropometri Disini
Namun, ada dimensi yang bisa diukur dengan antropometer diproduksi oleh PT Solo Abadi Indonesia yang dimensi pengukurannya belum ada pada penelitian sebelumnya, sebanyak 29 pengukuran. 29 Inovasi pengukuran tersebut adalah :
Face Height | Upper Face Height |
Height of Lower Face | Height of Forehead |
Bigonia Breadth | Nassal Breadth |
Nassal Height | Ear Height |
Face Length | Bitragion Breadth |
Sellion Supramenton Length | Malleolus Height Lateral |
Crotch Height | Arm Inseam |
Axilla Height | Bi-Cristale Breadth |
Bi-Spinous Breadth | Cervicle Height |
Sphyrion Height | Finger Length |
Bi-Lateral Humeral Epicondyle Breadth | Bi-trochanteric Breadth |
Bustpoint Breadth | Suprastenale Height |
Trochanter Height | Waist Back Length |
Sphyrion Height | Finger Length |
Bi-Lateral Humeral Epicondyle Breadth | Lateral Femoral Epicondyle |
Trochanter to Femoral Lateral Epicondyle |
Dapatkan Portable Antropometri
Solo Abadi Indonesia secara penuh mendukung Pemerintah Indonesia untuk menciptakan inovasi dan memperdalam riset ergonomi serta menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Selaku sektor privat kami senantiasa terbuka atas kolaborasi riset ergonomi dan antropometri demi mendukung ekosistem ergonomi yang baik di Indonesia.
Hubungi admin kami untuk melakukan konsultasi lebih lanjut melalui WhatsApp serta dapatkan informasi lebih lanjut melalui www.soloabadi.com.