Timbangan Bayi banyak di gunakan di Posyandu untuk memantau tumbuh kembang anak. Dalam dua tahun terakhir, Pemerintah telah memperbarui regulasi alat ini dari timbangan dacin atau manual menjadi timbangan bayi digital. Selain itu, timbangan injak ibu anak sering menjadi pilihan. Namun, alat ini di nilai lebih akurat. Kenapa ? Simak informasi berikut!
Timbangan Bayi dan Fungsinya Dalam Menentukan Status Gizi
Sesuai dengan namanya, timbangan bayi adalah alat untuk mengukur berat badan anak usia 0-2 tahun. Keberadaan timbangan bayi di Posyandu merupakan salah satu instrumen pelengkap Antropometri Kit, seperangkat alat untuk mendeteksi status gizi anak. Artinya, timbangan bayi penting untuk dimiliki setiap Posyandu. Pasalnya, berat badan bayi dapat dikatakan sebagai faktor penentu dalam mendeteksi stunting.
Stunting kerap diasosiasikan sebagai kondisi anak pendek, namun berat badanlah yang menjadi acuan utama untuk menentukan status stunting pada anak. Pasalnya, tinggi badan atau panjang badan bayi sedikit banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik. Sedangkan, berat badan pada bayi normal mengalami perubahan setiap harinya.
Kenaikan berat badan pada bayi normal setiap harinya mencapai 20 gram atau sekitar 110 gram hingga 226,8 gram dalam waktu satu minggu. Oleh karena itu, pengukuran berat badan bayi harus dilakukan rutin setidaknya setiap minggu menggunakan timbangan badan bayi.
Perbedaan Timbangan Bayi Digital dan Timbangan Ibu Anak
Dewasa ini, timbangan bayi digital METRISIS adalah alat ukur berat badan bayi yang sering kita temui di Posyandu. Digitalisasi alat kesehatan telah menjadi fokus Pemerintah Indonesia dalam dua tahun terakhir, sehingga penggunaan timbangan bayi digital dinilai lebih efektif, akurat dan efisien. Hal ini dikarenakan pengukuran manual, terutama timbangan bayi dacin atau manual memiliki resiko tinggi kesalahan data yang akan berdampak pada penentuan status gizinya.
Digitalisasi yang digadang oleh Pemerintah Indonesia kemudian mencetuskan inovasi pada perkembangan timbangan bayi yang kemudian dikemas menjadi timbangan ibu anak. Inovasi ini dibentuk dengan maksud untuk mempermudah kader posyandu dalam melakukan pengukuran berat badan bayi. Pasalnya, banyak ditemui bayi yang menangis saat dilakukan pengukuran berat badan.
Penggunaan timbangan ibu anak memang dinilai lebih mudah, dengan sekaligus menimbang sang ibu dan anak dalam gendongannya, berat badan ibu dan anak sudah dapat diketahui. Namun, apakah timbangan ibu anak ini lebih akurat daripada timbangan bayi digital ?
Timbangan Bayi Digital Lebih Akurat, Ini Kata Pokja Antropometri KEMENKES
Unsur terpenting dalam timbangan adalah tingkat akurasinya. Timbangan Bayi Digital yang sering dipakai di Posyandu, Timbangan Bayi Digital METRISIS memiliki tingkat akurasi hingga 5gr. Sedangkan tingkat akurasi timbangan Ibu Anak hanya mencapai 200-300 gr. Padahal, kenaikan berat badan tiap minggu pada bayi normal adalah antara 110 gr hingga 226,8 gram. Artinya timbangan ibu anak tidak dapat dengan maksimal membaca perubahan pada berat badan bayi.
Timbangan Bayi Digital METRISIS dapat mendeteksi perubahan berat badan pada bayi minimal 5gr atau 0,005 kg. Dengan kemampuan akurasi yang tinggi, timbangan bayi digital METRISIS dapat digunakan setiap hari. Namun, penimbangan berat badan bayi disarankan dilakukan setiap minggunya, karena bayi mengalami penurunan berat badan pada 14 hari pertama setelah dilahirkan, kemudian berat badannya akan kembali normal dan akan meningkat pada bulan-bulan berikutnya berdasarkan pola gizi dan asuhnya.
Selain memiliki tingkat akurasi yang tinggi, Timbangan Bayi Digital METRISIS telah melalui proses panjang uji kalibrasi atau yang dikenal sebagai uji tingkat akurasi suatu produk. Timbangan Bayi Digital METRISIS juga telah memiliki sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dengan kualitas yang telah sesuai dengan Standar Kementerian Kesehatan.
Hal ini juga diungkapkan oleh Pokja Antropometri Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Sosialisasi Standar Antropometri pada 2 Juni 2022 lalu. Fitur Ibu Anak pada timbangan dinilai tidak akurat, karena pada dasarnya satu beban kerja hanya dapat dilakukan oleh satu alat, untuk menjaga tingkat validitas datanya.
Rekomendasi Timbangan Bayi Digital Bersertifikasi TKDN
Timbangan Bayi Digital METRISIS diproduksi oleh PT Solo Abadi Indonesia, produsen alat kesehatan terbesar di Indonesia. Solo Abadi adalah dipercaya oleh ratusan institusi pemerintahan dalam negeri maupun luar negeri dalam menyediakan alat Antropometri. Berbagai rekognisi telah datang dari berbagai pihak, termasuk KEMENTERIAN KESEHATAN. Pasalnya, spesifikasi yang dihadirkan oleh Solo Abadi disebut telah layak ekspor, merupakan produk buatan dalam negeri dan memenuhi spesifikasi yang diharapkan oleh Kemenkes
Spesifikasi Timbangan Bayi Digital METRISIS :
- Sertifikat TKDN dengan nilai 41,04%
- Dimensi : 700 X 320 X 88 Mm
- Berat : 2 Kg
- Kapasitas : 20 Kg
- Akurasi : 5 Gr
- LCD Size : 75 X 30 Mm
- Sumber Daya : 4×1,5v AAA
- Material : Plastik ABS
- Tipe Tampilan : LCD/Digital Display
- Tombol : On/Off
- Indikator : Error/Overload
Dapatkan Timbangan Bayi Digital Terbaik
PT. SOLO ABADI INDONESIA secara penuh mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Kami menyediakan berbagai Antropometri Kit dengan kualitas dalam negeri yang tidak perlu diragukan lagi.
Kami memproduksi seluruh Antropometri Kit di dalam negeri. Berbagai kerjasama juga telah kami lakukan, akhir-akhir ini, kami telah menerima rekognisi oleh Menteri Kesehatan, Bapak Budi Gunadi Sadikin pada acara Fasilitasi Pengembangan Alkes Dalam Negeri.
Timbangan bayi digital terbaik dapat anda dapatkan melalui admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.com untuk info mengenai Stunting. Timbangan Bayi Digital METRISIS juga dapat anda dapatkan di E-KATALOG.
Mari bersama-sama wujudkan #IndonesiaBebasStunting2024 dengan #SatuDesaSatuAntropometri