Antropometri merupakan salah satu aspek yang cukup besar menentukan prestasi atlet dalam olahraga tertentu. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Dosen UMS Bapak Wijianto S.Ft.,Ftr., M.Or dalam diskusi bersama tim Solo Abadi mengenai antropometri dalam badminton. Di bawah payung keilmuan olahraga terdapat pembahasan mengenai antropometri dan biomotorik.
Biomotorik adalah kemampuan gerak manusia yang terjadi karena kondisi sistem-sistem organ dalam. Sistem organ dalam yang dimaksud antaranya adalah sistem neuromuskuler, pernafasan, pencernaan, peredaran darah, energi, tulang, dan juga persendian.
Definisi Antropometri
Istilah antropometri diperoleh dari bahasa Yunani yakni anthro yang berarti manusia dan metron yang berarti pengukuran. Antropometri sendiri merupakan ilmu dalam pengukuran komposisi tubuh. Dimulai sejak Hipocrates pada 400 masehi mengenai bentuk tubuh yang tinggi, kurus dan pendek kurus.
Pengukuran antropometri sangat berguna untuk melakukan perancangan peralatan maupun fasilitas yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari. Penggunaan antropometri di tempat kerja ditujukan untuk mengevaluasi sikap dan jarak untuk menjangkau, menentukan jarak kelonggaran tubuh terhadap lingkungan yang berbahaya dan untuk membantu dalam analisis biomekanika.
Antropometri tangan dapat digunakan untuk perancangan alat-alat tangan maupun untuk fasilitas olah raga yang berkaitan dengan penggunaan tangan. Rancangan alat tangan yang ergonomis bertujuan untuk mengoptimalkan handle agar efektif dalam melakukan aktivitas untuk mengurangi beban pada otot, tendon kulit dan sendi. Rancangan peralatan tangan yang ergonomis digunakan untuk mengurangi tekanan kontak pada karpal serta untuk menghindari cedera pada pergelangan tangan,
Antropometri dalam Fisioterapi dan Olahraga
Seperti disebutkan sebelumnya antropometri memiliki peran yang sangat luas, peranannya juga turut mempengaruhi diagnosa fisioterapi dan bidang olahraga. Kedua bidang tersebut saling berkesinambungan untuk mengevaluasi fisik dan kebugaran jasmani seorang atlet.
Dalam fisioterapi maupun olahraga terdapat beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi atlet. Misalnya dengan menentukan gizi yang sesuai untuk atlet, jenis latihan yang cocok untuk dilakukan dan intensitas latihan yang bisa dilakukan. Hal yang disebutkan tersebut sebenarnya dapat diketahui dengan melakukan pengukuran antropometri.
Karenanya antropometri memiliki peran yang cukup penting di kedua bidang tersebut. Tak hanya antropometri, biomotorik juga turut mempengaruhi optimalnya performa seorang atlet. Keduanya perlu diteliti secara berkesinambungan untuk mengetahui kondisi fisik atlet secara maksimal.
Antropometri dan Biomotorik
Biomotorik merupakan kemampuan gerak fisik atau aktivitas fisik manusia yang bersifat statis atau dinamis. Biomotorik memiliki hubungan yang erat dengan antropometri tubuh manusia, terutama dalam pembahasan kali ini adalah atlet. Sebelum berpartisipasi dalam kompetisi olahraga, atlet harus mengetahui fitur fisik antropometri dan biomotor dirinya. Antropometri dan biomotorik ini yang nantinya dapat menjamin kebugaran jasmani dari atlet, dan meningkatkan peluang memenangkan pertandingan. Singkatnya aspek antropometri dan biomotorik berperan penting untuk menunjang prestasi olahraga seorang atlet.
Dalam menilai biomotorik seseorang, terdapat 10 komponen yang perlu diperhatikan :
- Kekuatan (Strength)
- Daya tahan (Endurance)
- Kecepatan (Speed)
- Kelentukan (Flexibility)
- Ketepatan (Accuracy)
- Reaksi (Reaction)
- Keseimbangan (Balance)
- Daya ledak ( Power )
Hasil tes biomotorik juga dapat dijadikan evaluasi dan diukur melalui metode pengukuran antropometri statis maupun dinamis. Disesuaikan dengan gerakan yang dilakukan atlet. Untuk hasil yang maksimal, diperlukan juga alat ukur yang akurat dan presisi.
Alat Ukur Antropometri Terakurat
Hasil pengukuran antropometri dalam menentukan kebugaran jasmani seorang atlet haruslah akurat dan presisi. Maka itu diperlukan alat ukur yang menunjang hasil akurat tersebut. Berikut adalah pilihan alat ukur terbaik yang dapat digunakan :
Antropometri Portabel Kit untuk Universitas
Metrisis – Antropometri portabel produksi Solo Abadi Indonesia adalah alat ukur antropometri turunan dari kursi antropometri yang dikemas dalam bentuk portabel, bertujuan agar alat ukur dapat dipindah maupun dibawa kemana saja dengan mudah. Selayaknya sebuah inovasi, antropometri portabel dapat digunakan untuk mengukur hingga lebih dari 100 dimensi tubuh manusia.
Fungsi alat ini adalah untuk melakukan pengukuran antropometri yang dilakukan dengan hati-hati dan mengedepankan ketepatan data. Instrumen ini menawarkan kemampuan pengukuran hingga 100 pengukuran. Disamping itu, bentuknya yang portable membuat alat ini dapat digunakan tak terbatas waktu dan dan dilakukan dimana saja.
Alat antropometri kit dari Solo Abadi telah dikirimkan ke berbagai jurusan di Indonesia. Saat ini, 8 Portable Antropometri kit dari Solo Abadi sudah digunakan salah satunya oleh Jurusan Kedokteran, Universitas Islam Indonesia. Berikut detail dari produk Antropometri Portable Kit.
Produk alat ukur antropometri dari Solo Abadi juga telah banyak digunakan sebagai fasilitas penunjang pembelajaran di jurusan desain ruangan dan desain produk sejumla universitas di Indonesia.
Kontak Kami Untuk Mendapatkan Produk Antropometri
Dapatkan alat ukur antropometri dari Solo Abadi dengan mengisi ask for price yang tersedia. Anda juga dapat terhubung secara langsung melalui WhatsApp kami, karena kami siap untuk menghubungi anda segera.