8 Tips Posisi Kerja Duduk Ergonomis dan Dampaknya Pada Tulang Belakang

Banyak sebagian dari kita yang dihadapkan dengan pekerjaa-pekerjaan yang melibatkan screen time pada komputer. Alhasil, banyak waktu yang harus dihabiskan dengan posisi kerja duduk. Dalam periode waktu tertentu, posisi kerja duduk mempunyai dampak signifikan pada kesehatan tulang belakang. Artikel berikut akan memberikan 8 tips posisi kerja duduk ergonomis dan menjelaskan dampaknya terhadap kesehatan pada tulang belakang.

Apa itu Ergonomi ?

Ergonomi sering disebut dengan “Human Factors” atau “faktur manusia” adalah keilmuan yang menerapkan prinsip-prinsip fisik dan psikologi dalam suatu lingkungan untuk meningkatkan produktivitas. Sehingga ergonomi diklasifikasikan menjadi :

  • Ergonomi Fisik (Physical Ergonomics)
  • Ergonomi Kognitif (Cognitive Ergonomics)
  • Ergonomi Organisasional (Organizational Ergonomics)

Ergonomi Fisik berkaitan secara langsung pada anatomi manusia, fisiologi dan faktor biomekanik yang mempengaruhi pola gerakan dan postur. Ketiganya saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, ergonomis diterapkan di berbagai bidang keilmuan terkait desain terapan, seperti desain produk, interior, hingga teknik industri.

Baca juga :  Ergonomi Interior, Mengenal Peran Penting Ergonomi Dalam Desain Interior 

Pentingnya Ergonomi Perkantoran

Ergonomi perkantoran adalah bagian dari Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pentingnya standard Ergonomi ini bahkan dicantumkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran, mengatakan bahwa “setiap pimpinan kantor dan/atau pengelola gedung wajib menyelenggarakan K3 atau ergonomi perkantoran”.

Pasalnya, Studi dari Departemen Kesehatan dalam profil masalah kesehatan di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 40,5% cedera Musculoskeletal Disorder (MSDS) diderita oleh pekerja. Cedera ini menyerang sendi, otot dan ligamen yang diakibatkan oleh ketidaksesuaian postur tubuh dalam melakukan suatu kerja dalam waktu yang lama. Dengan angka yang sedemikian tinggi, hal ini berarti ergonomi di Indonesia belum diaplikasikan dengan baik, khususnya di kalangan pekerja.

Cidera yang disebabkan oleh posisi kerja duduk yang salah karena faktanya, keluhan utama dengan duduk di depan komputer selama berjam-jam adalah ketegangan mata. Computer vision syndrome adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi akibat penggunaan komputer dalam waktu lama yang melibatkan ketegangan mata, kepekaan terhadap cahaya, sakit kepala, sakit punggung dan leher.

Berikut adalah penjelasan mengenai posisi duduk kerja ergonomis dan beberapa tips untuk mencapainya

8 Tips Posisi Kerja Duduk Ergonomis

Posisi Kerja Duduk Ergonomis adalah posisi dimana posisi tubuh mencapai postur netral. Postur netral adalah postur santai dimana tubuh meminimalkan efek gravitasi untuk mengurangi ketegangan atau stress pada tubuh yang dapat mengakibatkan otot kaku, ketegangan postural atau postural strain serta muskuloskeletal.

Postur tubuh ideal ini dapat dicapai dengan kiat kiat berikut :

  • Siku, pergelangan tangan dan tangan harus berada dalam satu garis lurus dan sejajar dengan lantai
  • Menghadap ke depan dengan kepala lurus dan sejajar dengan tubuh
  • Pertahankan bahu yang rileks dan biarkan lengan anda menggantung secara alami
  • Pertahankan siku ke arah tubuh pada sudut antara 90 hingga 120 derajat
  • Pastikan kaki rata pada lantai dan gunakan footrest jika diperlukan
  • Beri ‘support’ pada punggung bagian bawah dengan memastikannya menyentuh sandaran untuk mempertahankan kelengkungan normal
  • Sejajarkan pinggul dan paha dengan lantai
  • Pastikan lutut setinggi pinggul dan kaki sedikit kedepan

Meski dengan postur tubuh yang benar, berdiam dalam posisi tersebut dalam waktu yang lama tetap berbahaya bagi otot, sendi, ligamen, tendon dan cakram tulang belakang. Sehingga terdapat 3 faktor yang perlu dipertimbangkan :

  1. Pemilihan Kursi yang sesuai dengan dimensi tubuh (antropometri)
  2. Regangkan otot di leher, lengan, tangan dan punggung
  3. Beri jeda dengan berjalan kecil tiap 30 menit.
Baca juga :  Ukuran Meja, Kursi Dan Posisi Kerja Yang Ergonomi Ketika Bekerja Menggunakan Komputer 

Desain Kursi Ergonomis dengan Kursi Antropometri

Kursi Ergnomis pada dasarnya berdasarkan International Standard Organization (ISO) yang telah menghimpun berbagai sample antropometri berdasarga geografi dan ras. Oleh karena itu, dalam industri dan desain produk perlu dilakukan pengukuran antropometri, salah satunya adalah dengan Kursi Antropometri.

Kursi Antropometri adalah kursi yang digunakan dalam laboratorium ergonomi untuk mengetahui standard pengukuran dan anatomi tubuh manusia saat dalam posisi kerja duduk. Kursi Antropometri sendiri dapat melakukan 3 pengukuran, yakni pengukuran wajah, pengukuran duduk dan pengukuran tinggi.

Kursi Antropometri

Kursi Antropometri dari PT Solo Abadi Indonesia adalah kursi antropometri pertama di dunia. Dengan spesifikasi mumpuni, Kursi Antropometri telah melalui proses kalibrasi yang meverifikasi data antropometri yang dihasilkan. Tak sampai disitu, Kursi Antropometri dapat melakukan pengukuran hingga 34 dimensi tubuh manusia.

Kursi Antropometri telah digunakan di berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri. Berbagai institusi ini berfokus di beberapa bidang keilmuan seperti pendidikan, institusi pemerintahan, kemiliteran, arsitektur hingga forensik.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?