3 Hal Ini Menjadi Faktor Timbangan Digital Jadi Tidak Akurat! Penting Diketahui!

Penyebab timbangan digital tidak akurat untuk mengukur berat badan, adalah bergantung pada kualitas sensor yang digunakan, selain itu juga merujuk pada penggunaan alas atau meja yang tidak datar sehingga terdapat semacam gerakan tambahan pada alas yang digunakan, sehingga pengukuran menjadi tidak akurat. Berikut adalah penjabaran dari 3 faktor timbangan digital tidak akurat!

Mengenal Beberapa Tipe Timbangan Digital dan Fungsinya

Inovasi dalam dunia kesehatan terus digalakan, tidak terkecuali pada perkembangan timbangan digital. Pasalnya, timbangan digital bukan hanya diperuntukan bagi orang dewasa, namun juga pada batita agar dapat dievaluasi tiap bulannya.

1. Timbangan Digital dan Timbangan Analog

Timbangan Injak Digital sering dikenal sebagai Timbangan Berat Badan Digital (Digital Weight Scale). Pada perkembangannya, timbangan injak digital berawal sebagai timbangan jarum atau timbangan konvensional yang kini penggunaannya telah digeser dengan timbangan digital. Hal ini karena, keakuratan pada timbangan konvensional berdasar pada kualitas per yang digunakan. Dengan artian, semakin terjangkau suatu timbangan konvensional, maka semakin rendah kualitas per yang digunakan. Selain itu, faktor waktu juga akan berdampak pada kualitas per yang digunakan. Alhasil, penggunaan timbangan berat badan jarum sudah dihindari, terutama bagi instansi kesehatan dikarenakan data yang dihasilkan tidak akurat.

Timbangan Digital

Dengan latar belakang tersebut, timbangan injak digital mulai populer di kalangan masyarakat, terutama dalam instansi kesehatan. Timbangan Digital dinilai lebih akurat karena menggunakan sensor. Namun, layaknya timbangan berat badan konvensional, kualitas sensor yang baik salah satunya menjadi faktor tingginya harga pada timbangan digital.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melalui surat Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) No. 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak, Timbangan Digital wajib digunakan oleh berbagai instansi kesehatan, terutama puskesmas dan posyandu. Meskipun timbangan injak digital tidak secara langsung berdampak pada deteksi kasus stunting, karena timbangan injak digital hanya digunakan untuk usia diatas dua tahun, namun instrumen ini dinilai penting untuk revitalisasi instrumen kesehatan di berbagai instansi kesehatan di Indonesia.

Baca juga :  Timbangan Digital Dirumah Kamu Rusak? Ikuti 3 Tips Ini! 

2. Timbangan Bayi Digital

Sesuai dengan namanya, timbangan bayi adalah alat untuk mengukur berat badan anak usia 0-2 tahun. Keberadaan timbangan bayi di Posyandu merupakan salah satu instrumen pelengkap Antropometri Kit, seperangkat alat untuk mendeteksi status gizi anak. Artinya, timbangan bayi penting untuk dimiliki setiap Posyandu. Pasalnya, berat badan bayi dapat dikatakan sebagai faktor penentu dalam mendeteksi stunting.

Stunting kerap diasosiasikan sebagai kondisi anak pendek, namun berat badanlah yang menjadi acuan utama untuk menentukan status stunting pada anak. Pasalnya, tinggi badan atau panjang badan bayi sedikit banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik. Sedangkan, berat badan pada bayi normal mengalami perubahan setiap harinya.

Kenaikan berat badan pada bayi normal setiap harinya mencapai 20 gram atau sekitar 110 gram hingga 226,8 gram dalam waktu satu minggu. Oleh karena itu, pengukuran berat badan bayi harus dilakukan rutin setidaknya setiap minggu menggunakan timbangan badan bayi.

Baca juga : Timbangan Bayi Digital dari Metrisis! Bersertifikat TKDN, Akurasi Hingga 5 gr!

3. Timbangan Digital Ibu Anak

Timbangan Ibu Anak adalah hasil inovasi berbagai pihak. Sesuai dengan namanya, Timbangan Digital Ibu Anak diproyeksikan agar dapat mengukur berat badan sang Ibu dan Anak secara bersamaan. Konsepnya, agar dapat mempermudah pengambilan data berat badan bayi. Pasalnya, kasus bayi yang tidak nyaman saat dilakukan penimbangan, sehingga harapannya sang Ibu dapat memberikan rasa nyaman tersebut. Namun, timbangan digital ibu anak masih menjadi polemik di kalangan cendekiawan, karena pada konsepnya, satu alat kesehatan hanya dapat melakukan satu fungsi agar tercipta data yang lebih akurat.

Mengapa Timbangan Digital Tidak Akurat ?

1. Kualitas Sensor yang Digunakan

Sensor adalah sebuah perangkat untuk mendeteksi perubahan fisik seperti besaran tekanan, gaya, gerakan, listrik hingga cahaya. Sensor merupakan komponen penting pada timbangan digital. Penggunaan sensor pada timbangan digital berfungsi untuk otomatisasi pengukuran hasil berat badan yang biasanya dilakukan secara konvensional dan manual.

Sensor yang digunakan pada timbangan biasanya disebut sebagai Load Cell. Pada umumnya, timbangan injak digital menggunakan Loadcell Shear Beam yang terletak pada sudut-sudut timbangan. Biasanya, kevalidan data bergantung pada kualitas sensor dan jenis sensor yang digunakan. Kualitas sensor yang baik akan meningkatkan durabilitas timbangan injak.

2. Alas Tidak Rata

Letak sensor Loadcell timbangan digital yang terletak pada sudut-sudut timbangan, membuat alas yang digunakan pada timbangan perlu diperhatikan. Pasalnya, ketidaksesuaian pada alas akan berpengaruh pada data timbangan digital yang tidak akurat. Sehingga penting untuk meletakkan timbangan digital pada alas yang luas dan padat. Alas disini mengacu pada lantai, sehingga tambahan item diatas lantai, seperti karpet, kain atau tikar dapat membuat data timbangan digital tidak akurat. Kesalahan ini amat sering ditemukan di berbagai institusi kesehatan, terutama Posyandu karena kurangnya pemahaman mengenai pengukuran antropometri yang benar.

3. Tambahan Gerakan Pada Lantai

Seperti yang telah dijelaskan, timbangan digital tidak disarankan untuk digunakan diatas karpet atau tikar karena letak sensor yang dilekatakn pada masing-masing sudut ‘kaki’ timbangan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan pengukuran berat badan pada lantai yang padat tanpa ada tambahan item apapun.

Pasalnya, berbeda timbangan digital injak dan timbangan bayi digital memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Timbangan Injak Digital memiliki tingkat ketelitian 100 gram, sedangkan timbangan bayi memiliki tingkat ketelitian 5 gram. Keduanya membutuhkan ‘treatment’ yang berbeda dalam penggunaannya.

Timbangan Injak Digital yang ditelakan di lantai akan berfungsi dengan baik dengan alas yang padat dan tanpa ada tambahan item lain. Begitu pula dengan Timbangan Bayi, pilih meja yang datar dan cukup kokoh. Tips paling penting dalam menimbang bayi adalah jangan meletakan barang apapun diatas meja dan menambahkan gerakan apapun. Hal ini mengingat timbangan bayi digital memiliki tingkat ketelitian sangat tinggi sehingga tambahan gerakan apapun dapat mempengaruhi kualitas data yang diproduksi.

Rekomendasi Timbangan Digital Paling Akurat!

Timbangan Digital merupakan alat yang sangat mudah ditemui, bahkan di online marketplace sekalipun dengan harga yang sangat terjangkau. Namun, tidak menjamin kualitas data yang dihasilkan. Pasalnya, hal tersebut menentukan kualitas komponen dan sensor yang digunakan.

Timbangan Digital dari METRISIS merupakan solusi dari timbangan digital yang tidak akurat. Dengan mengedepankan kualitas yang telah sesuai dengan Blueprint Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dengan memiliki akuransi hingga 100 gram untuk timbangan injak digital dan 5gr untuk timbangan bayi digital. Keduanya telah melalui berbagai proses sertifikasi untuk meningkatkan kualitas data seperti uji kalibrasi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

METRISIS Timbangan Digital

Spesifikasi Lengkap Timbangan Digital METRISIS:

  • Dimensi  :  302 X 302 X 22 Mm
  • Berat  :  1,8 Kg
  • Kapasitas    :  150 Kg
  • Akurasi  :  100 Gram
  • Teknologi    :  4 Strain Gaguge Sensors
  • Ketebalan  :  6 Mm
  • Material  :  Tempered Glass
  • Tipe Tampilan    :  LED/ Digital Display
  • LED Dim  :  34,1 Mm
  • Fitur    :  Auto On/Off
  • Indikator    :  Low Battery / Error

Timbangan Bayi Digital

Timbangan Bayi Digital METRISIS diproduksi oleh PT Solo Abadi Indonesia, produsen alat kesehatan terbesar di Indonesia. Solo Abadi adalah dipercaya oleh ratusan institusi pemerintahan dalam negeri maupun luar negeri dalam menyediakan alat Antropometri. Berbagai rekognisi telah datang dari berbagai pihak, termasuk KEMENTERIAN KESEHATAN. Pasalnya, spesifikasi yang dihadirkan oleh Solo Abadi disebut telah layak ekspor, merupakan produk buatan dalam negeri dan memenuhi spesifikasi yang diharapkan oleh Kemenkes

Spesifikasi Lengkap Timbangan Bayi Digital METRISIS :

  • Sertifikat TKDN dengan nilai 41,04%
  • Dimensi  :  700 X 320 X 88 Mm
  • Berat  :  2 Kg
  • Kapasitas  :  20 Kg
  • Akurasi   :  5 Gr
  • LCD Size  :  75 X 30 Mm
  • Sumber Daya  :  4×1,5v AAA
  • Material  :  Plastik ABS
  • Tipe Tampilan  :  LCD/Digital Display
  • Tombol  :  On/Off
  • Indikator  :  Error/Overload

Dapatkan Timbangan Bayi Digital Terbaik

PT Solo Abadi Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam usaha Pemerintah Indonesia dalam memperkuat produksi Alat Kesehatan dalam negeri. Kamimempersembahkannya dengan kualitas yang telah memenuhi standar Kementerian Kesehatan. Kami juga bermitra dengan berbagai instansi pemerintah dan pihak swasta sebagai bentuk kontribusi kami.

Untuk info lebih lanjut dapat anda dapatkan melalui admin kami melalui WhatsApp. Ikuti update di website Solo Abadi, www.soloabadi.comuntuk info mengenai Stunting. Timbangan Bayi Digital METRISIS juga dapat anda dapatkan di E-KATALOG.

Facebook Comments
Bagikan!
WeCreativez WhatsApp Support
Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!
👋 Hallo, Ada yang bisa saya bantu?