10 Jenis Kemasan yang Paling Sering Digunakan dapat Anda temukan dalam artikel berikut. Dalam industri farmasi dan makanan, kemasan memiliki peran yang sangat penting. Tidak hanya berfungsi sebagai pelindung, kemasan juga memastikan keamanan, kualitas, dan daya tarik produk. Berikut ini adalah 10 jenis kemasan yang umum digunakan dalam industri farmasi dan makanan, lengkap dengan penjelasan dan contohnya.
Mengapa Berbagai Industri Menggunakan 10 Jenis Kemasan Berikut?
Kemasan memiliki peran penting dalam menjaga kualitas, keamanan, dan nilai suatu produk. Dalam industri farmasi, kemasan dirancang untuk melindungi produk dari kontaminasi, cahaya, udara, dan kelembapan yang dapat memengaruhi stabilitas obat. Sementara itu, pada industri makanan, kemasan digunakan untuk mempertahankan kesegaran produk serta memudahkan proses distribusi dan konsumsi.
Selain fungsi proteksi, kemasan juga berfungsi sebagai media informasi dan komunikasi visual antara produsen dan konsumen. Oleh karena itu, berbagai jenis kemasan dikembangkan agar sesuai dengan karakteristik produk, kebutuhan logistik, dan standar mutu industri yang berlaku.
10 Jenis Kemasan Paling Banyak Digunakan di Indonesia!
1. Kemasan Primer

Kemasan primer adalah lapisan terdepan yang langsung bersentuhan dengan produk. Fungsinya sangat penting untuk menjaga kualitas, kebersihan, dan kestabilan produk, baik secara kimia maupun fisik. Dalam industri farmasi, kemasan primer harus memenuhi standar farmakope agar tidak bereaksi dengan obat di dalamnya.
Sementara di industri makanan, kemasan ini harus mampu mencegah kontaminasi dari luar dan menjaga kesegaran isi. Materialnya pun sangat beragam, mulai dari plastik, kaca, hingga logam tergantung jenis produk yang dikemas.
Contoh: Blister tablet, strip obat, vial, botol sirup (farmasi); botol air mineral, susu UHT, sachet saus (makanan).
2. Kemasan Sekunder

Kemasan sekunder digunakan untuk membungkus satu atau lebih kemasan primer. Tujuannya adalah memberikan perlindungan tambahan serta mempermudah penataan dan distribusi produk. Selain itu, kemasan ini biasanya memuat informasi produk seperti nama dagang, petunjuk penggunaan, hingga elemen visual untuk keperluan branding.
Meskipun tidak bersentuhan langsung dengan produk, kemasan sekunder tetap harus memenuhi standar mutu karena memengaruhi persepsi konsumen. Desain kemasan sekunder yang baik juga bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk.
Contoh: Dus botol sirup, kotak blister (farmasi); box karton kopi sachet atau snack kemasan (makanan).
3. Kemasan Tersier

Kemasan tersier adalah jenis kemasan terbesar dan digunakan untuk tujuan logistik. Kemasan ini dirancang untuk memudahkan transportasi produk dalam jumlah besar dari satu tempat ke tempat lain. Biasanya terdiri dari beberapa unit kemasan sekunder yang dikumpulkan dalam satu wadah besar seperti kardus, palet, atau kontainer.
Selain melindungi isi selama pengiriman, kemasan tersier juga membantu dalam penyimpanan gudang yang rapi dan efisien. Materialnya harus kuat, tahan banting, dan mampu menahan tekanan saat proses pengiriman berlangsung.
Contoh: Kardus besar berisi dus produk, pallet untuk pengangkutan, shrink wrap plastik.
4. Kemasan Blister

Kemasan blister banyak digunakan untuk produk dengan dosis satuan, terutama di industri farmasi. Desainnya terdiri dari lembaran plastik yang dicetak dengan rongga untuk menampung produk, lalu ditutup rapat menggunakan lapisan aluminium foil.
Blister memberikan perlindungan yang sangat baik terhadap kelembaban, oksigen, dan kontaminan lainnya. Kelebihan lain dari kemasan ini adalah kemudahan dalam mengambil produk satuan dan kepraktisan untuk penyimpanan. Karena bentuknya transparan, konsumen juga dapat langsung melihat isi di dalamnya.
Contoh: Tablet dan kapsul (farmasi); permen kecil, cokelat batangan premium (makanan).
5. Kemasan Strip

Kemasan strip menyerupai blister, tetapi berbentuk lembaran fleksibel yang disegel dari dua sisi. Umumnya digunakan untuk produk dosis tunggal, karena setiap satu strip hanya berisi satu atau dua unit produk. Lapisan film yang digunakan bisa berbahan dasar plastik, alumunium, atau kombinasi keduanya.
Kemasan ini ringan, mudah dibawa, dan praktis digunakan oleh konsumen. Di dunia farmasi, strip sering digunakan untuk obat generik, sementara di industri makanan banyak ditemukan pada produk bumbu masakan atau permen sachet.
Contoh: Strip tablet atau kapsul (farmasi); permen kecil, bumbu dapur sachet (makanan).
6. Kemasan Botol
Kemasan botol digunakan untuk produk berbentuk cair atau semi-cair. Botol dapat terbuat dari berbagai bahan seperti plastik PET, HDPE, atau kaca, tergantung kebutuhan produk dan durasi penyimpanan. Keunggulan botol adalah memberikan kemudahan dalam menakar produk dan dapat digunakan berulang kali.
Untuk industri farmasi, botol harus steril dan seringkali dilengkapi dengan tutup pengaman untuk anak-anak. Di industri makanan, botol digunakan untuk produk seperti minuman, saus, dan bumbu cair lainnya.
Contoh: Sirup dan vitamin cair (farmasi); jus buah, sambal, saus tomat (makanan).
7. Kemasan Sachet & Pouch

Jenis kemasan ini dikenal fleksibel, ringan, dan hemat ruang. Cocok digunakan untuk produk sekali pakai atau dengan takaran kecil. Sachet dan pouch biasanya dibuat dari lapisan film berlaminasi yang kuat dan bisa dicetak dengan desain menarik untuk keperluan branding.
Pouch modern juga sudah banyak yang dilengkapi dengan zipper atau spout untuk kemudahan penggunaan. Kemasan ini sangat populer di industri makanan dan farmasi karena efisien dalam penyimpanan dan distribusi.
Contoh: Obat herbal instan, bubuk minuman (farmasi); kopi sachet, bumbu instan, minuman serbuk (makanan).
8. Kemasan Tube

Kemasan tube sangat ideal untuk produk semi-padat yang harus diaplikasikan secara langsung, baik pada kulit maupun makanan. Tube bisa ditekan sehingga isi keluar dalam jumlah terkontrol, membuatnya praktis dan higienis. Bahan tube bisa dari plastik, aluminium, atau kombinasi keduanya. Dalam industri farmasi, tube sering digunakan untuk salep atau krim medis. Di makanan, bentuk tube mulai populer untuk produk seperti mayones dan pasta makanan lainnya.
Contoh: Salep dan krim medik (farmasi); saus, mayones, krim keju (makanan).
9. Kemasan Kaleng

Kaleng adalah kemasan berbahan logam (biasanya aluminium atau baja) yang dikenal sangat kuat dan tahan lama. Kemasan ini mampu melindungi isi dari oksidasi, sinar UV, dan kontaminasi mikroorganisme. Sangat cocok untuk produk dengan masa simpan panjang dan proses distribusi yang panjang. Kaleng juga bisa menjalani proses sterilisasi atau pemanasan saat pengemasan, sehingga cocok untuk makanan kaleng. Selain fungsional, permukaan kaleng juga bisa dicetak untuk kebutuhan informasi dan branding.
Contoh: Suplemen cair dalam kaleng (farmasi); ikan sarden, daging kaleng, susu kental manis (makanan).
10. Kemasan Pintar (Smart Packaging)

Kemasan pintar adalah inovasi modern dalam dunia kemasan yang mengintegrasikan teknologi sensor dan informasi digital. Jenis kemasan ini dapat memantau kualitas produk secara real-time, seperti mendeteksi perubahan suhu, kelembaban, pH, atau bahkan tanggal kedaluwarsa. Kemasan pintar juga bisa dilengkapi QR code atau RFID untuk pelacakan rantai pasok. Fitur ini sangat membantu produsen dan konsumen dalam memastikan keamanan dan mutu produk hingga sampai ke tangan pengguna. Penggunaan kemasan pintar kini makin meluas di produk kesehatan dan makanan segar.
Contoh: Obat dengan indikator suhu (farmasi); makanan segar dengan label suhu optimal (makanan).
Teknologi Dibalik Proses Produksi Kemasan Obat
Dalam industri farmasi, kemasan obat bukan sekadar pelindung fisik. Ia adalah bagian dari sistem mutu, kepercayaan, dan tanggung jawab industri farmasi kepada masyarakat. Untuk memastikan setiap produk obat dikemas dengan akurat, efisien, dan sesuai standar, teknologi seperti Light Feeder dan Light Emboss dari PT Solo Abadi Indonesia hadir sebagai solusi inovatif.
Light Feeder adalah mesin otomatis yang dirancang untuk mengeluarkan produk kertas satu per satu, kemudian mengalirkannya menggunakan konveyor sabuk. Mesin ini meningkatkan kapasitas produksi dalam pengemasan produk sehingga kemasan yang dihasilkan dapat tersusun rapi dan efisien.
Sedangkan, Light Emboss adalah produk yang berfungsi untuk memberikan kode produksi atau kode tanggal pada etiket bungkus rokok dengan cara embossing. Mesin ini memastikan informasi penting seperti nomor batch dan tanggal kedaluwarsa tercetak secara permanen dan tidak mudah luntur .
Butuh Konsultasi Usaha Packaging Industri Farmasi? Hubungi Tim Kami!
Dapatkan Mesin Untuk Mendukung Industri Farmasi Anda dengan pelayanan maksimal dan after-sales terbaik hanya dari PT Solo Abadi Indonesia, partner terpercaya untuk mendukung kesuksesan usaha Anda. Hubungi WhatsApp kami untuk dapatkan harga special.