Anak yang sudah beranjak usia satu tahun biasanya sudah jarang dibawa ke posyandu. Mengapa demikian? Alasannya karena anak telah memenuhi pemberian vaksin yang diwajibkan Pemerintah. Padahal di posyandu tidak hanya pemberian vaksin tetapi juga rutin diperiksa tumbuh kembanganya meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Tujuannya agar pemantauan anak dapat dilakukan secara baik dan maksimal di masa pertumbuhannya.
Lantas sampai usia berapa anak harus tetap di bawa ke posyandu? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Usia 5 Tahun Anak Rutin ke Posyandu!
Bunda harus tahu bahwa sampai usia 5 tahun anak wajib dibawa ke posyandu. Sebab usia 0-5 tahun merupakan usia emas pertumbuhan anak sehingga pemeriksaan dan pemantauan tumbuh kembangnya harus dipantau secara maksimal. Apabila usia 5 tahun anak sudah jarang dibawa ke posyandu dikhawatirkan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terpenuhi secara maksimal.
Di posyandu anak tidak hanya diberikan vaksinasi, anak juga dipantau berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Selain itu, anak juga diberikan asupan makanan yang bergizi sebagai pendukung dan pendamping untuk masa pertumbuhannya. Para bunda juga dapat berkonsultasi langsung dengan kader kesehatan mengenai kesehatan anak, tumbuh kembang anak, dan juga asupan nutrisi yang harus dipenuhi anak.
Dengan begitu sampai usia 5 tahun anak tetap rutin dan harus dibawa ke posyandu. Gerakan ke posyandu ini wajib sebulan sekali, untuk itu jangan lupa untuk rutin datang ke posyandu ya bunda!
Dampak Anak Tidak Rutin ke Posyandu
Biasanya anak yang telah usia satu tahun sudah jarang diajak kembali ke posyandu. Sebab, berasumsi bahwa anak sudah terpenuhi untuk vaksin dan gizinya sehingga sudah tidak perlu ke posyandu kembali. Namun, apabila anak tidak rutin ke posyandu maka akan berdampak sebagai berikut:
1. Orang tua tidak mengetahui perkembangan anak
Tidak rutin membawa anak ke posyandu maksimal 3 bulan, orang tua akan ketinggalan mengenai perkembangan anak. Pasalnya, rutinitas ke posyandu dapat mengetahui apakah anak memiliki indikasi stunting atau tidak.
2. Indikasi stunting belum dapat dituntaskan
Peran posyandu dalam pencegahan stunting sangat penting. Sebab, posyandu merupakan garda terdepan dalam pengentasan stunting. Hal pertama untuk mengetahui anak terkena stunting atau tidak dapat melalui pemeriksaan rutin di posyandu. Maka melewatkan kegiatan posyandu akan berdampak pada permasalahan stunting yang tak kunjung usai.
3. Kurangnya informasi seputar kesehatan
Posyandu atau kepanjangan dari pos pelayanan terpadu yang merupakan fasilitas kesehatan pertama dalam masyarakat yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Semua informasi seputar kesehatan dapat dengan mudah melalui kegiatan posyandu. Misalnya pemberian vaksin anak, asupan menu PMT yang bergizi, dan seputar kesehatan lainnya disosialisasikan pada kegiatan posyandu.
Alat Wajib di Posyandu Untuk Deteksi Stunting!
Alat yang wajib ada di setiap kegiatan posyandu adalah antropometri kit. Mengapa demikian? Karena deteksi stunting pada anak dilakukan melalui pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Alat ini meliputi stadiometer, infantometer board, timbangan berat badan, timbangan berat badan bayi, lingkar lengan dan kepala.
Paket Antropometri Kit dari PT Solo Abadi Indonesia merupakan solusi cari alat antropometri kit yang mudah untuk posyandu. PT Solo Abadi Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi antropometri kit yang berlokasi di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Mengapa harus antropometri kit PT Solo Abadi Indonesia? Alasannya sebagai berikut:
- 100% produk lokal buatan dalam negeri
- Memiliki sertifikasi TKDN
- Memiliki surat izin edar (NIE/AKD)
- Telah digunakan oleh dinas kesehatan/rumah sakit/puskesmas/posyandu di seluruh Indonesia
Dapatkan dengan mudah melalui E-Katalog kami atau konsultasikan bersama kami melalui WhatsApp. Selalu dapatkan informasi terbaru kami di www.soloabadi.com.
Baca Juga: LiLA Adalah Alat Ukur Lingkar Kepala Yang Wajib Ada di Posyandu! Kenali Fungsinya.