Bidang Sains erat kaitannya dengan kegiatan praktikum dan riset. Salah satunya pada saat kuliah mengambil salah satu bidang Sains jurusan Teknik atau Pertanian sangat akrab dengan penelitian dan riset untuk meneliti suatu hal. Penelitian ini dapat dilakukan di lapangan secara langsung atau berada dalam ruangan tertutup.
Pada penelitian ruangan, kita tidak asing dengan yang namanya laboratorium. Ya, laboratorium merupakan ruangan yang digunakan untuk penelitian maupun percobaan. Serta sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam meriset.
Pada laboratorium terdapat alat praktik sebagai penunjang dan media untuk penelitian. Seperti gelas beaker, gelas ukur, corong gelas, pipet ukur, dan alat penunjang lainnya. Tetapi, penataan alat-alat tersebut dalam laboratorium juga harus mengedepankan aspek ergonomi guna tidak mengganggu gerak aktivitas penggunanya. Lalu seperti apa tatanan ruang laboratorium yang ergonomis dengan aspek antropometri? Simak selengkapnya pada artikel berikut ini.
Data Antropometri Dalam Desain Ruang Laboratorium
Ruang laboratorium yang ergonomis tentunya memerlukan pendekatan antropometri dalam pembuatannya. Misalnya saja dalam membuat kursi laboratorium, meja laboratorium, atau bahkan alat penunjang penelitan. Untuk itu diperlukan data antropometri dimensi manusia untuk merancang peralatan dan tata letak laboratorium. Data antropometri merupakan data pengukuran dimensi tubuh manusia yang nantinya akan digunakan dalam perancangan.
Berikut data antropometri dimensi tubuh manusia dalam desain ruang laboratorium untuk meja dan kursi:
- Tinggi bahu pada posisi duduk
- Tinggi siku pada posisi duduk
- Tebal paha
- Tinggi popliteal
- Panjang popliteal
- Lebar pinggul
- Lebar bahu
- Rentangan tangan
Dengan dimensi tubuh manusia tersebut, antropometri diterapkan dalam perancangan ruang laboratorium yang ergonomis. Seperti tata letak dan penempatan kursi, meja, dan aksesoris lainnya.
Tata Letak Ruang Laboratorium Yang Ergonomis
Ruang laboratorium yang ergonomis tentunya memperhatikan tata peletakan meja, kursi, dan peralatan lainnya guna mempermudah ruang gerak penggunanya. Berikut tata peletakan ruang laboratorium yang ergonomis:
- Meja harus memenuhi posisi normal sesuai dengan bentuk punggung
- Ketinggian meja dapat diatur sesuai keinginan
- Meja aman digunakan dengan siku meja ditubat tidak tajam
- Intensitas cahaya ruangan terjaga dengan memiliki lampu
- Tambahkan keterangan simbol pada setiap peralatan agar memudahkan penggunanya dalam menggunakan
- Meja memiliki penyimpanan barang seperti laci
- Meja nyaman digunakan dengan adanya gantungan tas
- Ukuran desain meja dan kursi disesuaikan dengan penggunanya
- Meja dapat dipindahkan
- Terdapat fitur tambahan seperti pijakan kaki
- Ruangan memiliki AC
- Dapat melakukan peregangan dengan tersedianya jarak disetiap peralatan
- Terdapat petunjuk penggunaan yang jelas
- Meja terorganisir dengan memiliki penyimpanan ATK
Mengukur Dimensi Tubuh Manusia Akurat Untuk Desain Ruang Laboratorium
Dalam mengukur dimensi tubuh manusia secara akurat diperlukan juga alat ukur yang tepat dan akurat. Untuk itu, berikut alat ukur yang tepat digunakan untuk mengukur dimensi tubuh manusia adalah Antropometri Portable. Antropometri Portable merupakan suatu terobosan baru dalam bidang antropometri sebagai fasilitas penunjang mengukur dimensi tubuh manusia hingga 100 pengukuran. Desain dari alat ini adalah portable, di mana dapat digunakan dan dibawa kemana saja serta kapan saja.
Antropometri Portable di Indonesia sudah dapat Anda temukan bersama kami di PT Solo Abadi Indonesia sebagai perusahaan antropometri terbesar di Indonesia. Kami pastikan dan menjamin bahwa alat ini adalah ASLI buatan dalam negeri. Terbukti dengan sudah banyak institusi pendidikan di Indonesia yang menggunakan alat ini.
Baca Juga: Peralatan-Peralatan Dalam Laboratorium Ergonomi
Anda dapat terhubung dengan kami melalui WhatsApp atau segera melakukan penawaran harga bersama kami dengan klik tautan ASK FOR PRICE. Dapatkan informasi terbaru dari kami di www.soloabadi.com.