Kini sudah ada kebijakan Permenkes Tentang Sistem Rujukan Terbaru, yakni pada Permenkes Nomor 16 Tahun 2024. Regulasi ini secara otomatis menggantikan regulasi sebelumnya yaitu Permenkes No 1 Tahun 2012. Peraturan ini diadakan sebagai respon dari pentingnya sistem rujukan yang responsif, adil, dan adaptif terhadap kondisi geografis dan beban layanan fasilitas kesehatan (faskes).
Artikel ini akan membahas kebijakan Permenkes tentang Sistem Rujukan Terbaru, mulai dari tingkat pelayanan dan jenis rujukan, serta bagaimana persiapan rumah sakit dan faskes selama masa transisi. Simak artikel ini sampai habis!
Implementasi Permenkes Tentang Sistem Rujukan Terbaru: Bagaimana Tingkat Pelayanan dan Jenis Rujukan
Setiap kebijakan baru, pasti memiliki perubahan dan dampaknya masing-masing. Dalam hal ini, sebagai upaya mengimplementasikan Permenkes tentang Sistem Rujukan Terbaru, maka ada perubahan tentang jenis dan tingkatan pelayanan. Berikut detailnya:
Tingkat Pelayanan
Ada tiga tingkatan yaitu:
- Tingkat pertama : Puskesmas, praktik dokter mandiri, dan klinik.
- Tingkat kedua : Rumah sakit tipe B atau C dengan layanan spesialis dasar
- Tingkat ketiga : Rumah sakit tipe A atau pusat rujukan nasional dengan layanan subspesialis
Jenis Rujukan Terbaru
- Rujukan vertikal : dari fasilitas rendah ke yang lebih tinggi, atau sebaliknya dengan kondisi khusus.
- Rujukan horizontal : antar faskes dengan tingkat sama bila lokasi lebih dekat, fasilitas awal penuh/terbatas, dan kebutuhan khusus pasien.
Oleh karena itu, faskes memiliki kewajiban mencatat dan melaporkan semua aktivitas rujukan secara rutin dan terstruktur. Selain itu, rujukan pasien juga akan ditampilkan di sistem. Perubahan ini membuat sistem rujukan lebih efektif dan lebih tertib. Saat ini rumah sakit dan faskes sedang dalam masa transisi hingga 25 November 2025, sehingga rumah sakit harus menyiapkan segala hal untuk perubahan rujukan total.
Persiapan Faskes dalam Masa Transisi Sistem Rujukan Terbaru
Inilah yang harus dipersiapkan rumah sakit dan faskes lain pada masa transisi ini:
- Menyediakan sistem rujukan elektronik yang terintegrasi dengan SIKNAS ( Sistem Informasi Kesehatan Nasional)
- Menyiapkan kompetensi SDM dalam memahami sistem rujukan terbaru
- Menyusun SOP dokumen dan administrasi rujukan terbaru
- Menyiapkan sistem pelaporan dan evaluasi rujukan
- Memastikan ketersediaan fasilitas dan alat yang memadai
Alat medis dan fasilitas kesehatan yang lengkap dan memadai sangat dibutuhkan untuk menyambut sistem rujukan terbaru. Pertama, mendukung keputusan klinis dan data rujukan. Kedua, mengoptimalkan rujukan darurat dan rujuk balik. Terakhir, mendukung akreditasi faskes. Oleh karenanya, penting bagi faskes memiliki alat yang terkalibrasi, juga bersertifikasi TKDN. Untuk itu, PT Solo Abadi Indonesia punya solusinya!
Antropometri Kit SK-17 Wajib Dimiliki Faskes untuk Sambut Sistem Rujukan Terbaru!
Antropometri Kit SK-17 dari Solo Abadi adalah paket alat ukur terlengkap dan terbaik buatan asli Indonesia. Paket ini digunakan untuk mengukur tinggi badan, mengukur berat badan, juga lingkar kepala. Paket ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021.
Paket ini terdiri dari produk :
- Alat Ukur Lingkar Lengan Atas dan Kepala (Lila)
- Weight Scale (Timbangan)
- Stadiometer (Alat ukur tinggi badan)
- Infantometer Board (Alat ukur panjang badan)
- Tas Antropometri Kit
Produk ini sudah terverifikasi TKDN >50%, terbuat dari bahan dasar plastik ABS dan memiliki akurasi yang tinggi. Produk ini juga dipercaya oleh berbagai instansi kesehatan, seperti rumah sakit, dinas kesehatan, posyandu, dan lainnya. Sekarang giliran faskes Anda untuk miliki produk ini!
Untuk mendapatkan produk-produk di atas, Anda bisa mengisi Ask for Price yang tersedia ataupun melalui e-katalog. Konsultasikan kebutuhan Anda melalui WhatsApp dan dapatkan penawaran terbaik!
