Surakarta, PT Solo Abadi Indonesia — Jumat (4/2) PT Solo Abadi Indonesia berkesempatan untuk menghadiri undangan Sosialisasi Kebutuhan Kesehatan di Layanan Primer yang diselenggarakan oleh Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, dan Kementerian Kesehatan RI secara daring melalui video conference Zoom. Acara ini berlangsung dari pukul 15.00-17.00 WIB. Acara ini dihadiri kurang lebih 360 peserta pelaku usaha alat kesehatan di seluruh Indonesia.
Tujuan diselenggarakannya sosialisasi ini untuk memberikan arahan tentang kebutuhan alat kesehatan di layanan primer penanganan stunting dan keluarga serta peningkatan gizi masyarakat. Saat ini produsen alat kesehatan di Indonesia mencapai 660 pelaku usaha. Pentingnya pengarahan dalam pembuatan alat kesehatan yang diinginkan oleh user (tenaga kesehatan) terhadap industri alat kesehatan agar sesuai dengan standar alat ukur dari WHO.
Sosialisasi dibuka dengan sambutan dari Irjen Kemenkes, drg. Murti Utami, MPH. Ia mengatakan bahwa perlunya alat ukur dalam penanganan stunting yang presisi dan sesuai standar WHO.
“Saat ini angka stunting di Indonesia berada di angka 24%, padahal target kita untuk penurunan angka stunting itu harus berada di 14%. Kebutuhan alat ukur seperti timbangan, alat ukur panjang bayi dalam layanan primer yang presisi untuk skrining itu perlu karena akan mempengaruhi capaian angka stunting,” ujar Murti Utami.
Irjen Kemenkes drg. Murti Utami, MPH juga meminta untuk setiap posyandu di Indonesia harus memiliki minimal satu alat antropometri. Karena pengecekan stunting pada anak dimulai dari posyandu. Ia juga meminta produsen alat kesehatan semua diproduksi di dalam negeri dan harus memenuhi standar yang sesuai.
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Dirjen Farmalkes, Dr. apt. Lucia Rizka Andalusia. Apt. M.Pharm, MARS. Ia meminta untuk kebutuhan alat kesehatan diproduksi dalam negeri yang sesuai dengan standar WHO yaitu presisi dan user friendly bagi tenaga kesehatan. Hal ini nantinya juga akan mempengaruhi peningkatan produk dalam negeri.
Materi sosialiasi disampaikan oleh Direktorat Gizi Masyarakat Ditjen Kesehatan, Dr. RR Dhian Probhoyekti, SKM, MA. Ia mengungkapkan untuk kebutuhan alat kesehatan digunakan untuk mendukung program gizi masyarakat. Selain itu, standar alat ukur sudah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 51 tahun 2022. Untuk semua alat ukur yang digunakan harus sudah memiliki SNI.
Dokter Spesialis Anak dan Stunting, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) juga memberikan masukan dan arahan mengenai kebutuhan alat kesehatan. Ia menyampaikan bahwa stunting di Indonesia saat ini masih tinggi dibandingkan dengan Vietnam.
“Anak dengan kondisi stunting IQ turun 20%. Pendeteksian stunting dimulai dari posyandu untuk mengetahui mana anak yang memiliki resiko stunting lalu anak tersebut dirujuk ke dokter puskesmas untuk penanganan lebih lanjut,” ucapnya.
Prof Damayanti juga meminta kepada produsen alat kesehatan untuk alat ukur seperti infantomater board dan toddler scale memiliki akurasi 5-10 gram bukan 100 gram.
Perwakilan PT Solo Abadi Indonesia, Hanif Bramasta Ibrahim juga turut memberikan pendapatnya dengan memperkenalkan alat ukur infantometer board yang diproduksinya. Ia mengungkapkan bahwa infantometer board milik PT Solo Abadi Indonesia sudah sesuai dengan standar dan kriteria yang diharapkan dari Kemenkes.
Hal ini mendapat apresiasi dari Prof Damayanti bahwa alat ukur infantometer board dari PT Solo Abadi Indonesia sudah sesuai dengan standar WHO dan digunakan dalam fasilitas kesehatan saat ini. Diharapkan untuk produsen alat kesehatan lainnya dapat mengikuti permintaan yang diinginkan oleh user (tenaga kesehatan).
PT Solo Abadi Indonesia mengucapkan terima kasih telah mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara sosialisasi ini. Harapan ke depannya semoga PT Solo Abadi Indonesia tetap meningkatkan inovasi dan kreativitasnya untuk menjamin peningkatan dan mutu alat kesehatan yang diproduksinya dalam pencegahan stunting di Indonesia.
Tentang PT. Solo Abadi Indonesia
PT. Solo Abadi Indonesia adalah perusahaan yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah. Bergerak di bidang manufaktur dan merupakan produsen stadiometer portable, infantometer board, kursi antropometri dan stunting kit terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 2005. Produk Solo Abadi dapat diaplikasikan di berbagai bidang ilmu seperti kesehatan, antropologi, forensik, teknik industri, desain produk, akademi, hingga militer. Kami harap dapat terus berkontribusi memajukan industri dalam negeri dengan mempersembahkan produk bersertifikasi dan berijin edar.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi email kami di admin@soloabadi.com atau melalui WhatsApp di 08510888111