Surakarta, PT. Solo Abadi Indonesia – Selaku perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang alat kesehatann, PT. SOLO ABADI INDONESIA turut berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Salah satu kontribusi ini diciptakan dalam bentuk partisipasi dalam Webinar Nasional bertajuk “Stunting Prevention for Nation’s Next Generation : What Youth Can Contribute”. Webinar ini diorganisir oleh Lembaga Gerakan Sosial Penurunan Stunting & Kematian Ibu Kolaborasi AMSA-Indonesia, CIMSA Nasional, dan Sahabat Menyusui, Cegah Stunting Itu Penting. Lembaga ini diiniasi oleh Dr.dr. Brian Sriprahastuti,MPH selaku Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Republik Indonesia.
Webinar Nasional ini dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional / BKKBN, Dr. (H.C), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. Selain kedua tokoh hebat yang memiliki peran krusial pada penurunan stunting di Indonesia tersebut, terdapat dialog antar tokoh yakni Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH, Anggraini Sari Astuti, SKM selaku Family Planning Partnerships and Communication Associate – UNFPA Indonesia, Fitriana Herarti, M.Psi., Psikolog selaku Spesialis Perkembangan Anak – ChildFund International di Indonesia. Webinar Nasional ini juga dihadiri oleh kurang lebih 384 partisipan yang beragam. Diantaranya adalah Pendamping Desa Teknik Infrasturktur (PD-TI), Kader PKK, Penyuluh KB dan mahasiswa medis di Indonesia.
Melalui forum bersama ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional / BKKBN, Dr. (H.C), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG memanfaatkan kesempatan ini untuk berdialog dan mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia bahwa stunting ditetapkan sebagai Program Prioritas Nasional yang akan selesai pada 2024, dimana angka stunting di Indonesia harus turun sebanyak 14%.
“Waktu kita sudah dekat, kurang dari 2,5 tahun lagi. Strategi yang kita gunakan bukan lagi teori namun benar-benar dekat. Peran keluarga penting sebagai exit strategy. Masa sebelum kehamilan, kehamilan, interval harus dikawal keluarga sehingga sampai ke ibu dan calon ibu. Tidak mungkin 14% ini kita capai tanpa revolusi, tidak cukup dengan inovasi, karena kita butuh change of mindset. ” imbuhnya.
Hasto Wardoyo juga menambahkan bahwa pada tiap tahunnya, terdapat 2 juta angka pernikahan di Indonesia. Para calon orang tua ini, diharapkan untuk melakukan screening terlebih dahulu, terutama bagi calon ibu. Hasto Wardoyo berpesan bahwa pada Januari 2022, screening ini dapat dilaksanakan dengan mengukur berat badan, kadar hemoglobin dan lingkar lengan atas yang mana jika kurang dari 23 cm maka tidak direkomendasikan untuk hamil terlebih dahulu karena indikasi calon ibu mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Oleh karena itu konsepsi sebelum kehamilan penting dilakukan agar calon ibu tidak kekurangan nutrisi dan mengalami anemia.
Dalam dialog antar tokoh, Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH pun kembali mengingatkan publik mengenai definisi stunting menurut Kantor Staf Presiden, yakni gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Gizi kronis yang dimaksud adalah kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang dan merupakan proses yang berulang. Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH juga menyampaikan 3 Pesan Kunci dalam pencegahan stunting.
“3 Pesan Kunci ini kami susun melalui sebuah proses agar dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat awam. Warna pink disini kita posisikan sebagai pola asuh, kasih sayang.. dimana yang paling strategis disini adalah masalah asi. Sehingga pesan kunci yang pertama adalah Pemberian ASI. ASI ini merupakan hak anak jika ingin mencegah stunting. ASI ini harus diberikan secara ekslusif selama 6 bulan setelahnya diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI). Pesan kedua, yakni warna hijau yang identik dengan sayur-sayuran jadi pesan utamanya adalah Isi Piring Itu Penting. Jadi yang diutamakan itu bukan sekedar makan tapi apa yang ada diatas piring. Prinsipnya adalah gizi seimbang dimana ada komposisi makanan pokok, lauk pauk, buah-buahan dan sayur-sayuran. Pesan ketiga yakni berkaitan dengan sanitasi, jadi pesan kuncinya yakni Bebas Cacing Itu Penting. Pesan ini kami buat berdasarkan temuan di Nusa Tenggara Barat bahwa masih banyak yang terinfeksi cacing. Ini kaitanya, secara pengasuhan pemberian obat cacing bagi balita yang kami lakukan berdasarkan pemberian vitamin A.” Jelasnya.
Melalui forum ini, PT. SOLO ABADI INDONESIA mendukung secara penuh komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan angka stunting di Indonesia pada 2024 sebanyak 14%. PT. Solo Abadi Indonesia juga mendukung program pemerintah dalam produksi alat kesehatan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 Tahun 2019 seperti Infantometer Board, Stadiometer dan Stunting Kit. Alat-alat tersebut telah digunakan di berbagai lembaga posyandu di Indonesia.
Tentang PT. Solo Abadi Indonesia
PT. Solo Abadi Indonesia adalah perusahaan yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah. Bergerak di bidang manufaktur dan merupakan produsen stadiometer portable, infantometer board, kursi antropometri dan stunting kit terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 2005. Produk Solo Abadi dapat diaplikasikan di berbagai bidang ilmu seperti kesehatan, antropologi, forensik, teknik industri, desain produk, akademi, hingga militer.